SEJARAH KELUARGA BLUHER F. SIRAIT
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI MATA KULIAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
yang
dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd dan
Ibu Indah
W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.
Oleh
Ivo
Febrian Sirait
130732616148
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Historiografi atau
penulisan sejarah adalah penulisan kembali tentang kejadian-kejadian di masa
lalu, dan sejatinya mulai ada dan dikenal sejak manusia mengenal tulisan.
Historiografi biasanya ditulis untuk
menceritakan kembali peristiwa penting dari seseorang tentang jati dirinya
sebagai manusia dalam keluarga dan hidup berbangsa bernegara. Sebuah sejarah akan susah diketahui dan dipelajari jika tidak ada
historiografinya.
Keluarga merupakan unit
masyarakat terkecil, yang terdiri dari Bapak, Ibu dan anak yang tinggal di satu
atap, dan masing-masing saling melengkapi satu sama lain. Di dalam keluarga,
antar individu memiliki ikatan, kewajiban, dan tanggung jawab di antara
individu tersebut. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat penting bagi
perkembangan pribadi dan social setiap anggotanya. Keluarga merupakan kelompok
primer, yaitu sekelompok manusia yang memiliki hubungan yang sangat akrab atau
intim, bersifat informal, personal, dan total. Pergaulan antar anggota keluarga
ditandai oleh kerja sama dan tatap muka yang intim dan menghasilkan keterpaduan
individu dalam kesatuan, sehingga membuat seseorang dapat berkelompok dan
memiliki tujuan yang sama. Masing – masing individu dalam
sebuah keluarga memiliki peran. Ayah berperan sebagai kepala rumah tangga
sekaligus mencari nafkah. Ibu berperan dalam mendidik anak, megurus segala
keperluan yang berhubungan dengan rumah tangga, menjadi kepala rumah tangga
disaat ayah sedang tidak dirumah, dan menjaga nama baik keluarga. Anak berperan
psikososial sesuai dengan perkembangannya, jika sudah besar anak berperan dalam
membantu pekerjaan rumah dan menjaga nama baik keluarga sekaligus memiliki hak
untuk mendapatkan pendidikan.
Keluarga Bluher F. Sirait
dan Silvia Andida ini menunjukkan bahwa meskipun mereka berasal dari kebudayaan
yang berbeda, tetapi mereka bisa membangun sebuah keluarga dan menciptakan
kebudayaan yang baru. Didalam makalah ini penulis memilih
topik mengenai silsilah keluarga
Bluher F. Sirait, juga sejarah pertemuan hingga pernikahan beliau dengan Silvia
Andida.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah silsilah keluarga Bluher F.
Sirait?
2. Bagaimanakah sejarah pertemuan dan
pernikahan Bluher F. Sirait dan Silvia Andida?
3. Bagaimanakah sejarah Bluher F. Sirait dan
Silvia Andida dapat membangun keluarga dengan dua kebudayaan yang berbeda?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui silsilah keluarga dari
Bluher F. Sirait
2. Untuk mengetahui sejarah pertemuan dan
pernikahan antara Bluher F. Sirait dan Silvia Andida
3. Untuk mengetahui sejarah Bluher F. Sirait
dan Silvia Andida membangun keluarga dengan dua kebudayaan yang berbeda
D. Metode
Metode penelitian sejarah yang penulis gunakan dalam penulisan historiogafi
ini adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
1. Pemilihan Topik.
Penulis
memilih topik yang berjudul Asal Usul Keluarga Bluher F. Sirait. Karena penulis
ingin menceritakan kembali bagaimana silsilah atau asal usul dari keluarga Bluher
F. Sirait yang merupakan orang tua penulis dan bagaimana mereka bisa membangun
sebuah keluarga dengan dua kebudayaan karena banyak yang mempertanyakan akan hal
itu. Maka dari itu penulis tertarik untuk menuliskan sejarah Keluarga Bluher F.
Sirait ini.
2. Heuristik.
Dalam
penulisan historiografi ini penulis mendapatkan sumber sejarah melalui metode
wawancara dengan narasumber langsung yaitu Bapak Bluher dan istrinya, Ibu
Silvia. Selain itu penulis juga mengumpulkan dokumen penting yang relevan serta
mampu memberikan keaslian dalam penulisan historiografi keluarga ini.
3. Kritik / Verifikasi
Penulis
mewawancarai narasumber langsung dan beberapa saudara dari beliau untuk
menambah keabsahan dalam penulisan sejarah ini, dan penulis mengumpulkan dokumen
- dokumen yang penting dan relevan.
4. Interpretasi
Menurut
penulis membangun keluarga dengan dua kebudayaan berbeda itu cukup sulit karena
berbeda cara pandang atau persepsi. Dan cukup banyak yang mempertanyakan
bagaimana mereka dapat membangun keluarga dengan dua kebudayaan dan cara
pandang yang berbeda.
5. Historiografi
Pada bab
1 penulis menjelaskan tentang bagaimana cara penulis mengumpulkan sumber -
sumber terkait mengenai masalah yang akan di historiografikan dengan cara
wawancara dan mengumpulkan dokumen penting yang dapat memperkuat keabsahan
makalah ini.
Sedangkan
bab 2 menjelaskan tentang bagaimana sejarah keluarga Bluher F. Sirait dan alasan
mengapa bisa membangun sebuah keluarga meskipun berbeda cara pandang dan
kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Usul Silsilah Keluarga Bluher Dan Silvia
Awal mula Bapak Bluher dilahirkan
dari sepasang suami istri Bapak Daniel Sirait dan Ibu Martalena Sitorus yang
menikah pada tahun 1940. Bapak Daniel dan Ibu Martalena yang bekerja sebagai
petani memiliki 11 anak yaitu, Daulat Sirait, Runggu Sirait, Berlin Sirait,
Bahtiar Sirait, Besli Sirait, Janter Sirait, Dina Sirait, Linton Sirait, Bluher
Sirait, Risman Sirait, dan Ferdinan Sirait.
Bapak Bluher lahir di desa Stabat,
Kota Binjai, Sumatera Utara pada tanggal 1 Januari 1965. Bluher kecil mengenyam
pendidikan di SD Negeri Rantau Prapat tahun 1974, lalu berlanjut di SMP Metodis
Rantau Prapat pada tahun 1980 dan SMA Negeri Rantau Prapat pada tahun 1983.
Dulu Bluher dikenal dengan prestasinya dalam bidang sepakbola terbukti dengan
piala juara antar SMA. Setelah lulus dari SMA pada tahun 1986, Bluher bekerja
di PLTU Belawan sebagai teknisi mesin uap selama 2 tahun. Karena gaji dirasa
kurang memadai, beliau pindah ke Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Jambi.
Disana beliau bekerja sebagai mandor selama 1 tahun. Karena bosan dengan
pekerjaan yang selalu ditempatkan di hutan, belliau memilih untuk merantau ke
luar pulau, yakni ke Kota Malang pada tahun 1989.
Saat di Malang, beliau bekerja
menjadi mandor di PT. Margono selama 1 tahun. Lalu beliau bertemu dengan Silvia,
seorang penjaga toko di RSSA Dharma Wanita. Mereka berkenalan waktu istri dari
Linton Sirait, abang dari Bluher melahirkan di rumah sakit tempat Silvia
bekerja. Akhirnya dari kedekatan tersebut, mereka memutuskan untuk menikah pada
tanggal 12 Juni 1991 di Kapel Celaket, Malang. Beliau berganti profesi sebagai sales
PT. Electrolux selama 2 tahun. Lalu pada tanggal 3 Februari 1992, lahirlah Dita
Sirait dari pernikahan mereka. Karena banyak pressure dari target yang
diberikan oleh owner Perusahaan, Bluher memilih untuk menjadi wirausahawan di
bidang jasa servis elektronik pada tahun 1993, dan pekerjaan itu berlangsung
hingga kini. Bluher dan Silvia memiliki 2 anak lagi yang diberi nama Ivo Sirait
pada tanggal 1 Februari 1996, dan Cindy Sirait pada tanggal 16 Oktober 1997.
B. Bluher F. Sirait dan Silvia Andida membangun
keluarga dengan dua kebudayaan yang berbeda
Di setiap kehidupan berkeluarga,
pasti ada yang namanya pernikahan beda kebudayaan, seperti yang terjadi pada
keluarga Bluher F. Sirait dan Silvia Andida. Penyatuan dua kebudayaan di dalam
sebuah keluarga dapat menyebabkan kesalah pahaman karena perbedaan budaya
masing-masing personal.
Tetapi, jika dilakukan dengan penuh
kesabaran dan saling melengkapi satu sama lain, perbedaan tersebut dapat
diatasi, atau mungkin dapat dikembangkan menjadi kebudayaan yang baru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari keluarga
Bluher F. Sirait ini adalah semua perbedaan dapat diatasi jika dijalani dengan
penuh kesabaran dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
B. Saran
Dalam membentuk sebuah
keluarga yang berbeda kebudayaan, hendaknya harus memahami budaya satu sama
lain agar bisa mengetahui karakter masing-masing dan bisa melengkapi
kekurangan.
DAFTAR
RUJUKAN
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka
Jaya.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/keluarga diakses
pada tanggal 30 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar