SEJARAH SILSILAH
KELUARGA
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS KULIAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
Yang
dibina oleh Ibu Indah
Oleh:
RISKY
APRILIA WULANDARI
130732607200
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
SEPTEMBER 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan. Didalam keluarga juga terdapat Ayah, Ibu, serta saudara kandung, orang
tua adalah peran yang penting dalam keluarga. Seorang
bapak atau ayah dan ibu dari anak-anak mereka tentunya memiliki kewajiban yang penuh
terhadap keberlangsungan hidup bagi anak-anaknya, karena anak memiliki hak untuk
diurus danan dibina olehorang tuanya hingga beranjak dewasa. Orang tua juga tanggung jawab dalam
membentuk serta membina ank-anaknya baik dari segi psikologis maupun
pisiologis. Kedua orang tua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mendidik
anaknya agar dapat menjadi generasi-generasi yang sesuai dengan tujuan hidup
manusia.
Keluarga juga mempunyai banyak fungsi
yang tidak kita sadari itu. Antara lain fungsi tersebut yaitu pertama keluarga
sebagai pendidik artinya keluarga mendidik kita dalam hal perilaku, tata
auturan, kelakuan, cara bersosialisasi, dan dalam hal apapun agar kita semua
bisa mempunyai bekal di hari nanti meski kita sudah sekolah di tempat yang
formal. Fungsi kedua adalah sosialisasi, mengajarkan kita cara bergaul dan cara
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar agar kita tidak terjerumus dalam hal
negative. Fungsi ketiga adalah sebagi
perlindungan
yatu melindungi kita dalam kesehatan lahir dan batin. Yang keempat yaitu agama,
memberikan cara kita pengajaran tentang agama mengenalkan kita terhadap Tuhan dan
cara kita sholat denganNya.Yang kelima dalam segi ekonomis memberikan ekonomi
kita agar kita bisa hidup. Yang terakhir memberikan kita kasih sayang,
perhatian terhadap kita.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Silsilah keluarga kami ?
2.
Bagaimana proses
sejarah ayah dan ibu saya bertemu ?
3. Bagaimana sejarah kehidupan Bapak
dan Ibu saya setelah menikah ?
1.3 Topik Pembahasan
Topik pembahasan makalah ini membahas tentang
biografi sejarah keluarga.
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mendeskripsikan
silsilah keluarga kami
2.
Mendeskripsikan proses sejarah ayah dan ibu saya bertemu
3. Mendeskripsikan
sejarah
kehidupan Bapak dan Ibu saya setelah menikah
1.5 Metode
- Pemilihan Topik
a.
Kedekatan
Emosional
Penulis mengupulkan data-data dari wawancara via telepon dengan dengan
Ayah dan Ibu, serta dengan salah satu keluarga yaitu nenek Upe yaitu salah satu
orang tua dari Ayah saya, penulis tidak mewawancarai orang tua dari Ibu,
dikarenakan beliau telah meninggal. Dari wawancara ini penulis juga turut
mewawancarai salah satu anak ibu Upe yaitu Usma yang merupakan anak ke dua dari
ibu Upe untuk meyakinkan pembaca bahwa sumber yang diterima adalah dari sumber
terpercaya.
b.
Kedekatan
Intelektual
Untuk
keabsahan makalah ini, penulis mencari sumber-sumber, baik primer maupaun
sekunder dari keluarga
sendiri. Pemilihan topik ini
bertujuan agar pembaca lebih memahami dan mengerti bagaimana silsilah atau sejarah
keluarga saya dan mengetahui cerita-cerita yang ada didalamnya dengan jelas.
- Heuristik
Pengumpulan
data dan sumber-sumber yang sesuai dengan topik pembahasan yaitu sumber
primer didapat penulis dari mewawancari via telepondari Ayah dan ibu yang
merupakan sumber utama yang terlibat langsung didalamnya. Sedangkan sumber
sekunder yakni Nenek saya yang bernama H.Upe yang merupakan ibu dari ayah saya,
sumber sekunder sendiri untuk pembanding dari sumber primer.
3. Kritik
a. Kritik eksternal
Dari hasil wawancara yang
saya lakukan dengan Nenek, saya dapat mengetahui bahwa pertemuan ayah dan ibu yang tidak sengaja itu
pada saat ayah sedang mengerjakan tugas dan meminta tugas kepada dosen yang
kebetulan adalah keluarga dari ibu saya. Dan terjadilah kedekatan antara mereka
berdua karena sering bertemu dirumah ibu saya, hingga akhirnya selang beberapa
tahun kemudian ayah saya pun mengajak ibu saya menikah setelah beliau lulus
kuliah.
b. Kritik internal
Dari hasil
wawancara yang saya dapatkan dari ayah dan ibu bahwa mereka menjalin hubungan
karena ayah bisa membuat ibu nyaman dan bisa menjadi pendengar yang baik buat
ibu, dan ayah pun merasa senang dengan paras ibu yang cantik karena senyumnya
yang manis, keputusan mereka berdua untuk berpacaran adalah karena memang ayah
dapat mengambil hati ibu.
4.
Interpretasi
Dari
data-data atau fakta-fakta yang saya dapat melalui wawancara via telepon, baik
dengan sumber primer maupun sumber sekunder dapat saya interpretasikan bahwa, ayah
dan ibu memulai kisah mereka dari pertemuan yang tidak disengaja yaitu di
kampus Makassar, dan mereka menjadi sepasang kekasih . Stelah lulus kuliah ayah
saya melamar ibu dan berujung pada pernikahan lalu dikaruniai satu anak yaitu
kakak saya pada tahun 1985, setelah kakak saya lahir, ayah dan ibu saya merantau ke Kalimantan untuk
mencari pekerjaan pada tahun 1991 dikarenakan faktor ekonomi yang sangat susah.
5. Historiografi
Dalam
historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan, pendahuluan ini
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode-metode sejarah.
Kemudian dilanjutkan pada Bab II yaitu pembahasan, pembahasan ini merupakan
inti makalah, tepatnya jawaban dari rumusna masalah yang akan dibahas lebih
detail mengenai historiografi ini. Dan yang terakhir Bab III penutup yaitu
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Silsilah Keluarga Kami
Keluarga adalah bagian terpenting dari
kehidupan, karena keluarga adalah dasar kita hidup dan belajar tentang
kehidupan, Ayah dan Ibu adalah orang tua yang paling berharga untuk saya,
dibalik keistimewaan ayah dan ibu beliau juga tidak luput dari pengajaran orang
tua mereka sehingga mereka dapat tumbuh menjadi orang tua yang bertanggung
jawab.
Perkenalkan nama
Ayah saya adalah H.Sudirman beliau lahir di Macanre 30 Desember 1970 Sulawesi
Selatan,beliau adalah anak sulung
dari
lima bersaudara yaitu Sudirman, Usma, Norma, Herman,
dan Irma Febriani, mereka berempat adalah anak dari Bapak
Semmang ,Ibu Upe mereka lahir di Sulawesi Selatan dan menempuh pendidikan mereka di
Sulawesi Selatan, Keluarga dari ayah adalah keluarga yang sangat harmonis dan
dipenuhu dengan tanggung jawab yang besar, berkat didikan dari orang tua,
mereka semua menjadi orang bergelar dan dapat di pandang oleh orang lain,
dikarenakan memang sosok kakek saya ini adalah seorang yang sangat disiplin dan
dapat dibilang kejam, karena beliau tidak ingin anak-anaknya menjadi orang yang
manja, Kakek saya hanyalah seorang penjual dan pembuat rokok biasa di daerah
tempat tinggalnya begitu pula dengan nenek saya yang hanya ibu rumah tangga
biasa, namaun karena keuletan mereka membimbing anak-anak mereka kini mereka
hanya bisa menikmati masa-masa tua mereka, karena anak mereka semuanya telah
menjadi orang yang sukses.
Perkenalkan lagi nama
Ibu saya adalah Aminah Daud Nompo,beliau lahir di Ujung Pandang 27 Juni 1970 di
Sulawesi Selatan, ibu adalah anak bungsu ke 6
dari bapak Daud
Nompo dan Ibu Kuasa 43 tahun yang lalu. Ibu saya adalah seorang gadis yang dulunya memiliki
pengalaman yang sangat berbeda dengan gadis yang lainnya, ibu adalah anak orang
kaya dari Gubernur di Jakarta, Kakek dan Nenek saya adalah seorang Gubernur,
Hingga kehidupan mereka sangatlah nyaman dan berbeda dengan ayah, namun karena
kekayaan itu ibu menjadi seorang yang nakal, suka mabuk-mabukan, dikarenakan
kurang nya perhatian dari kakek dan nenek karena mereka sibuk dengan pekerjaan
mereka masing-masing. Beberapa tahun kemudian Kakek terkena serangan jantung
dan akhirnya meninggal, begitu pula dengan Nenek yang terkena komplikasi hati
yang akhirnya menyusul kakek, karena kejadian itu saudara-saudara ibu yang
lainnya pindah ke Makassar dan saling berpencar untuk diasuh oleh tante dan om.
Akhirnya ibu pun menempuh pendidikan di Makassar dan tinggal bersama saudara
dari Kakek.
2.2
Sejarah Bapak
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari
anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya.
Perkenalkan nama Ayah
saya adalah H.Sudirman beliau lahir di Macanre 30 Desember 1970 Sulawesi
Selatan,beliau adalah anak sulung dari Bapak Semmang , Ibu Upe.Beliau menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar 104 Macanre,Sekolah Menengah Pertama 128 Cabengge dan Sekolah Menengah Atas 200
Soppeng,dan perguruan tinggi di Universitas Hassanudin di
Makassar
2.3
Sejarah Ibu
Ibu
adalah seseorang yang begitu beratri utnuk hidup kami,yang menjadi sahabat dan seorang yang begitu kami hormati
dan kami sayangi,ibu memberikan kami begitu banyak ke indahan yang luar biasa.
Perkenalkan
nama Ibu saya adalah Aminah Daud Nompo,beliau lahir di Ujung Pandang 27 Juni
1970 di Sulawesi Selatan,beliau adalah anak bungsu dari bapak Daud Nompo dan Ibu Kuasa 43 tahun yang lalu,beliau menempuh pendidikan
di Sekolah Dasar Negeri IKIP Makassar,Sekolah Menengah Pertama 06 Makassar
serta Sekolah Menengah Atas Perguruan Islam Athirah di Makassar.
2.4
Sejarah proses pertemuan Ayah dan Ibu
Ayah
adalah mahasiswa biasa dari kampus Universitas Hassanudin di Makassar,
pertemuan pertama kali ayah dan ibu adalah di sebuah rumah keluarga dari ibu
saya, dimana pada saat itu keluarga ibu yang ada di Makassar adalah sebuah
Dosen yang kebetulan sekali yang sedang memberi tugas untuk jurusan Sosiologi
dimana pada saat itu adalah jurusan ayah. Pada saat ayah bertamu bertemu lah
dengan ibu yang membukakan pintu, pada kesan pertama ayah menyukai ibu yang
berparas cantik dan memiliki senyum yang manis, namun tidak ada kesan apapun
dari pertemuan pertama itu karena yang ayah tau ibu adalah orang yang sangat
cuek dengan orang yang baru dikenalnya, pada hari jumat pagi, tepatnya pada
tanggal 1 desember ayah kembali bertamu kerumah ibu yang ingin menemui dosen. Pada
saat itu ibu sedang duduk di taman dan sedang menulis sebuah diari, datanglah
ayah menghampiri dan menanyakan dosen, ibu tidak menjawab, namun hanya
menangis, ayah pun terkejut mengapa ibu menangis, berceritalah ibu pada saat
itu, ada kesan yang di dapat ibu pada saat itu, bahwa ayah adalah seseorang
yang nyaman untuk di ajak berbicara. Akhirnya mereka berdua saling menyukai dan
akhirnya memutuskan untuk berpacaran, namun pada saat itu umur mereka terpaut
lima tahun, dimana ibu masih bersekolah dan ayah telah menjadi seorang
mahasiswa, mereka berdua memutuskan untuk berpacaran diam-diam karena keluarga
ibu tidak mengijinkan ibu berpacaran sebelum menikah. Tahun berganti tahun,
akhirnya ayah lulus dari perguruan tinggi itu, dan akhirnya ibu pun memutuskan
tidak melanjutkan kuliah dikarenakan telah di lamar dan ingin dinikahi oleh
ayah. Pertemuan pertama mereka lah yang membuat ayah penasaran dengan sosok
cuek ibu yang menjadikan nya ingin mengetahui dan mengenal ibu lebih dalam
Pada
saat bertemu ayah saya di sebuah Universitas
di Makassar,beliau bercerita pertama kali bertemu
ayah saya pada tahun 1979 saat di sebuah kantin di kampus dimana pada
saat itu baju beliau terkena kotoran dan ayah saya lah yang membantu nya,pada
saat itulah mereka mulai saling menyukai satu sama lain namun mereka belum memutuskan untuk berpacaran
dikarenakan ibu memiliki pacar yang sudah tiga tahun bersama nya, ayah adalah
anadan lebih senang menghabiskan waktunya bersama-sama teman-teman dari klub
vespa, k gaul yang sangat suka bermotor vespa dan digemari banyak cewe-cewe
dikampus nya, pada saat itu ayah tidak memiliki pasangan dan pada tahun 1980
ayah dan ibu berpacaran.
2.5 Sejarah Kehidupan Bapak dan Ibu
Saya Setelah Menikah
Pada tahun 1884 ayah dan ibu telah resmi menjadi
sepasang suami istri, hingga pada tahun 1985 lahirlah kakak saya yang bernama
Muhammad Taufik Akbar, kehidupan mereka sangatlah bahagia karena telah
dikaruniai anak dari hasil pernikahan mereka. Namun beberapa bulan setelah itu
masalah ekonomi pun dating karena ayah belum mendapatkan pekerjaan tetap di
Makassar, akhirnya ayah pun mencoba mencari pekerjaan sendiri tanpa ingin
menyusahkan kedua orang tua nya. Dan akhirnya pada akhir tahun 1985 ayah ibu
dan keluarga dari ayah pun memutuskan untuk merantau ke Grogot Kalimantan Timur
untuk mencari pekerjaan tetap. Pada tahun 1888 ayah saya mendapat pekerjaan
,dan memiliki cerita yang begitu unik dimana beliau
telah bekerja 2 tahun sewaktu bekerja di sebuah Kantor ternama di kota kami, ia di cibir karena di
tuduh telah berlaku curang dengan seorang teman yang di kantor, akibat nya ayah saya di
turunkan jabatan nya dan di pindah ke kantor yang menurut saya itu tempat yang
sangat tidak layak untuk ayah,
selama
enam tahun kami menjalani hidup yang begitu sesah karena di fitnah oleh orang
lain. Namun ke ajaiban datang pada
keluarga kami, akhirnya seseorang yang telah mencibir ayah saya pun tertangkap
bahwa dia telah memfitnah ayah saya,dari cerita itu ayah bersyukur karena
mendapat hikmah dari sebuah kesabaran yang selama ini ayah jalani. Tahun berganti tahun ayah saya pun menjadi kepala
bagian disebuah kantor dan lebih membahagiakannya lagi karena saat ayah saya
menjadi kepala bagian pada tahun 1995 dan saat itu pula saya dilahirkan di dunia,
semakin bahagia dan lengkaplah sudah kehidupan keluarga ayah dan ibu saya
setelah menikah, dengan hasil
kerja ayah, kami sekeluarga dapat membeli rumah sederhana dan tidak lagi
menumpang di tempat kawan ayah, pengalaman ayah dan ibu benar-benar membuat
saya bangga dengan keteguhan mereka karena ingin membuat anak-anaknya bisa
merasakan kenyamanan dirumah sendiri dan dapat membeli kebutuhan-kebutuhan yang
kita inginkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan
adanya sejarah-sejarah yang bermakna atau pun indah pada masa lampau pada
keluarga kami,kami dapat pelajaran bermakna ataupun sebuah kenangan yang dapat
membuat kami lebih baik ke depan nya,dan bisa membuat keluarga kami dapat
menjalani hidup yang lebih baik dan harmonis yang tentu nya belajar dari apa
yang di dapat dri masa lalu itu.
.
3.2 Saran
Semoga
tulisan ini dapat memberi contoh untuk keluarga yang lain bahwa sejarah yang di
miliki lebih baik untuk tidak di lupakan,tetapi di kenang agar dapat menginspirasi untuk keluarga lain agar dapat
menuliskan danmencertakan sejarah keluarga mereka
3.3 Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar