Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 07 Desember 2013


HISTORIOGRAFI  KELUARGA
(KEHIDUPAN BAPAK AMRI DAN IBU UMI SEBELUM MENIKAH)
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pengantar ilmu sejarah
Yang dibina oleh :
 Prof.Dr.Hariyono M.Pd.dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum., M.Pd

Oleh:
Mohammadi Izzuddin (130732616142)




Description: F:\campur\Logo-Universitas-Negeri-Malang.png



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PRODI S1 ILMU SEJARAH
05 DESEMBER 2013



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan nikmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah  ini semaksimal mungkin.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Prof.Dr.Hariyono M.Pd.dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum., M.Pd selaku dosen pengantar ilmu sejarah kami yang senantiasa membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang perancangan output sistem, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai akhir kata, saya mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang  telah membantu baik secara moril maupun materil sehingga karya tulis ini dapat selesai tepat pada waktunya. Segalakerendahanhatimenunggusegala saran dankritik yang membangun yang dapat lebih menyempurnakan penulisan karya tulis ini.


Malang, 05 Desember 2013




Tim Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Setiap individu manusia pasti mempunyai hubungan terhadap manusia lainnya baik berupa kekerabatan, pertemanan, pekerjaan dan lain-lain. Hubungan kekerabatan atau keluarga adalah hubungan yang terjalin sejak lahir. Adalah faktor keturunan yang membuat setiap manusia menjadi otomatis mempunyai hubungan keluarga. Dari hubungan antar manusia yang disebut keluarga dapat menjadi sebuah lingkungan kecil yang berinteraksi satu sama lain. Reisner (1980): keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, kakak, adik, kakek dan nenek.
Keluarga adalah sebuah kelompok kecil yang tinggal dalam satu rumah. Bentler (1989): keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik, yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah atau ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian atau asuhan, tujuan orientasi kepentingan dan memberikan asuhan untuk berkembang. Dalam sebuah kelompok individu yang disebut keluarga pasti mempunyai seorang pemimpin dan dalam posisi itu adalah bapak yang otomatis menjadi pimpinan dari suatu keluarga. Karena seorang bapak adalah berperan sebagai pencari nafkah, pemberi dan pelindung rasa aman. Sementara ibu berperan mengurusi rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak.
Dalam makalah ini akan dipaparkan sebuah pemaparan dari penulis tentang kehidupan dari bapak amri dan ibu umi sebelum menikah. Bagaimana meraka ketika bersekolah, bermain, dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas bagaiaman meraka melakukan kegiatan sehari-hari, kehidupan mereka dirumah bersama keluarga, bersama teman-temannya. Berasal dari kehidupan terdahulu mereka berdua bisa bertemu dan menjadi jodoh dan itu merupakan kuasa tuhan.

1.2  Rumusah Masalah
  1. Bagaimana kehidupan bapak Amri sebelum menikah?
  2. Bagaimana kehidupan ibu Umi sebelum menikah?

1.3  Tujuan
  1. Untuk mendeskripsikan kehidupan bapak Amri sebelum menikah.
  2. Untuk mendeskripsikan kehidupan ibu Umi sebelum menikah.

1.4  Metode Penelitian
  1. Pemilihan Topik
Penulis sengaja menentukan topik ini karena telah mengumpulkan data dari wawancara yang telah dilakukan dengan para narasumber yaitu bapak amri dan ibu umi. Dari wawancara itu penulis lebih tertarik mendeskripsikan tentang kehidupan mereka sebelum menikah.
  1. Heuristik
Penulis mencari dan mengumpulkan data dengan metode wawancara. Lerbin, 1992 dalam hadi, 2007: wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis berdasarkan kepada tujuan penelitian.
  1. Verifikasi
Dari data hasil wawancara yang telah dilakukan, penulis mengumpulkan semua data-data yang telah diperoleh kemudian memilah-milah data tersebut secara terstruktur untuk disusun dan dijelaskan sesuai topik yang dibahas.
  1. Interpretasi
Dalam kehidupan narasumber, banyak peristiwa-peristiwa yang sangat menarik dari mulai kehidupan di sekolah, lingkungan sekitar dan dalam kehidupan keluarganya.
  1. Historiografi
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian sejarah hal tersebut terletak pada bab 1 yaitu pendahulun. Dilanjutkan pada bab 2 yang berisikan tentang pemaparan tentang topik, isi dari makalah, keterangan-keterangan yang berhubungan dengan topik serta narasi dari penulis terhadap topik yang dibahas. Sementara bab 3 adalah penutup yang berisikan tentang kesimpulan dan saran.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kehidupan bapak Amri sebelum menikah
Bapak amri adalah seorang laki-laki yang lahir pada tanggal    didesa padangasri kecamatan jatirejo kabupaten mojokerto. Anak ke 3 dari delapan bersaudara bapak amri adalah bisa dikatakan seorang yang relegius dan disiplin dalam bekerja. Beliau sering diajak oleh ayahnya yang bernama bapak yasur ke sawah walaupun hanya sekedar ikut saja. Beliau termasuk anak yang nurut dan patuh sama orang tua walaupun pernah juga membangkang ketika disuruh sedangkan dia dalam keadaan tidak nafsu untuk melakukan apapun. Tapi jarang beliau mengalami keadaan yang seperti itu karena beliau sering daajarkan ilmu agama. Beliau juga taat menjalankan ibadah.
Ketika beliau berusia 6 tahun beliau dimasukkan di madrasah ibtidaiyah didesa mojogeneng yaitu desa yang berdekatan dengan desa padangasri hanya berbatasan dengan sungai. Alasan dimasukkanya ke madrasah supaya tingkat pengetahuan tentang agama bisa meningkat. Setiap berangkat sekolah beliau menempuhnya hanya dengan jalan kaki karena jarak anatara rumah dan sekolah tidak membutuhkan waktu lama untuk menempuhnya. Bersama teman-temannya melakukan aktivitas belajar dengan penuh semangat. Untuk uang saku beliau tidak pernah minta hanya kalau dikasih dia menerimanya.
Pertengkaran antara saudara itu adalah wajar. Pernah suatu ketika bapak amri bercanda dengan adik perempuannya yang bernama amimah, karena beliau mengerjai adiknya sampai keterlaluan, beliau dilempar bata dan terkena kakinya sampai berdarah dan beliau sempat diancam akan dibunuh kalau dia pulang kerumah. Adalah ibu sutiari yang meredam pertengkaran itu. Disini peran ibu sangat penting dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya serta memberikan perlinduangan dan kasih sayang kepada mereka. Karena ibu sangat peka terhadap apa yang terjadi pada anak-anaknya.
Ketika bapak amri lulus dari madrasah ibtidaiyah, oleh ayahnya beliau disuruh belajar dipesantren. Sebelumnya beliau sering bermain dan ikut mengaji dipondok mojogeneng. Semenata ayah beliau adalah seorang guru di pondok pesantren itu. Di pondok lirboyo kediri beliau mencari ilmu agama. Sekitar 10 tahun beliau menjalani hidup di pesantren. Jarang orang tua beliau mengirimi uang saku untuk makan karena beliau berasal dari keluarga kurang mampu. Di pesantren beliau ikut menjadi santri yang “abdi dalem” yaitu mengabdi pada sang kiai untuk membantu kegiatan sehari-hari sang kiai. Sebagai tukang sapu halaman rumah sang kiai bersama seorang temannya. Dengan cara itu beliau mendapatkan makan gratis sebagai ganti atas bantuannya menyapu halaman rumah sang kiai. Banyak pengalaman yang telah dialami oleh beliau salah satunya adalah ketika beliau sudah tidak mengabdi dirumah sang kiai. Menyambi pekerjaan menjadi tukang permak baju dan celana. Beliau diajak oleh temannya meskipun beliau tidak mempunyai dasar dalam ilmu perjahitan beliau mau belajar sampai bisa mengusai ilmu tersebut.
10 tahun sudah berlalu, bapak telah menyelesaikan pekerjaannya yaitu menuntut ilmu dipesantren lirboyo. Beliau pulang dikampung halaman dengan rasa rindu berat karena sudah lama beliau tidak berjumpa dengan suasana di desa. Karena sudah dianggap mempunyai ilmu agama yang mumpuni, beliau disuruh mengajar di madrasah ibtidaiyah di desanya. Adalah ilmu-ilmu agama dasar yang dipegang beliau sebagai bahan yang diajarkan pada murid-murid di madrasah tersebut. Tidak hanya itu, waktu luang masih dimiliki beiliau dalam kegiatan sehari-hari meskipun beliau sudah mengajar di madrasah. Suatu ketika beliau diajak oleh pamannya bekerja sebagai tukang kuli bangunan. Setelah beberapa lama beliau bertemu dengan bpak munjahid yaitu orang tua laki-laki dari ibu umi. Bapak munjahid melihat bahwa bapak amri adalah sosok yang tepat untuk mendampingi putri. Selain lulusan dari pondok pesantren bapak juga melihat didalam diri bapak amri mempunyai rasa tanggung jawab besar dalam membina rumah tangga. Akhirnya bapak amri dikenalkan oleh putri dari bapak munjahid dan meraka menikah.
2.2  Kehidupan ibu umi sebelum menikah
Putri ke 8 dari bapak munjahid dan ibu rohma. Bernama ibu umi zuhroh adalah seorang wanita yang pendiam dan penurut. Kehidupan masa kecilnya biasa saja tapi beliau sangat akrab dengan kakak-kakanya. Beliau selalu diperhatikan oleh saudaranya. Ketika kakak-kakak mengikuti sebuah kegiatan beliau selalu diajak. Beliau bertempat tinggal disuatu desa yang bernama medali di kecamatan puri kabupaten mojokerto. Ibu umi zuhroh adalah putri yang paling disayang oleh orang tuanya sebagai bukti ketika beliau ingin sesuatu orang tuannya selalu memberikan terlebih dahulu dari pada saudara-saudara lainnya.
Pada usia 6 tahun beliau belajar di min medali yang letaknya kurang labih 100 meter dari rumah. Setiap hari beliau berjalan kaki berangkat kesekolah. Oleh orang tuanya beliau diberi uang saku Rp 25 yang pada tahun 1968 itu sudah banyak. Ibu umi zuhro adalah siswa yang biasa saja tidak terlalu menonjol dari siswa-siswa lainnya tapi beliau mempunya nilai plus yaitu tidak pernah telat, selalu istiqomah dalam mengikuti kegiatan belajar disekolah dan selalu mengerjakan ketika mendapatkan tugas dari sekolah.
Ketika ibu umi beranjak dewasa, kebanyakan kegitan beliau membantu ibunya mengurusi urusan dapur masak, bersih-bersih dan lain-lain. Tidak jarang juga beliau ke sawah untuk mengirim makanan kepada sang ayah yang sedang bekerja di sawah. Kadang juga beliau ikut dengan para saudara perempuannya dalam kegiatan keagamaan yang diadakan oleh RT atau desa seperti kegaiatan diba’an, muslimat, dan kegiatan keagamaan lainnya. Pernah juga beliau diajak rekreasi oleh saudara-saudaranya untuk refreshing diluar kota. Dan beliau menikmati hari-hari yang seperti dengan rasa senang dan kasih sayang.
Pada usia 19 tahun ibu umi sempat di lamar oleh orang yang masih satu desa tapi beliau tidak mau karena belum cocok dengan hatinya. Oleh ayahnya beliau dicarikan seorang laki-laki yang dikenal oleh ayahnya ketika bekerja sebagai kuli bangunan di desan padangasri yaitu bapak amri. Mereka dipertemukan oleh bapak munjahid. Dalam hati ibu umi  dia merasa cocok dengananya laki-laki yang dikenalkan oleh ayahnya karena jodoh itu sudah ada yang mengatur.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Keluarga adalah suatu jalinan antara manusia satu dan lainnya dengan rasa kasih sayang. Dari rasa kasih sayang akan muncul ikatan emosional dan kedekatan kekerabatan. Seperti keluarga bapak amri dan ibu umi. Mereka mempunyai banyak saudara. Untuk mengetahui karakter masing-masing mereka diperlukan interaksi antara mereka. Meskipun dalam sebuah keluarga tidak jarang antara anak dengan anak terjadi pertengkaran tapi sebuah pertengkarang yang bersifat sementara tidak berkelanjutan. Adalah peran ibu yang menjadi sosok  pelindung dan penyayang terhadap anak-anak dengan hubungan antara ibu dan anak, ibu bisa mengetahui apa yang dirasakan oleh anak-anaknya. Apabila terjadi sebuah pertengkaran antara anak ibu selalu menjadi penengah.
Didalam keluarga bapak amri dan ibu umi bisa dikategorikan keluarga yang harmonis kerana dengan kebersamaan mereka bisa menjalani hidup dengan rasa syukur dan keindahan kebahagiaan.

3.2 Saran
Dalam hidup ini semua manusia harus menjalin hubungan dengan manusia lainnya. Pada tahap pertama adalah dalam sebuah keluarga disini kita harus memanfaatkan interaksi antara saudara dan orang tua untuk belajar bersosialisasi. Hidup Cuma sekali jadi manfaatkan hidup ini dengan menghormati,menaati dan menyayangi terutama orang tua kemudian saudara-saudara. Kerana dengan itulah kenikmatan hidup kebersamaan terasa indah dan bermakna.
DAFTAR PUSTAKA

Erfandi,2008.konsep keluarga.(online)
Prayitna.H,2012,individu,keluarga,dan masyarakta.Universits Bale Bandung:Bandung.
septio.T,2012,pengertian metodologi sejarah dan jenis-jenis penelitian sejarah.(online) www.triseptyo.blogspot.com/2012/03/pengertian-metodologi-sejarah-dan-jenis.html


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar