HISTORIOGRAFI KELUARGA
(KEHIDUPAN BAPAK
AMRI DAN IBU UMI SEBELUM MENIKAH)
MAKALAH
Untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah pengantar ilmu sejarah
Yang
dibina oleh :
Prof.Dr.Hariyono M.Pd.dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum.,
M.Pd
Oleh:
Mohammadi
Izzuddin (130732616142)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PRODI S1 ILMU
SEJARAH
05 DESEMBER 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan nikmatnya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini
semaksimal mungkin.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Prof.Dr.Hariyono
M.Pd.dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum., M.Pd selaku dosen pengantar ilmu sejarah
kami yang senantiasa membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Kami
menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang perancangan
output sistem, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran
yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai akhir kata, saya mengucapakan
terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara moril maupun materil sehingga karya tulis ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Segalakerendahanhatimenunggusegala saran
dankritik yang membangun yang dapat lebih menyempurnakan penulisan karya tulis
ini.
Malang, 05 Desember 2013
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu manusia pasti mempunyai hubungan
terhadap manusia lainnya baik berupa kekerabatan, pertemanan, pekerjaan dan
lain-lain. Hubungan kekerabatan atau keluarga adalah hubungan yang terjalin
sejak lahir. Adalah faktor keturunan yang membuat setiap manusia menjadi
otomatis mempunyai hubungan keluarga. Dari hubungan antar manusia yang disebut
keluarga dapat menjadi sebuah lingkungan kecil yang berinteraksi satu sama lain.
Reisner (1980): keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, kakak, adik, kakek dan nenek.
Keluarga adalah sebuah kelompok kecil yang tinggal
dalam satu rumah. Bentler (1989): keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang
unik, yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah atau ikatan keluarga,
emosional, memberikan perhatian atau asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan
memberikan asuhan untuk berkembang. Dalam sebuah kelompok individu yang disebut
keluarga pasti mempunyai seorang pemimpin dan dalam posisi itu adalah bapak
yang otomatis menjadi pimpinan dari suatu keluarga. Karena seorang bapak adalah
berperan sebagai pencari nafkah, pemberi dan pelindung rasa aman. Sementara ibu
berperan mengurusi rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak.
Dalam makalah ini akan dipaparkan sebuah pemaparan
dari penulis tentang kehidupan dari bapak amri dan ibu umi sebelum menikah.
Bagaimana meraka ketika bersekolah, bermain, dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar. Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas bagaiaman meraka
melakukan kegiatan sehari-hari, kehidupan mereka dirumah bersama keluarga,
bersama teman-temannya. Berasal dari kehidupan terdahulu mereka berdua bisa
bertemu dan menjadi jodoh dan itu merupakan kuasa tuhan.
1.2 Rumusah Masalah
- Bagaimana kehidupan bapak Amri sebelum menikah?
- Bagaimana kehidupan ibu Umi sebelum menikah?
1.3 Tujuan
- Untuk mendeskripsikan kehidupan bapak Amri sebelum menikah.
- Untuk mendeskripsikan kehidupan ibu Umi sebelum menikah.
1.4 Metode
Penelitian
- Pemilihan Topik
Penulis sengaja menentukan topik ini karena telah
mengumpulkan data dari wawancara yang telah dilakukan dengan para narasumber
yaitu bapak amri dan ibu umi. Dari wawancara itu penulis lebih tertarik
mendeskripsikan tentang kehidupan mereka sebelum menikah.
- Heuristik
Penulis mencari dan mengumpulkan data dengan metode
wawancara. Lerbin, 1992 dalam hadi, 2007: wawancara merupakan metode
pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara
sistematis berdasarkan kepada tujuan penelitian.
- Verifikasi
Dari data hasil wawancara yang telah dilakukan,
penulis mengumpulkan semua data-data yang telah diperoleh kemudian
memilah-milah data tersebut secara terstruktur untuk disusun dan dijelaskan
sesuai topik yang dibahas.
- Interpretasi
Dalam kehidupan narasumber, banyak
peristiwa-peristiwa yang sangat menarik dari mulai kehidupan di sekolah,
lingkungan sekitar dan dalam kehidupan keluarganya.
- Historiografi
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan dan metode penelitian sejarah hal tersebut terletak pada bab 1 yaitu
pendahulun. Dilanjutkan pada bab 2 yang berisikan tentang pemaparan tentang
topik, isi dari makalah, keterangan-keterangan yang berhubungan dengan topik
serta narasi dari penulis terhadap topik yang dibahas. Sementara bab 3 adalah
penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Kehidupan bapak
Amri sebelum menikah
Bapak amri
adalah seorang laki-laki yang lahir pada tanggal didesa padangasri kecamatan jatirejo kabupaten
mojokerto. Anak ke 3 dari delapan bersaudara bapak amri adalah bisa dikatakan
seorang yang relegius dan disiplin dalam bekerja. Beliau sering diajak oleh
ayahnya yang bernama bapak yasur ke sawah walaupun hanya sekedar ikut saja. Beliau
termasuk anak yang nurut dan patuh sama orang tua walaupun pernah juga membangkang
ketika disuruh sedangkan dia dalam keadaan tidak nafsu untuk melakukan apapun. Tapi
jarang beliau mengalami keadaan yang seperti itu karena beliau sering daajarkan
ilmu agama. Beliau juga taat menjalankan ibadah.
Ketika beliau
berusia 6 tahun beliau dimasukkan di madrasah ibtidaiyah didesa mojogeneng
yaitu desa yang berdekatan dengan desa padangasri hanya berbatasan dengan
sungai. Alasan dimasukkanya ke madrasah supaya tingkat pengetahuan tentang
agama bisa meningkat. Setiap berangkat sekolah beliau menempuhnya hanya dengan
jalan kaki karena jarak anatara rumah dan sekolah tidak membutuhkan waktu lama
untuk menempuhnya. Bersama teman-temannya melakukan aktivitas belajar dengan
penuh semangat. Untuk uang saku beliau tidak pernah minta hanya kalau dikasih
dia menerimanya.
Pertengkaran antara
saudara itu adalah wajar. Pernah suatu ketika bapak amri bercanda dengan adik
perempuannya yang bernama amimah, karena beliau mengerjai adiknya sampai
keterlaluan, beliau dilempar bata dan terkena kakinya sampai berdarah dan beliau
sempat diancam akan dibunuh kalau dia pulang kerumah. Adalah ibu sutiari yang
meredam pertengkaran itu. Disini peran ibu sangat penting dalam mengasuh dan
mendidik anak-anaknya serta memberikan perlinduangan dan kasih sayang kepada
mereka. Karena ibu sangat peka terhadap apa yang terjadi pada anak-anaknya.
Ketika bapak
amri lulus dari madrasah ibtidaiyah, oleh ayahnya beliau disuruh belajar
dipesantren. Sebelumnya beliau sering bermain dan ikut mengaji dipondok
mojogeneng. Semenata ayah beliau adalah seorang guru di pondok pesantren itu. Di
pondok lirboyo kediri beliau mencari ilmu agama. Sekitar 10 tahun beliau
menjalani hidup di pesantren. Jarang orang tua beliau mengirimi uang saku untuk
makan karena beliau berasal dari keluarga kurang mampu. Di pesantren beliau
ikut menjadi santri yang “abdi dalem” yaitu mengabdi pada sang kiai untuk
membantu kegiatan sehari-hari sang kiai. Sebagai tukang sapu halaman rumah sang
kiai bersama seorang temannya. Dengan cara itu beliau mendapatkan makan gratis
sebagai ganti atas bantuannya menyapu halaman rumah sang kiai. Banyak pengalaman
yang telah dialami oleh beliau salah satunya adalah ketika beliau sudah tidak
mengabdi dirumah sang kiai. Menyambi pekerjaan menjadi tukang permak baju dan
celana. Beliau diajak oleh temannya meskipun beliau tidak mempunyai dasar dalam
ilmu perjahitan beliau mau belajar sampai bisa mengusai ilmu tersebut.
10 tahun sudah
berlalu, bapak telah menyelesaikan pekerjaannya yaitu menuntut ilmu dipesantren
lirboyo. Beliau pulang dikampung halaman dengan rasa rindu berat karena sudah
lama beliau tidak berjumpa dengan suasana di desa. Karena sudah dianggap
mempunyai ilmu agama yang mumpuni, beliau disuruh mengajar di madrasah
ibtidaiyah di desanya. Adalah ilmu-ilmu agama dasar yang dipegang beliau
sebagai bahan yang diajarkan pada murid-murid di madrasah tersebut. Tidak hanya
itu, waktu luang masih dimiliki beiliau dalam kegiatan sehari-hari meskipun
beliau sudah mengajar di madrasah. Suatu ketika beliau diajak oleh pamannya
bekerja sebagai tukang kuli bangunan. Setelah beberapa lama beliau bertemu
dengan bpak munjahid yaitu orang tua laki-laki dari ibu umi. Bapak munjahid
melihat bahwa bapak amri adalah sosok yang tepat untuk mendampingi putri. Selain
lulusan dari pondok pesantren bapak juga melihat didalam diri bapak amri
mempunyai rasa tanggung jawab besar dalam membina rumah tangga. Akhirnya bapak
amri dikenalkan oleh putri dari bapak munjahid dan meraka menikah.
2.2 Kehidupan ibu
umi sebelum menikah
Putri ke 8
dari bapak munjahid dan ibu rohma. Bernama ibu umi zuhroh adalah seorang wanita
yang pendiam dan penurut. Kehidupan masa kecilnya biasa saja tapi beliau sangat
akrab dengan kakak-kakanya. Beliau selalu diperhatikan oleh saudaranya. Ketika
kakak-kakak mengikuti sebuah kegiatan beliau selalu diajak. Beliau bertempat
tinggal disuatu desa yang bernama medali di kecamatan puri kabupaten mojokerto.
Ibu umi zuhroh adalah putri yang paling disayang oleh orang tuanya sebagai
bukti ketika beliau ingin sesuatu orang tuannya selalu memberikan terlebih
dahulu dari pada saudara-saudara lainnya.
Pada usia 6
tahun beliau belajar di min medali yang letaknya kurang labih 100 meter dari
rumah. Setiap hari beliau berjalan kaki berangkat kesekolah. Oleh orang tuanya
beliau diberi uang saku Rp 25 yang pada tahun 1968 itu sudah banyak. Ibu umi
zuhro adalah siswa yang biasa saja tidak terlalu menonjol dari siswa-siswa
lainnya tapi beliau mempunya nilai plus yaitu tidak pernah telat, selalu
istiqomah dalam mengikuti kegiatan belajar disekolah dan selalu mengerjakan
ketika mendapatkan tugas dari sekolah.
Ketika ibu umi
beranjak dewasa, kebanyakan kegitan beliau membantu ibunya mengurusi urusan
dapur masak, bersih-bersih dan lain-lain. Tidak jarang juga beliau ke sawah
untuk mengirim makanan kepada sang ayah yang sedang bekerja di sawah. Kadang juga
beliau ikut dengan para saudara perempuannya dalam kegiatan keagamaan yang
diadakan oleh RT atau desa seperti kegaiatan diba’an, muslimat, dan kegiatan
keagamaan lainnya. Pernah juga beliau diajak rekreasi oleh saudara-saudaranya
untuk refreshing diluar kota. Dan beliau menikmati hari-hari yang seperti
dengan rasa senang dan kasih sayang.
Pada usia 19
tahun ibu umi sempat di lamar oleh orang yang masih satu desa tapi beliau tidak
mau karena belum cocok dengan hatinya. Oleh ayahnya beliau dicarikan seorang
laki-laki yang dikenal oleh ayahnya ketika bekerja sebagai kuli bangunan di
desan padangasri yaitu bapak amri. Mereka dipertemukan oleh bapak munjahid. Dalam
hati ibu umi dia merasa cocok dengananya
laki-laki yang dikenalkan oleh ayahnya karena jodoh itu sudah ada yang
mengatur.
BAB
III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Keluarga adalah
suatu jalinan antara manusia satu dan lainnya dengan rasa kasih sayang. Dari rasa
kasih sayang akan muncul ikatan emosional dan kedekatan kekerabatan. Seperti keluarga
bapak amri dan ibu umi. Mereka mempunyai banyak saudara. Untuk mengetahui
karakter masing-masing mereka diperlukan interaksi antara mereka. Meskipun dalam
sebuah keluarga tidak jarang antara anak dengan anak terjadi pertengkaran tapi
sebuah pertengkarang yang bersifat sementara tidak berkelanjutan. Adalah peran
ibu yang menjadi sosok pelindung dan
penyayang terhadap anak-anak dengan hubungan antara ibu dan anak, ibu bisa mengetahui
apa yang dirasakan oleh anak-anaknya. Apabila terjadi sebuah pertengkaran
antara anak ibu selalu menjadi penengah.
Didalam keluarga
bapak amri dan ibu umi bisa dikategorikan keluarga yang harmonis kerana dengan
kebersamaan mereka bisa menjalani hidup dengan rasa syukur dan keindahan
kebahagiaan.
3.2 Saran
Dalam hidup
ini semua manusia harus menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Pada tahap
pertama adalah dalam sebuah keluarga disini kita harus memanfaatkan interaksi
antara saudara dan orang tua untuk belajar bersosialisasi. Hidup Cuma sekali
jadi manfaatkan hidup ini dengan menghormati,menaati dan menyayangi terutama
orang tua kemudian saudara-saudara. Kerana dengan itulah kenikmatan hidup
kebersamaan terasa indah dan bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Erfandi,2008.konsep
keluarga.(online)
Prayitna.H,2012,individu,keluarga,dan
masyarakta.Universits Bale Bandung:Bandung.
septio.T,2012,pengertian
metodologi sejarah dan jenis-jenis penelitian sejarah.(online) www.triseptyo.blogspot.com/2012/03/pengertian-metodologi-sejarah-dan-jenis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar