Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 06 Desember 2013



SEJARAH SILSILAH KELUARGA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah
Oleh:
FITRI ISNAININ
130732607197










UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
SEPTEMBER 2013

BAB 1
                                                      PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
          Sejarah barasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun yang berarti pohon, pohon itu menggambarkan bahwa suatu sejarah itu harus di pelajari mulai dari akar hingga ujung pohon tersebut. Disini sejarah juga termasuk dari sejarah keluarga, jadi disini penulis akan mencoba menceritakan sejarah tentang keluarganya, terutama tentang perjuangan kedua orang tuanya dalam mendapat restu dari ibu pihak wanita. Kemudian disini juga membahas tentang perjuangan bapaknya dalam menaklukan hati ibunya sewaktu muda dulu. Mungkin peristiwa ini tidaklah penting bagi orang lain, tetapi bagi keluarga penulis ini merupakan suatu sejarah yang berarti, karena mengingat perjuangan dari kedua orang tua penulis dalam menperoleh restu dari ibu pihak wanita itu tidaklah mudah, maka sejarah ini perlu penulis angkat agar dapat di ketahui oleh sejarawan lainnya.
         Dalam mendapatkan hati ibu St Saodah, bapak Usman banyak melakukan perjuangan yang begitu berkesan di hati orang lain, walaupun beliau mengetahui bahwa wanita yang diimpikannya ingin di jodohkan oleh ibunya dengan seorang guru waktu itu, beliau tetap yakin dan teguh pada pendiriannya bahwa ia bisa memenangkan hati wanitanya sekaligus ibu dari si wanita itu. Dan perjuangan itu berbuah hasil yang begitu manis, setelah memndapatkan hati sang wanita iapun berhasil mendapatkan hati dari calon mertuanya, yaitu ibu St Aisyah.
1.2   RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu:
1.       Bagaimana sejarah dari bapak Usman dalam mendapatkan hati  ibu St Saodah dan restu dari orang tua dari St Saodah?
2.       Bagaimana sil-silah dari masing-masing keluarga bapak Usman dan ibu St Saodah?
1.3   TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan tersebut yaitu:
1.       Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari bapak Usman dalam mendapatkan hati ibu St Saodah dan restu dari orang tua dari St Saodah.
2.       Untuk mengetahui bagaimana sil-silah dari masinmasing keluarga bapak Usman dan ibu St Saodah?
1.4   Metode
1.      Pemilihan Topik
                   Sejarah keluarga merupakan pemilihan topik yang saya gunakan dalam
penelitian sejarah. Karena sejarah keluarga merupakan sesuatu yang dekat
dengan kita dan mudah dalam mencari sumber sejarah.

2.      Kritik
         a)      Kritik Ekstrinsik
          Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan bapak, ibu, dan nenek saya, saya dapat mengetahui bagaimana dulu bapak dalam mengejar dan mendapatka cinta ibu, dan memperoleh restu dari orang tua pihak ibu. Dulu sebenarnya ibu tidak menyukai bapak, karena dia sudah mempunyai kekasih yang dia cintai saat itu, namun bapak tidak mau putus asa dan tetap yakin bahwa dia disa mendapatkan hati ibu. Namun bukan itu saja kendala dari bapak, setelah berhasil mendapatkan hati ibu dia harus bisa juga meluluhkan hati dari calon ibu mertuanya. Saat itu nenek begitu membenci bapak karena bapak tidak memiliki pekerjaan yang menjamin ibu untuk kedepannya.
           Kemudian karena nenek sudah mengetahui bahwa bapak dan ibu sudah resmi berpacaran, nenek sangat marah pada ibu, dia tidak menyuruh ibu bertemu dengan bapak apapun alasannya. Nenek bersikap seperti itu karena beliau sudah membicarakan tentang perjodohan ibu dengan seorang guru kepada kelurga besar, namun yang terjadi yaitu ibu tetap menentang perjodohan itu, dan memilih bapak untuk menjadi pendamping hidupnya.
         b)     Kritik Intrinsik
          Dari hasil wawancara saya dengan beberapa anggota keluarga, di situ menjelaskan bagaimana perjalanan cinta ibu dan bapak dalam mempersatukan cinta mereka dalam ikatan suci janji pernikahan. Dulunya ibu memang berusaha menghindar dari bapak, karena ibu benar-benar tidak suka pada bapak, pernah sekali waktu ibu sedang duduk bersama teman-temannya di rumah pamannya ibu, tiba-tiba ibu melihat kedatangan bapak dari jauh, lalu dengan cepat ibu berlari pulang kerumahnya dan segera bersembunyi.
          Bukan hanya itu, ibu juga pernah bersembunyi di kolong rumah orang untuk menghindar dari bapak, namun lama-kelamaan akhirnya hati ibu juga meluluh dengan sendirinya. Mungkin karena ibu melihat kesungguhan dari bapak dalam mengejar cintanya.
3.       Interprestasi
          Menurut pendapat saya, perjuangan bapak dalam mendapatkan hati ibu dan restu dari orang ibu itu merupakan suatu pengorbanan yang patut jadikan contoh oleh para pemuda dan pemudi sekarang dalam mendapatkan hati dari wanita yang di cintai, dan restu dari orang tua.
         Dalam perjuangannya bapak banyak mendapat hambatan, seperti harus berjuang dalam mendapatkan hati ibu, setalah perjuangan yang pertama berhasil di lalui bapak harus menghadapi hambatan yang paling berat yaitu memperoleh restu dari seorang ibu yang begitu membencinya. Namun dari perjuangan yang begitu berat itu, akhirnya bapak bisa bersatu juga dengan ibu, dan bahkan sekarang menjadi menantu kesayangan nenek.

4.      Historigraf
·           Bab I
          Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang di angkat, kemudian memiliki permasalahan yang bersifat umum yaitu bagaimana sejarah tentang keluarga ibu St Saodah, dan bapak Usman?. Kemudian terdapat juga rumusan masalah yang bersifat khusus yaitu:
1.       Bagaimana sejarah dari bapak Usman dalam mendapatkan hati ibu St Saodah dan restu dari orang tua dari St Saodah?
2.       Bagaimana sil-silah dari masing-masing keluarga bapak Usman dan ibu St Saodah?
          Kemudian dalam bab ini juga terdapat metode yang saya gunakan dalam melakukan penelitian dalam mengkaji sebuah sejarah keluarga, dan mempermudah dalam memperoleh sumber penelitian untuk mendukung sebuah penulisan sejarah keluarga.
·         Bab II
          Dalam bab ini, akan di bahas dari rumusan masalah yang ada. Saya mulai membahas sejarah keluarga saya dari latar belakang, kemudian di ikuti dengan kajian-kajian dari hasil wawancara dengan bapak, ibu, nenek, dan keluarga lainnya. Kemudian dilanjutkan pembahasan dari rumusan masalah yang ada.
·         Bab III
          Dalam bab ini, saya akan menyimpulkan bagaimana sejarah bapak saya dalam memperoleh restu orang tua ibu saya bersama ibu, dan bagaimana dulu bapak saya saat berjuang mendapatkan hati ibu. Kesimpulannya perjuangan bapak dalam mendapat hati ibu dan reatu dari orang tua ibu itu berakhir dengan bahagia, walaupun awalnya banyak mendapatkan hambatan.
          Kemudian saran yang dapat saya berikan yaitu, tetaplah sabar dalam memperjuangkan segala sesuatu yang di anggap penting untuk di perjuangkan, seperti cinta, restu dan lain sebagainya, walaupun perjuangan tersebut di bumbui dengan hambatan dan kesulitan. Tetapi jika kita yakin kita bisa mendapatkan apa yang kita perjuangkan itu, maka suatu saat kita pasti akan memperoleh hasil yang manis dari perjuangan yang berat tersebut.



                                                            

                                                                        BAB 2
                                                                PEMBAHASAN

2.1   Sejarah Dari Bapak Usman Dalam Mendapatkan Hati Ibu St Saodah dan Restu dari Orang Tua St Saodah
          Awalnya kehidupan ibu St Saodah sendiri sangatlah rumit, karena sebagai anak pertama ia harus mengurus kelima adik-adiknya, beliau di didik oleh ibu ibunya dengan didikan yang sangat keras. Beliau sering menceritakan kepada kami sebagai anaknya, bahwa sejak usianya 8 tahun beliau sudah harus bisa menumbuk padi, mengambil air di sumur, mencuci pakaian, masak dan lain sebagainya. Sejak kecil beliau, tidak pernah dijinkan keluar bersama teman-temannya untuk bermain sebelum semua pekerjaan yang ada di selesaikan terlebih dahulu. Begitupun seterusnya hingga usianya menginjak remajapun, nenek masih menerapkan peraturan seperti itu, dan di tambah lagi bahwa ibu tidak bisa keluar rumah, sekalipun itu kerumah saudara-saudaranya. Waktu ibu SD, Ibu sekolah di SDN 1 MARIA, kemudian setelah lulus SD beliau melanjutkan sekolahnya di MTSN 1 WAWO, lalu SMA ALIYA di Kota Bima.
          Di Bima ibu tinggal bersama keluarga nenek, disitupun ibu tidak bisa bebas terutama dalam hal berpacaran. Ibu harus menyelesaikan sekolah terlebih dahulu, selesai SMA ibu kembali ke Wawo dan tinggal kembali bersama ke-2 orang tuanya. Saat itu ibu berusia 18 tahun, awalnya ibu bertemu dengan bapak ketika ibu sedang berkunjung ke salah satu keluarganya. Saat itu bapak mulai penasaran dengan ibu, dan berusaha mencari tau tentang ibu. Kemudian mulai saat itu bapak mulai mengejar-ngejar ibu, ibu sangat risih dengan bapak, setiap kali ada bapak ibu pasti menghindar. Itu sekitar tahun 1987 3 tahun sebelum ibu dan bapak menikah yaitu tahun 1990. Setelah 2 tahun lamanya bapak mengejar cinta ibu akhirnya ibu luluh juga dengan perjuangan bapak selama itu, ibu resmi menerima bapak menjadi kekasihnya, namun hubungan mereka tidak berjalan sesuai harapan. Ketika ibu hendak mengenalkan bapak kepada nenek pada tahun 1989, respon nenek sangatlah dingin terhadap bapak. Nenek sangat menentang hubungan ibu dan bapak, sampai-sampai  nenek melarang ibu untuk keluar kemana-mana. Kemudian ibu melaporkan semua kejadian itu kepada adik dari nenek yang bernama Sita, mendengar itu nenek sita lalu mendatangi nenek dan bertanya kenapa kamu tidak merestui hubungan Saodah dengan Usman, apa ada yang salah dengan Usman, nenek menjawab dengan tegas bahwa ia tidak setuju dengan hubungan ibu dan bapak karena nenek sudah menjodohkan ibu dengan seorang guru waktu itu. Dan nenek beralasan bahwa ibu akan bahagia bersama guru itu ketimbang dengan bapak yang tidak memilki pekerjaan tetap.
          Ibu sangat sedih dan iapun menentang pejodohan itu, walaupun nenek sudah bicara dengan keluarga guru itu, walau begitu nenek tetap pada pendiriannya. Ibu dan bapakpun tetap pada pendirian mereka untuk mempertahankan hubungan mereka sampai akhir. Awal tahun 1990 ibu dan bapak berencana untuk menikah, dan kembali memohon restu dari ibunya, namun tetap sama nenek semakin membenci bapak dan ibu. Namun mereka tidak mau menyerah sampai di situ, karena nenek tidak mau merestui, ibu lalu meminta restu dari kakek dan kakek dengan senang hati memberikan restu, dmi kebaikan ibu sendiri. Setelah itu, dengan atau tanpa restu dari nenek ibu tetap ingin menikah dengan bapak, rencana ibu tersebut di dukung oleh semua keluarganya, baik dari saudara kakek maupun nenek. Kalau orang tua bapak, mereka sudah sejak lama memberikan restunua kepada bapak dan ibu. Lalu hari bahagia itupun terjadi tepat pada tanggal 22-11-1990, nenek terpaksa merestui pernikahan itu karena tidak ada alasan lagi untuknya menolak pernikahan itu, semua keluarga baik dari kakek dan nenek membela ibu dan bapak, tidak ada satupun yang berpihak kepada nenek. Jadi dari pada memancing keributan lebih baik nenek merestui walaupun dari hati yang paling dalam ia belum bisa menerima bapak sebagai menantunya saat itu.
          Walaupun sudah menikah, bapak masih susah mendapat restu dari nenek, nenek masih kesal dengan bapak. Karena bapak semua rencana nenek berantakan, di tambah lagi ibu sempat keguguran waktu itu, karena pengaruh keguguran itu bapak dan ibu lama baru bisa memperoleh momongan, tepatnya setelah 2 tahun menikah baru mereka di karuniai putra pertama mereka yang bernama Syahrudin pada tahun 1992, pada tanggal 18 januari 21 tahun silam. Dengan lahirnya putra pertama mereka inilah yang membuat hati nenek luluh kepada bapak, terbukti sampai sekarang bapak malah menjadi menantu kesayanganya. Syahrul menjadi cucu pertama yang berhasil menyatukan dan meredam kebencian nenek terhadap bapak. Walaupun selama ini bapak sudah berusaha melakukan apa saja untuk meluluhkan hati nenek, namun hasilnya tetap sama. Tapi usaha itu terasa indah setelah hadirnya syahrul, dia begitu di sayangi dan di manja oleh kedua keluarga besar, baik dari keluarga bapak maupun dari ibu.

2.2   Sil-Silah Keluarga Bapak Usman dan Ibu St Saodah
           Saya akan menceritakan tentang sejarah dari keluarga saya, sejarah ini saya mulai dari sila-sila keluarga saya yaitu:
          Sila-sila dari Hudi bin fulan dan Nanu bin fulan yang melahirkan 4 orang anak, dari keempat anak mereka semuanya adalah laki-laki yang terdiri dari:
1.       Saodah bin hudi melahirkan 5 orang putra-putri yaitu:  Jija binti saodah, ape, nani, usman dan siba.
2.       Curi bin hudi melahirkan 7 orang anak yaitu: darahi, aju, leha, adam,hasan, isa, dan hadi.
3.       Taib bin hudi melahirkan 8 orang anak yaitu: reko, risa, arsyad, mia, halim, hadiyah, idris, dan ibrahim.
4.       Sanah bin hudi, tidak memiliki keturunun karena mandul.
          Dan itu adalah sila-sila dari keluarga saya, dan sekarang saya akan membahas tentang keluarga saya yang di mulai dari bapak dan ibu dari ibu saya (kakek dan nenek  dari ibu), dan bapak dan ibu dari bapak saya (kakek dan nenek dari bapak saya).
           Kakek saya yang bernama H. Abdul Halim Tayeb lahir di Maria, pada tanggal 16-08-1936. Kemudian nenek bernama St. Aisyah Jamaludin lahir di Maria juga, pada tanggal 12-01-1944. Dan kakek dan nenek menikah pada hari selasa, tanggal 24-08-1963 40 tahun yang lalu. Dari hasil pernikahan tersebut mereka di karuniai 6 orang putra dan putri dan 18 orang cucu yaitu:
1.       ST. Saodah  4 orang anak yang bernama: syahrudin, fitri, ibrahim, dan maya.
2.       Nasruddin melahirkan 5 orang putra dan putri yaitu: ST. Jaenab, Syamsul Bahri, Ramdhoan, Idhar, dan Nur Hasnah.
3.       M.Toyib melahirkan 2 orang putri yaitu: Intan dan Anis.
4.       Munajam melahirkan 2 orang putra yaitu: ismail dan afwan.
5.       Hatijah melahirkan 2 orang putra yaitu: junaidin dan sya’ban.
6.       Badriyah melahirkan 3 orang anak yaitu: febrina, yusuf dan dafa.
          Itu merupakan sila-sila kakek dan nenek dari ibu saya, sekarang saya akan membahas tentang sila-sila kakek dan nenek dari bapak saya. Kaek saya bernama Abubakar Nirwan lahir di Ntori pada tanggal 16-11-1930. Kemudian nenek bernama Sanuriya Ibrahim, lahir di Ntori pada tanggal 07-02-1940. Kemudian kakek dan nenek menikah pada hari kamis tanggal 15-07-1960, tepat 43 tahun yang lalu. Dari hasil pernikahan tersebut mereka di karuniai 9 orang putra dan putri dan 14 orang cucu yaitu:
1.       Nurlaila melahirkan 1 orang anak yaitu: rita
2.       Suryati (almarhumah)
3.       Usman melahirkan 4 orang anak yaitu: syahrudin, fitri, ibrahim, dan maya
4.       Paiman melahirkan 1 orang anak yaitu: ulfa
5.       Abidin (almarhum) melahirkan 2 orang anak yaitu: taufan dan putri
6.       Sarfiyah (almarhumah)
7.       Rosmaryati melahirkan 3 orang anak yaitu: tasya, rafli, dan radit
8.       Imansyah melahirkan 3 orang anak yaitu: meli, junior dan tiara
9.       Abdul Rahim (belum menikah)
          Itu merupakan sil-sila dari orang tua bapak saya, sekarang saya akan membahas tentang sejarah kelurga saya yang di mulai dari kedua orang tua saya. Bapak saya bernama Usman Abubakar, beliau lahir pada tanggal 12-02-1965 di Ntori, kemudian ibu saya bernama St Saodah, beliau lahir pada tanggal 01-09-1968 di Maria. Latar balakang pandidikan mereka sama-sama lulusan SMA. Kemudian kedua orang laki-laki  masing-masing merupakan seorang guru, yang dari ibu seorang guru agama, dan dari bapak seorang guru matematika. Kemudian ibu dari masing-masing hanya sebagai ibu rumah tangga. Dan sekarang bapak saya bakerja sebagai TKI di Malaysia, setelah sebelumnya hanya sebagai petani biasa. Bapak mulai menjadi TKI pada tahun 1993 di saat kakak saya yang pertama berusia 1 tahun, sampai sekarang bapak masih bolak-balik dari malaysia. Dan pekerjaan ibu yaitu sebagai ibu rumah tangga.
          Kemudian bapak dan ibu menikah pada tanggal 22-11-1990, di Maria tempat kelahiran ibu. Dan dari hasil pernikahan tersebut mereka di karuniai 4 orang putra dan putri, yaitu:
1.       Syahrudin, dia lahir pada tanggal 18-01-1992 di Maria, dia merupakan anak pertama sekaligus cucu pertama di keluarga bapak dan ibu.
2.       Fitri Isnainin, lahir pada tanggal 20-03-1995 di Maria, dia merupakan anak kedua sekaligus cucu kedua di keluarga bapak dan cucu ketiga di keluaga ibu.
3.       Ibrahim, lahir pada tanggal 23-02-2003 di Maria.
4.       Nur Maya, lahir pada tanggal 8-03-2007 di Maria.
Itulah sekilas sil-silah dari keluarga bapak Usman, dan ibu St Saodah.


                                                              




                                                                  BAB 3
                                                               PENUTUP


3.1 Kesimpulan
          perjuangan bapak dalam mendapat hati ibu dan restu dari orang tua ibu itu berakhir dengan bahagia, walaupun awalnya banyak mendapatkan hambatan. Karena keteguhan hati dan ketabahan hatinya bapak dapat memperoleh segala keinginannya dengan baik. Dan setiap usaha yang ingin di lakukan, lakukannlah dengan kemantapan hati yang tinggi, dan berjuang itu butuh proses yang cukup lama dan pasti akan menguras tenaga dan pikiran kita. Dalam hati bapak, beliau sangat yakin bahwa beliau akan mendapat apapun yang beliau inginkan, asalkan dengan bersabar dan selalu berusaha, sekeras apaun hati nenek akhirnya oleh bapak bisa di luluhkan.

3.2 Saran
           tetaplah sabar dalam memperjuangkan segala sesuatu yang di anggap penting untuk di perjuangkan, seperti cinta, restu dan lain sebagainya, walaupun perjuangan tersebut di bumbui dengan hambatan dan kesulitan. Tetapi jika kita yakin kita bisa mendapatkan apa yang kita perjuangkan itu, maka suatu saat kita pasti akan memperoleh hasil yang manis dari perjuangan yang berat tersebut.
                                                          















                                                        
                                                                 LAMPIRAN


Ini merupakan foto dari ibu saya, dan yang perempuannya adalah adik saya yang terakhir bernama maya. Dan kedua adik laki-laki itu adalah ponaan dari ibu.
 
Fitri isnainin
Hanya ini yang dapat saya lampirkan, karena saya tidak membawa bukti lainya dari Bima. Dan saya pun tidak membawa foto keluarga, ataupun bukti yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar