SEJARAH PERJUANGAN AYAH
UNTUK KELUARGA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah W.P Utami,
S.Pd., S.Hum., M.Pd
oleh
Ruslan Hadi N. (130732607189)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN ILMU SEJARAH
Desember
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah merupakan pelajaran masa depan. Dengan sejarah
kita dapat mengambil pelajaran untuk masa depan. Yaitu dengan cara mengambil
hal-hal positif dari masa lalu. Dalam merekontruksi sejarah tidak terlepas dari
fakta Peristiwa , dan cerita sejarah. Sejarah juga tidak lepas dari kehidupan
manusia sehari-hari. Misalnya sebuah fakta dan cerita sejarah yang selalu kita
dapat dari subjektivitas dan objektivitas sejarah ataupun dengan melakukan
observasi dari para sejarawan. Dari itulah kita bisa mengetahui peristiwa
sejarah itu. Sebuah fakta yang menyebutkan kebenaran sejarah seperti di
temukanya sebuah peninggalan kerajaan, misalnya peninggalan-peninggalan
kerajaan majapahit yang ada di Mojokerto, ataupun peninggalan batu kuno dan
tulisan-tulisan kuno misalnya sebuah candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Dan
kemudian sebuah peristiwa sejarah yang sudah di buktikan kebenaranya, misalnya
peristiwa G-30SPki ataupun peristiwa reformasi ’98. Fakta dan peristiwa
tersebut sudah terbukti kebenaranya dan sudah melekat pada kehidupan manusia
sehari-hari. Adpun fakta, peristiwa, dan cerita sejarah yang lebih dalam kita
biasa membahasnya.
1. LATAR
BELAKANG
Keluarga merupakan awal dari penbentukan setiap
individu. Keluarga mempunyai peranan penting dalam sebuah kehidupan sosial. Dan
yang terpenting keluarga merupakan tempat kita untuk berlindung, belajar,
mencurahkan sesuatu.
Keluarga paling tidak memiliki sebuah kepala keluarga,
seorang ibu rumah tangga, dan memiliki dua orang yang harus dididik oleh kepala
dan ibu rumah tangga tersebut. Dengan kata lain itu merupakan keluarga ideal.
2. RUMUSAN
MASALAH
Atas dasar penentuan sebuah judul “ sejarah perjuangan
ayah untuk keluarga” ini kami telah mengidentifikasi dan dapat mengambil
permasalahan-permasalahan yang perlu di bahas. Kami juga memberi
batasan-batasan penentuan permasalahan. Adapun rumusan-rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
a.
Bagaimana awal
dari keluarga tersebut ?
b.
Bagaimana perjuangan
yang dilakukan oleh seorang ayah untuk keluarga ?
3. TUJUAN
PENULISAN MAKALAH
Penulisan makalah ini memilki banyak tujuan, yaitu:
a.
Untuk mengetahui
bagaimana awal dari keluarga tersebut.
b.
Untuk mengetahui
bagaimana perjuangan seorang ayah untuk keluarga ?
4. METODE
Secara sederhana penelitian sejarah
dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaituheuristik, kritik,
interpretasi, dan historiografi (Hariyono, 1995:109-112).
a.
Pemilihan
Topik
Penulis memilih topik yang berjudul
sejarah berdirinya usaha kacang mente karena penulis ingin menceritakan
bagaimana sejarah berdirinya usaha kacang mente dan permasalahan-permasalahan
apa saja yang pernah dihadapi oleh usaha tersebut. Permasalahan-permasalahan
yang pernah dialami sangat menarik untuk diangkat.
b.
Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara
dengan salah satu anggota keluarga dan menulis hasil wawancara tersebut.
c.
Kritik/ Verifikasi
Penulis mengupulkan data-data dari wawancara
dengan salah satu keluarga penulis dan mencari sumber dari data-data yang ada
kemudian membandingkan data kacang mente dengan kegunaan kacang mente yang ada
sekarang.
d.
Interpretasi
Jika menurut penulis kacang
mente di zaman sekarang ini masih banyak dijumpai dalam kemasan-kemasan yang
berbeda. Ada yang dijumpai dalam bentuk kue maupun isi dari sebuah produk
coklat.
e.
Historiografi
Pada bab 1 penulis menjelaskan bagaimana
cara mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara dan mengumpulkan data
dari internet yang dapat memperkuat suatu peristiwa yang telah terjadi.sedangkan
bab 2 menjelaskan bagaimana isi dari perjalanan hidup dan permasalahan yang
pernah dihadapi oleh usaha tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
AWAL DARI KELUARGA
Ayah
lahir pada tanggal 5 mei 1969, beliau lahir di pasuruan jawatimur. Ayah bernama
Danun. Dia lahir dari keluarga sederhana di desa kebonwaris pandaan. Ayah
beliau bernama Tilam dan ibunya bernama Kainah. Ayah dulunya adalah anak yang
berbakti kepada keluarganya. Dia giat membantu ayah dan ibunya. Dia juga
berusaha mencari dana buat sekolahnya, dia mencari uang sendiri karena dia
tidak ingin bergantung kepada orang tua. Dia meraih pendidikan hanya sampai
tingkat SLTA. Beliau tidak dapat melanjutkan pendidikannya dikarenakan
terbatasnya dana yang dimiliki keluarganya.
Pada
umur sekitar 24 dia bertemu dengan seorang wanita yang tidak lain merupakan
istrinya saat ini. Mereka bertemu saat malam maulud nabi. Saat itu ayah
mengajak ibu jalan-jalan di daerah bangil di sekitar tempat hiburan.
Berselang
seminggu sejak mereka bertemu ayah mencoba melamar ibu yang saat itu berumur 19
tahun. Dan ibu pun menerima lamaran dari ayah. Mereka dikaruniai seorang anak
laki-laki yang sangat lucu. Mereka menamai anak laki-laki itu Ruslan hadi
nurhidayat.
2.
PERJUANGAN AYAH UNTUK KELUARGA
Sejak mereka menikah dan dikaruniai
seorang anak, dan saat itu juga mereka harus menanggung beban keluarga dan
harus hidup terpisah dengan orang tua mereka berdua. Sejak saat itu ayah harus
bekerja keras untuk mencari uang demi keluarga yang baru dibangunnya itu. Saat itu
kehidupan kami tidaklah mudah. Ayah bekerja sebagai pegawai pabrik biasa dan
memiliki penghasilan juga biasa. Sementara ibu hanya seorang ibu rumah tangga
yang hanya bias merawat anak laki-lakinya. Dia juga tergantung kepada
penghasilan suaminya.
Sebagai seorang keluarga, ayah lebih
mengutamakan keluarganya daripada dirinya sendiri. Dia lebih menginginkan
keluarganya bahagia. Dia lebih baik tidak makan daripada keluarganya yang tidak
makan. Jika ayah tidak memiliki penghasilan dan keluarga membutuhkannya, dia
bahkan mencari pinjaman kepada sodara maupun tetangga. Tapi dia tidak ingin
keluarganya mengetahui jika dia memiliki beban lain yaitu melunasi pinjaman
tersebut.
Sampai saat, pengorbanan ayah tidak
memudar dari awal keluarga terbentuk. Saat ini juga ayah memiliki tanggung
jawab, terutama kepada anaknya. Dia ingin anaknya mempunyai pendidikian yang
tinggi, dia tidak ingin anaknya memiliki pendidikan seperti ayahnya.
Ayah hanya menginginkan yang terbaik
bagi keluarga terutama anak-anaknya.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam
keluarga, kita harus saling memiliki rasa tanggung jawab. Semakin besar
keluarga semakin besar juga tanggung jawab yang harus dipenuhi. Dalam keluarga
juga harus mempunyai kepala keluarga yang cinta dan bertanggung jawab kepada
keluarga. Jadi, jangan pernah meremehkan perjuangan seorang ayah.
2.
SARAN
Kita sebagai seorang anak jangan pernah sekali-kali
melupakan keluarga. Kita juga harus bisa menghargai perjuangan seorang ayah
kepada keluarga. Dan kita harus membalas perjuangan dan membalas tanggung jawab
yang diberikan keluarga kepada kita.
DAFTAR RUJUKAN
Danun, 45 tahun, Desa Kebonwaris rt 03
rw 09 kec. Pandaan kab. Pasuruan, 3 Desember 2013, di tempat kediaman rumah
Bapak Danun.
Hariyono. 1995. Mempelajari
Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar