Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 07 Desember 2013



SEJARAH KELUARGA PADA TAHUN 1980 – 2000 DAN PERMASALAHAN EKONOMI KELUARGA BAPAK IRZAL SY


MAKALAH HISTORIOGRAFI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu sejarah
yang dibina oleh bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd








Oleh:

Rian Pratama               : 130732616143






logo um







UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013


BAB 1
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
  
  Keluarga adalah sebuah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan bebebrapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan satu sama lain. Yang saling bekerja sama dalam satu hal dalam suatu kegiatan seperti halnya melakukan pekerjaan rumah yang terbagi-bagi dan selalu bekerja sama. Arti keluarga bagi peulis adalah segala-galanya yang tidak tergantikan dengan apapun, karena keluarga tempat kita untuk menyampaikan keluh kisah dalam keseharian melakukan kegiatan. Keluarga adalah orang pertama kita dalam membantu kesusahan masalah kita, disaat kita susah dan duka selalu ada untuk kita dan tidak pernah mengelu mengahadapi kita semua.
   Keluarga mempunyai banyak fungsi yang tidak kita sadari itu. Antara lain fungsi tersebut yaitu pertama keluarga sebagai pendidik artinya keluarga mendidik kita dalam hal perilaku, tata auturan, kelakuan, cara bersosialisasi, dan dalam hal apapun agar kita semua bisa mempunyai bekal di hari nanti meski kita sudah sekolah di tempat yang formal. Fungsi kedua adalah sosialisasi, mengajarkan kita cara bergaul dan cara bersosialisasi dengan lingkungan sekitar agar kita tidak terjerumus dalam hal negative. Fungsi ketiga adalah sebagi perlindungan yatu melindungi kita dalam kesehatan lahir dan batin. Yang keempat yaitu agama, memberikan cara kita pengajaran tentang agama mengenalkan kita terhadap Tuhan dan cara kita sholat denganNya. Yang kelima dalam segi ekonomis memberikan ekonomi kita agar kita bisa hidup. Yang terakhir memberikan kita kasih sayang, perhatian terhadap kita.
   Keluarga juga mempunyai banyak tugas antara lain yang disebitkan penulis adalah dalam pemeliharaan fisik keluarga, yaitu memberikan perlindungan terhadap keluarganya. Yang kedua pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, agar setiap anggota keluarga terpenuuhi apa yang diinginkan.
   Setiap keluarga pasti mempunyai permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya. Entah itu permasalahan internal maupun permasalahan eksternal. Dalam masalah tersebut harus kita hadapi dengan sabar agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan cepat selesai. Adanya saling bekerja sama dalam menghadapi masalah tersebut. Maka dari itu penulis membuat topik sejarah perjalanan hidup dan permasalahan ekonomi keluarga dari bapak Irzal sy.

B.     Rumusan Masalah
(1.)  Bagaimana sejarah perjalanan hidup keluarga Bapak Irzal sy pada tahun 1980 2000 ?
(2.)  Bagaimana permasalahan ekonomi keluarga Bapak Irzal ?

C.    Tujuan
(1.)  Untuk menjelaskan sejarah perjalanan hidup keluarga Bapak Irzal pada tahun 1980-1990
(2.)  Untuk menjelaskan permasalahan ekonomi keluarga Bapak Irzal

D.    Metode
Secara sederhana penelitian sejarah dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi (Hariyono, 1995:109-112).
(1.)  Pemilihan Topik
Penulis memilih topik yang berjudul sejarah perjalanan hidup dan permasalahan sosial keluarga kartika dari bapak Irzal pada tahun 1980-1990. Karena penulis ingin menceritakan sejarah pejalanan hidup dan permasalahan yang pernah dihadapi atau dijalani oleh keluarga Bapak Irzal. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh Bapak Irzal yang sangat bagus untuk di jelaskan, meskipun penulis tidak sepenuhnya menulis semua permasalahan tersebut karena narasumber tidak ingin semua tahu tentang permasalahannya tersebut.
(2.)  Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan salah satu anggota keluarga Bapak Irzal dan mengumpulkan data untuk mengumpulkan data yang penulis inginkan. Penulis mengumpulkan data dari wawancara agar bisa dibandingkan dan bisa mengetahui perbedaannya.
(3.)  Kritik/ Verifikasi
Penulis mengupulkan data-data dari wawancara dengan salah satu abggota keluarga Bapak rzal dan mengumpulkan data dari istri bapak irzal dapat dibandingkan antara lain dari wawancara menyebutkan
(4.)  Interpretasi
Jika  menurut penulis permasalahan keluarga bapak Irzal juga merupakan permasalahan yang disebabkan pemerintah indonesia pada tahun 1998.
(5.)  Historiografi
Pada bab 1 penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara dan mengumpulkan data dari internet yang dapat memperkuat suatu peristiwa yang telah terjadi.sedangkan bab 2 menjelaskan bagaimana isi dari perjalanan hidup darn permasalahan hidup yang dijalani oleh keluarga Bapak Irzal.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah keluarga bapak IRZAL sy pada tahun 1980 – 2000
Keluarga bapak Irzal adalah sebuah keluarga yang cukup besar keluarga ini terdiri dari 6 orang anggota keluarga. Bapak Irzal memiliki seorang istri yang bernama Kamisah dan tiga orang putri serta seorang putra.  Bapak Irzal lahir di bukit tinggi pada tanggal 10 januari 1958, sedangkan istrinya ibu kamisah lahir pada tanggal 25 februari 1958. Bapak irzal berasal  dari suku jambak, di sumatra barat sedangkan ibu kamisah berasal dari suku kombering di sumatra selatan. Pertemuan antara bapak irzal dan ibu kamisah berawal dari ketika bapak irzal pergi ke palembang untuk bekerja di sebuah pabrik sepatu yang dimiliki oleh salah satu kerabat dari bapak Irzal. Setelah merantau di Palembang selama 5 tahun, akhirnya bapak Irzal putra pertama dari Datuk Tungga yang  merupakan salah satu kepala suku yang ada di bukit tinggi  menikah dengan ibu kamisah putri pertama bapak Arivai WD pada tanggal 6 september 1981.
Setelah menikah bapak Irzal berhenti bekerja di pabrik sepatu begitupun ibu kamisah yang dulunya seorang perawat di salah satu rumah sakit di palembang.  Pada awal  tahun 1982 bapak Irzal membeli sebuah kebun kelapa sawit di daerah Musi Banyuasin sumatra selatan. Selain berkebun bapak Irzal juga bekerja menjadi pegawai PTPN. Di tahun yang sama lahirlah putri pertama bapak Irzal dan ibu Kamisah pada tanggal 20 juni 1982 yang diberi nama Ika Yunita, tidak perlu menunggu waktu lama lahir lah putri ke dua bapak Irzal dan ibu Kamisah pada tanggal 20 juli 1983 yang di beri nama Ira Yuliya. Pada saat itu rumah yang dimiliki oleh bapak Irzal masih terbuat dari kayu serta belum adanya sambungan listrik yang tersedia, di tambah lagi jarak antar rumah penduduk memiliki jarak yang cukup jauh. Hal inilah yang dirasa cukup berat untuk membesarkan 2 orang putri. Akses transportasi yang masih sangat sulit membuat pemenuhan kebutuhan hiduppun masih sangat sulit. Setiap hari bapak Irzal bekerja di PTPN dan di sore harinya ia ke perkebunan untuk hanya sekedar membersihkan dan memeriksa keadaan perkebunan.
Selama periode dari tahun 1980 – 1990 kehidupan keluarga bapak Irzal berjalan dengan lancar, di tambah hasil dari kebun kelapa sawit yang sangat mencukupi untuk keluarga kecil ini. Namun tetap saja terasa berat karena akses transportasi masih belum mengalami perkembangan. Hal ini lah yang membuat bapak Irzal memutuskan untuk membeli rumah di kota palembang sebagai tempat beristirahat jika mengunjungi keluarga istrinya di palembang. Selain itu juga dia menganggap palembang lebih tepat untuk membesarkan anak dari pada di Musi Banyuasin yang masih jauh tertinggal dalam bidang pembangunan seperti sekolah, rumah sakit, di bandingkan kota palembang.
            Pada tahun 1990 ibu Kamisah mengandung anak ke tiganya, dan tepat pada 26 maret 1991 lahirlah putri ke tiga mereka yang di beri nama Ari Ramadhani. Pada saat kelahiran putri ketiganya ini ibu kamisah tidak terlalu repot dalam mengurus anak karena putri sulung dan putri keduanya telah beranjak remaja dan telah dapat membantu pekerjaan rumah ataupun membantu mengasuh putri ke tiganya. Pada saat itupun ibu kamisah telah menetap di palembang, hanya saja bapak irzal masih di Musi Banyuasin untuk bekerja dan mengurus perkebunannya hanya di hari sabtu dan minggu saja bapak Irzal berada di palembang untuk mengunjungi anak dan istrinya. Di pertengahan tahun 1990an ini bapak irzal di angkat menjadi ketua kelompok tani perkebunan kelapa sawit yang membuat ia tidak banyak memiliki waktu untuk mengunjungi anak dan istri nya di palembang. Akhirnya pada tahun 1993 bapak Irzal kembali membawa keluarganya untuk kembali menetap di Musi Banyuasin. Pada tahun 1995 lahirlah anak ke empat dari pasangan ini yaitu seorang putra yang telah lama mereka harapkan, putra tersebut mereka beri nama Rian Pratama. Rian berasal dari nama dewa gallic yang berarti keagungan sedangkan Pratama berarti yang utama. Putra mereka ini lahir pada tanggal 27 maret 1995. Dan kali ini istri bapak Irzal harus kembali menetap di palembang untuk membesarkan putra bungsu mereka ini. Dan putri – putri mereka pun akhirnya bersekolah di palembang, karena mereka bersekolah di palembang dan ibu kamisah harus kembali ke perkebunan di Musi Banyuasin akhirnya putri mereka ini tinggal bersama bibi mereka di palembang, sedangkan ibu kamisah kembali ke perkebunan bersama putra bungsu dan putri ke tiganya.
            Namun pada tahun 1998 terjadi sebuah peristiwa yang mengubah kehidupan keluarga ini. Pada tanggal 11 oktober bapak Irzal masuk rumah sakit, hal ini disebabkan karena pada waktu itu bapak Irzal mengalami sakit jantung. Setelah sebelas hari di rumah sakit Dan pada tanggal 22 oktober 1998 bapak Irzal meninggal dunia. Kejadian itu cukup membuat ibu kamisah dan anak – anaknya terpukul.


2.2 PERMASALAHAN EKONOMI KELUARGA BAPAK IRZAL
              Disetiap kehidupan atau dalam rumah tangga pasti ada permasalahan. Dalam masalah tersebut kita harus menyelesaikannya. Setiap keluarga pasti mempunyai permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya. Entah itu permasalahan internal maupun permasalahan eksternal. Dalam masalah tersebut harus kita hadapi dengan sabar agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan baik dan cepat selesai. Adanya saling bekerja sama dalam menghapi masalah tersebut.
            Pada tahun 1980an kehidupan keluarga bapak Irzal merupakan keluarga yang bisa disebut berkecukupan. Apalagi mereka hanya memiliki dua orang anak yang masih kecil. Dan ditambah lagi penghasilan yang di dapatkan dari perkebunan dan gaji di PTPN. Namun setelah meninggalnya bapak Irzal pada tahun 1998 membuat perekonomian keluarga yang ditinggalkan cukup sulit. Dengan meninggalnya bapak Irzal pemasukan keluarga hanya berasal dari perkebunan kelapa sawit yang di tinggalakan. Walaupun demikian hasil yang didapat dari perkebunan tidak begitu banyak. Di tambah lagi putri pertama dan ke dua ibu kamisah hampir lulus SMA dan mereka harus berkuliah. Di tambah lagi pada waktu itu perekonoian di Indonesia sedang mengalami krisis sehingga semakin memberatkan kehidupan ibu kamisah dan putra – putrinya. Akirnya setelah hidup dalam kesederhanaan dalam beberapa tahun. Akhirnya pada tahun 2003 putri pertama dan ke dua ibu kamisah berhasil menyelesaikan kuliah dan telah bekerja dengan bekerjanya putri – putri ibu kamisah perekonomian keluarga tersebut tidak terlalu sulit lagi sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan putri ke tiga dan putra ke empat beliau. 

BAB III
Punutup
3.1 kesimpulan
      Dalam kehidupan Bapak Irzal masalah itu selalu ada dan datang silir berganti tetapi permasalahan tersebut bisa dijalani dan diselesaikan dengan ikhlas tanpa ada kata mengeluh dari Bapak Irzal. Masalah tersebut adalah masalah ekonomi, sosial dan lain lain.
3.2 Saran
Dalam menghadapi sebuah masalah kita seharusnya tidak boleh mengeluh dalam menghadapinya. Dalam suatu masalah tidak haruslah dicampukan dengan masalah yang lain karena ini bisa membuat kita bingung dengan masalah tersebut, malah membuat masalah tersebut tidak terselesaikan. Sebaiknya diselesaikan dengan satu persatu tidak harus dicampurkan semuanya.











LAMPIRAN
Wawancara
Hari/tanggal                                        : Jumat 06 Desember 2014
Pukul                                                   : 16.30-17.00
Metode                                                : Wawancara
Informan                                             : Ibu Ani
Tempat/tanggal lahir                           : Palembang , 09 April 1961
Pekerjaan                                             : Ibu rumah tangga
Alamat                                                : Jl lukman idris no 1997 Palembang

Kehidupan Bapak Irzal dan keluarganya dulu seperti  apa tante ?
Dulu papa mu itu perantau dari padang. nah dia itu dulu bekerja di pabrik sepatu yang ada di Jl jend soedirman. Tapi setelah menikah dia berhenti dan membeli kebun sawit di Musi Banyuasin, selain itu papa mu itu dulu juga kerja di PT Perkebunan Nusantara. Nah saat itu kehidupannya sudah berkecukupan walaupun tinggal di daerah terpencil.
Apakah Bapak Irzal sangat sayang dengan anak-anaknya tante ?
Iya, dia dulu sangat sayang terhadap anak – anak nya. Dia itu dari awal menikah sangat menginginkan anak laki – laki. Tapi baru dapat anak laki – laki yang ke empat. Nah dia itu dulu sayang sekali sama anak laki – laki satu – satunya iyu.
Apakah dulu Bapak Irzal sudah memakai listrik?
Belum, dulu itu masih menggunakan lampu minyak yang namanya lampu teplok jadi penerangan waktu dulu itu masih kurang, pada waktu malam hari jadi banyak orang yang tidak keluar malam. Dulu banyak orang lebih memilih untuk keluar pagi atau siang dari pada keluar malam.
Rumah Beliau dulu apakah sudah menggunakan batu bata?
Pada zaman dulu semua rumah masih menggunakan papan, dan rumah papa mu dulu itu terbuat dari bilik bambu dan masih beralaskan tanah dan masih berukuran 7 m X 12 m.
Permasalahan apa saja yang dihadapi oleh keluarga Bapak Irzal?
Dulu, setelah papa mu meninggal perekonomian kalian cukup sulit apa lagi kedua saudari mu juga sudah mau masuk kuliah jadi membutuhkan biaya yang cukup banyak. Tetapi perkebunan yang di tinggalkan oleh papamu masih mampu untuk memenuhi itu semua walaupun mama mu harus pintar mengatur pengeluaran keuangan.
Kapan Bpak Irzal Meninggal dan karena apa beliau meninggal?
Kalo tidak salah papa mu dulu meninggal pada tahun 1998. sebelumnya papa mu memang sudah memiliki riwayat penyakit jantung. Namun pada oktober 1998 itu penyakitnya kumat lalu ia di larikan kerumah sakit RK Charitas. Namun setelah 11 hari di rumah sakit nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar