Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 08 Desember 2013

DINAMIKA KELUAGA PENGAJAR (Autohiografi Keluarga Irsa Anata Bahtiar

DINAMIKA KELUARGA PENGAJAR (Autobiografi Keluarga Irsa Anata Bahtiar)

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh  Prof.Dr.Hariyono M.Pd.dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum., M.Pd.


Oleh
Irsa Anata Bahtiar
130732607183


Description: F:\campur\Logo-Universitas-Negeri-Malang.png




UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN ILMU SEJARAH
Desember 2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Semua yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah karena sejarah adalah segalanya tidak terkecuali sebuah keluarga.setiapkeluarga pasti akan memiliki banyak sejarah. Sejarah merupakan ilmu yang unik, karena sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi (kuntowijoyo,2001:17). keluarga merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan. Karena keluarga menjadi tempat pertama seseoraang memulai kehidupanya. Karena keluarga bisa membentuk suatu hubungan erat antara anggota keluarga tersebut. Di sisi lain keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkah laku anggota keluarga tersebut karena kepala keluarga yang baik akan ditiru oleh anggota keluarganya dan begitupun sebaliknya. Keluaga juga bisa di sebut lingkungan karena di dalam keluarga itu pasti terdapat seorang anak yang akan meniru tingkah laku orang tuanya dan kerabat yang tinggal dirumah itu.
Keluarga juga terbagi berbagai macam contohnya keluarga guru, petani, pns, tni, pengusaha dll. Kebanyakan keluaga adalah keluaga guru karena masyarakat menganggap guru adalah sutu profesi yang mulia dan banyak factor lain yang mempengaruhi contohnya factor minat dari seseorang itu sendiri. Karena minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau perhatian seseorang terhadap profesi guru. Berdasarkan respon positif, rasa senang dalam suatu objek yang dalam hal ini minat menjadi guru dapat timbul dan dipengaruhi berbagai faktor. Guru merupakan pekerjaan yang mulia karena merekalah yang bisa memintarkan para anak anak bangsa ini. Guru juga disebut juga dengan pahlawan tanpa tanda jasa karena merekalah yang disebut pahlawan sejati. Mereka ikhlas tidak diberi gaji demi membagikan ilmunya kepada anak anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa ini.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah awal pembentukan keluarga petani
2.    Bagaimanakah perkembangan karier dari keluarga petani menuju ke keluarga pangajar
3.    Bagaimanakah masa kecil sampai sekarang anak dari keluarga itu


1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui awal terbentuknya keluarga petani
2.    Untuk mengetahui perkembangan dari keluarga petani menjadi pengajar
3.    Untuk mengetahui masa kecil sampai sekarang anak dari keluarga tersebut


1.4 Metode
Secara sederhana penelitian sejarah dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi (Hariyono, 1995:109-112).
a)      Pemilihan topik
Alasan saya sebagai penulis topik tentang perjalanan hidup bapak Muchid karena ada sisi menarik dalam perjalanan hidup bapak Muchid ini. Begitu keras perjuangan yang di lakukan oleh bapak muchid mulai menjadi seorang petani hingga menjadi seorang guru
b)      Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan narasumber Bapak muchid dan mengumpulkan data dari internet dan buku untuk mengumpulkan data yang penulis inginkan.
c)      Kritik
Dari narasumber yang penulis wawancarai mengaku bahwa bapak muchid merasakan pahitnya hidup ketika itu sawah miliknya gagal panen dan mengalami kerugian yang sangat banyak.


d)     Interpretasi
Menurut penulis dari hasil wawancara pada saat itu memang ada permasalahan hidup mulai dari gagal panen sampai toko miliknya di bobol pencuri.
e)      Historiografi
Pada bab 1 penulis memulai dengan pendahuluan, pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode. Sedangkan bab 2 menjelaskan bagaimana isi dari pendidikan dan permasalahan hidup yang dialami oleh keluarga bapak Muchid



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Awal Pembentukan keluarga Petani
Setiap keluarga pasti ada awal mereka dibentuk dan ada pula sejarahnya mereka dipertemukan dan kemudian disatukan dan banyak sejarah sejarah lainya. Irsa Anata Bahtiar yang dilahirkan dari keluarga seorang petani dari seorang bapak yang bernama Muchid dan ibu yang bernama Siti Mardliah. Bapak Muchid lahir tanggal 10 November 1964 dan ibu Siti Mardliah lahir tanggal 7 juli 1973 mereka berdua di jodohkan oleh masing masing kedua orang tua mereka. Alasanya orang tua dari ibu saya tidak memperbolehkan anaknya memilih calon suami sendiri. Dan pada 30 januari 1996 Irsa Anata Bahtiar dilahirkan dan berikutnya pada 19 November 2004 riskia alfiatur rosida dilahirkan
 Dahulu pada awal terbentuknya keluarga bapak Muchid adalah keluarga petani bapak Muchid yang berasal dari daerah desa tepatnya di desa tanjungharjo kecamatan kapas kabupaten Bojonegoro yang mayoritasnya adalah seorang petani. Masih jarang sekali orang yang menjadi pegawai ataupun pengusaha maka dari itulah orang tua saya menjadi seorang petani.  Dan orang bapak Muchid diberi sepetak sawah oleh kedua orang tuanya untuk dijadikan penghasilan untuk menyambung hidup sehari hari. Pada saat awal menjadi petani bapak muchid hanya mempunya sepetak sawah yang ditanami padi saja dan dengan berjalanya waktu bapak muchid mencoba menanam kedelai dan kacang hijau dan hasilnya cukup lumayan. Semakin lama usaha bapak muchid semakin berkembang dan akhirnya bisa membeli sawah lagi. Dan bapak Muchid bisa membeli sepeda motor dari uang hasil panen pada tahun 1994. Setelah itu hasil panen semakin melimpah pada setiap tahun hasil panen smakin banyak dan Alhamdulillah bapak Muchid bisa mencicil untuk mendirikan sebuah rumah. Pada tahun 1995 ibu siti mardliah mengandung anak pertamanya dan setelah 9 bulan akhirnya anak pertamanya lahir tepatnya pada tanggal 30 Januari 1996. Setelah anak pertama lahir bapak muchid masih berprofesi sebagai petani tetapi pembangunan rumah agak tersendat karena kebutuhan hidup semakin banyak. Tetapi bapak muchid tidak patah semangat untuk menghidupi keluarga sederhana ini bapak muchid melakukan usaha antara lain mencoba menanam jagungdan hasilnya cukup untuk kebutuhan hidup sehari hari.
 Meskipun pernah merasakan keberhasilan dalam bertani tetapi bapak muchid juga pernah merasakan kegagalan dalam bertani. Itu terjadi berkali kali pada saat tanaman padi bapak muchid diserang hama wereng. Pada saat itu mereka tidak panen sama sekali dan mengalami banyak kerugian material. Kejadian itu terjadi tidak hanya sekali tetapi terjadi hampir setiap tahun tepatnya pada tahun 1997-1998. Mereka mengalami yang namanya gagal panen atau puso yang diakibatkan serangan hama wereng yang menyebabkan semua tanaman yang ada di daerah itu mati. Para  petani di desa banyak yang beralih profesi karena bertani dianggap sudah tidak menjanjikan lagi tidak terkecuali bapak muchid. Bapak Muchid mencoba mendirikan sebuah toko kecil yang bisa menghasilkan uang lebih. Pada saat itu belum banyak yang mendirikan toko di desaku  maka dari itulah usaha bapak Muchid bisa berkambang dengan pesat. Dengan berjalanya waktu toko yang dimiliki oleh bapak Muchid semakin besar ukuranya dan semakin banyak barang yang dijual antara lain; alat alat tulis, alat listrik, obat obatan dll. Dengan berkembangya usaha bapak Muchid ini maka mereka bisa meneruskan pembangunan rumah yang sebelumnya tersendat dan pada tahun 2001 rumah yang selama ini dibangun akhirnya jadi dan bisa di tempati oleh seluruh anggota keluarga bapak muchid.
Meskipun saat itu rumah bapak muchid masih belum jadi sempurna tetapi  keluarga bapak Muchid tetap menempatinya karena ingin menjadi keluarga yang  mandiri dan tidak menumpan di rumah orang tuanya lagi. Dan saat itulah kehidupan baru di keluarga bapak Muchid mulai di jalankan. Meskipun bapak muchid sudah memiliki usaha baru tetapi mereka tidak melupakan pekerjaan lamanya yaitu bertani bapak Muchid setiap sore masih menggarap sawahnya.

2.2  Perkembangan Dari Kelurga Petani Menjadi Pengajar
Setelah bertahun tahun bapak Muchid menjadi petani dan berdagang pada tahun 2001 bapak Mucid mencoba melamar sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta di desanya dengan berbekal ijasah S1 bapak Muchid langsung di terima menjadi seorang guru atau pengajar. Bapak Muchid dulu lulusan dari IAIN yang ada di Bojonegoro salah satu cabang yang ada di Surabaya. Bapak Muchid dulu di fakultas tarbiyah jurusan pendidikan agama islam ssebelumnya bapak muchid menempuh pendidikan di sebuah Madrasah Aliyah Abu Darin di kabupaten Bojonegoro. Dulu bapak Muchid tidak mau disuruh mondok(pesantren) sama orang tuanya  karena bapak Muchid lebih suka sekolah saja dibanding mondok.
 Bapak Muchid lulus S1 pada tahun 1997 dan pada waktu itu masih menjadi seorang petani. Setelah lulus kuliah menjadi seorang sarjana bapak Muchid tidak langsung menjadi seorang guru. Tetapi masih menekuni pekerjaan lamanya yaitu seorang petani setelah beberapa tahun  banyak terjadi gagal panen bapak Muchid mencoba beralih profesi menjadi pedagang dan setelah sukses menjadi pedagang lama kelamaan usaha itu mengalami penurunan setelah  banyak berdiri toko toko di desanya. Usaha yang dimiliki bapak Muchid ini sempat akan bangkrut saat itu pada tahun 2000 an ketika itu keluarga bapak muchid mengalami musibah. Yaitu terjadi pencurian di toko milik bapak Muchid itu kejadian itu membuat kerugian yang sangat besar karena  hampir semua uang yang ada raib dicuri. Dan pada saat itu keluarga bapak muchid hampir putus asa karena sudah tidak punya modal lagi untuk melanjutkan usaha itu.
 Dan setelah itu bapak muchid mencoba melamar menjadi seorang guru dan akhirnya diterima menjadi salah satu guru agama di sekolah swasta tersebut setelah beberapa tahun mengajar di sekolah itu bapak muchid melamar di sekolah lainya akhirya ada satu sekolah swasta yang mau menerima bapak muchid sebagai guru yaitu MI tanjungharjo di situ bapak Muchid mengajar akidah akhlaq dan sejarah. Dan pada saat itu anaknya belajar di MI tanjungharjo dan di ajar oleh bapak muchid sendiri. Setelah bapak muchid menjadi seorang guru ini perekonomian keluarga menjadi stabil kembali meskipun gaji dari menjadi guru swasta itu tidak terlau banyak tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Ketika menjadi seorang guru bapak muchid juga tidak selamanya senang karena banyak cobaan cobaan yang di alaminya terutama tidak disukai oleh muridnya. Selain itu yang paling menyedihkan adalah bapak mucid tidak lolos tes CPNS . pada saat itu bapak mucid mencoba mengikuti tes CPNS di kabupaten Bojonegoro tetapi nasib tidak beruntung menghapiri bapak muchid tidak lolos tes menjadi pegawai negeri sipil. Dan pada tahun berikutnya pun bapak muchid kembali mencoba untuk mengikuti tes CPNS lagi tetapi kembali gagal. Itu terjadi sampai 3X dan akhirnya umur bapak muchid sudah 40 tahun dan itu artinya sudah tidak bisa lagi untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil.
 Sementara itu ibu Siti yang hanya lulusa MAN hanya menjadi seorang ibu rumah tangga dan menjaga toko yang dimiliki. Ibu Siti dahulu sekolah di MAN 1 Bojonegoro dan lulus pada tahun 1992 sebelumnya ibu siti sekolah di MTsN 1 Bojonegoro lulus pada tahun 1989. Dan saat ini usaha toko yang di kelola keluaga ini sudah mulai bangkit lagi. Saat ini keluarga mendirikan tempat pembayaran listrik online dan Alhamdulillah berkembang saat ini ibu Siti yang menjaga toko dan mengurusi pembayaran listrik itu. Sementara bapak muchid yang gagal menjadi seorang pegawai negeri sipil saat ini mengajar di 4 sekolah swasta sekaligus dan menjadi guru yang tersertifikasi. Dan saat ini Alhamdulillah keluarga bapak mucid bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi ini.

2.3  Masa kecil Sampai Sekarang Anak Dari Keluarga Tersebut
Irsa Anata Bahtiar lahir pada 30 Januari 1996 dari seorang bapak yang bernama muchid dan ibu yang bernama siti mardliah dan memiliki seorang adik yang bernama Riskia Alfiatur Rosida. Penulis terlebih dahulu akan membahas masa kecilnya terlebih dahulu. Masa kecil penulis di mulai ketika penulis masih bayi menurut bapak Muchid ketika penulis masih bayi penulis ini anak yang nakal  karena penulis sering menyusahkan bapak muchid contohnya penulis sering bangun di tengah malam dan menangis dan membuat bapk muchid bangun untuk nenangin penulis yang terus menangis sampai menjelang subuh. Tetapi menurut ibu siti, penulis ini waktu kecil adalah anak yang baik karena penulis tidak pernah menyusahkan ibu siti. Karena penulis waktu bayi tidak pernah bangun di tengah malam dan tidak pernah nangis. Ketika penulis berumur 1 tahun penulis sudah mulai bisa berjalan dan bisa sedikit berbicara. Tetapi menurut bapak muchid penulis mulai bisa berjalan dan berbicara ketika penulis berumur 1 satu setengah tahun. Pada umur 1 tahun menurut bapak muchid, penulis baru bisa merangkak belum bisa berjalan dan berbicara. Tetapi menurut ibu siti pada umur satu tahun penulis sudah bisa berjalan dan berbicara.
Ketika usia menginjak 3 tahun penulis sudah disekolahkan oleh kedua orang tua. Ketika itu penulis masih minta di tungguin ketika sekolah karena penulis belum berani sekolah tanpa didampingi ibu siti. Penulis dahulu sekolah di taman kanak kanak yang berada di desa. Ketika suatu hari penulis tidak di tungguin oleh ibu siti, penulis menangis dan tidak mau sekolah lagi. Ketika itu umur penulis baru menginjak 4 tahun dan  kembali sekolah lagi pada tahun berikutnya dan penulis mngulang lagi di taman kanak kanak. Dan pada umur 6 tahun penulis baru beranjak dari taman kanak kanak ke madrasah ibtidaiyah(MI). penulis kelas 1 MI pada tahu 2001 dan lulus pada tahun 2007 ketika itu banyak pengalaman buruk dan menyenangkan saat menempuh sekolah di MI tanjungharjo.
Setelah penulis lulus dari MI tanjungharjo pada tahun2007 penulis melanjutkan sekolah di MTsN 1 Bojonegoro. Ketika itu penulis sekolah di MTsN tidak pernah memiliki satupun prestasi di bandingkan waktu di MI sangat jauh berbeda tetapi Alhamdulillah penulis berhasil lulus dari MTsN 1 Bojonegoro dengan nilai memuaskan. Setelah itu penulis melanjutkan sekolah di MAN 1 Bojonegoro setelah melalui tes yang sangat ketet dan akhirnya penulis lolos tes dan berhasil menjadi siwa MAN 1 Bojonegoro. Ketika menjadi siswa  MAN penulis termasuk siswa yang nakal karena penulis tidak disukai banyak oleh guru guru yang mengajar di kelas. Pada tahun 2013 penulis berhasil lulus dengan nilai yang bagus dan penulis berhasil masuk di perguruan tinggi negeri lewat jalur SBMPTN tepatnya di Universitas Negeri Malang.
Selanjutnya akan menceritakan anak kedua bapak muchid yang bernama Riskia Alfiatur Rosida yang lahir pada tanggal 19 November 2004. Pada saat bayi riskia ini menurut ibu siti sangat rewel karena setiap tengah malam pasti bangun dan menangis. Pada saat menginjak umur 1 tahun riskia ini sudah mulai bisa berjalan dan sedikit berbicara. Ketika menginjak usia 3 tahun riskia ini mulai bersekolah tepatnya di play group selama kurang lebih 1 tahun. Ketika menginjak usia 4 tahun riskia pindah ke taman kanak kanak selama kurang lebih 2 tahun riskia menempuh di taman kanak kanak itu. Setelah itu riskia melanjutkan sekolah di MIN Kepatihan Bojonegoro. Setelah melewati tes yang sangat ketat akhirnya riskia berhasil lolos dan menjadi siswa di MIN Kepatihan Bojonegoro. Pada saat kelas 1 riskai memiliki banyak prestasi antara lain bisa menjadi juara mewarnai dan mendapat rangking 1 di kelasnya. Setelah  selama 1 tahun akhirnya riskia naik ke kelas 2 disaat itu prestasi riskia menurun  riskia tidak lagi memperoleh peringkat pertama di kelasnya. Saat itu riskia dimarahi oleh bapak muchid karena prestasinya menurun. Dan sekarang riskia naik di kelas 3 MIN Kepatihan Bojonegoro






















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Didalam sebuah keluarga pasti ada sejarah terbentuknya keluarga tersebut karena tanpa adanya sejarah tersebut sebuah keluarga tidak akan pernah terbentuk. Selain itu pasti banyak sejarah sejarah lainya contohnya sejarah awal sebuah keluarga memiliki pekerjaan dan sejarah masa kecil sampai sekarang anak dari keluarga tersebut dan masih banyak sejarah yang ada didalam sebuah keluarga.

























DAFTAR RUJUKAN
Kuntowijoyo. 2001. Penganta Ilmu Sejarah. Jogjakarta: Yayasan Bentang Budaya
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.

























LAMPIRAN
 Hasil Wawancara
Hari               : Sabtu
Tanggal         : 2 November 2013
Tempat          : rumah bapak muchid


Apa pekerjaan awal anda
Saya waktu pertama menikah dengan istri bekerja sebagai petani
Apakah ada ujian dalam menjalani hidup ini
Banyak sekali ujianya mulai dari gagal panen sampai kemalinga
Apakah pekerjaan anda sekarang
Sekarang ini mejadi guru di sekolah swata
Apakah anda di jodohkan
Iya pada saat itu dijodohkan sama orang tua



















Description: E:\Foto\Foto0374.jpgDescription: E:\Foto\Foto0436.jpg                                             

      1.1 foto ibu siti mardliah                                                                  1.2 foto riskia  


Description: E:\foto6\foto0063.jpgDescription: E:\Foto\Foto0023.jpg
                                           
      1.3 foto bapak muchid                                                           1.4 foto irsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar