DINAMIKA KELUARGA PENGAJAR (Autobiografi Keluarga Irsa Anata Bahtiar)
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu
Sejarah
Yang dibina
oleh Prof.Dr.Hariyono M.Pd.dan Indah W.P. Utami, S.Pd.,S.Hum., M.Pd.
Oleh
Irsa Anata Bahtiar
130732607183
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN ILMU
SEJARAH
Desember 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua yang ada di dunia ini pasti memiliki sejarah karena sejarah
adalah segalanya tidak terkecuali sebuah keluarga.setiapkeluarga pasti akan
memiliki banyak sejarah. Sejarah merupakan ilmu yang unik, karena sejarah harus
menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi
(kuntowijoyo,2001:17). keluarga merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan dalam
kehidupan. Karena keluarga menjadi tempat pertama seseoraang memulai
kehidupanya. Karena keluarga bisa membentuk suatu hubungan erat antara anggota
keluarga tersebut. Di sisi lain keluarga sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku anggota keluarga tersebut karena kepala keluarga yang baik akan ditiru
oleh anggota keluarganya dan begitupun sebaliknya. Keluaga juga bisa di sebut
lingkungan karena di dalam keluarga itu pasti terdapat seorang anak yang akan
meniru tingkah laku orang tuanya dan kerabat yang tinggal dirumah itu.
Keluarga juga terbagi berbagai macam contohnya keluarga guru,
petani, pns, tni, pengusaha dll. Kebanyakan keluaga adalah keluaga guru karena
masyarakat menganggap guru adalah sutu profesi yang mulia dan banyak factor
lain yang mempengaruhi contohnya factor minat dari seseorang itu sendiri.
Karena minat menjadi guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau
perhatian seseorang terhadap profesi guru. Berdasarkan respon positif, rasa
senang dalam suatu objek yang dalam hal ini minat menjadi guru dapat timbul dan
dipengaruhi berbagai faktor. Guru merupakan pekerjaan yang mulia karena
merekalah yang bisa memintarkan para anak anak bangsa ini. Guru juga disebut
juga dengan pahlawan tanpa tanda jasa karena merekalah yang disebut pahlawan
sejati. Mereka ikhlas tidak diberi gaji demi membagikan ilmunya kepada anak
anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
awal pembentukan keluarga petani
2.
Bagaimanakah
perkembangan karier dari keluarga petani menuju ke keluarga pangajar
3.
Bagaimanakah
masa kecil sampai sekarang anak dari keluarga itu
1.3
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui awal terbentuknya keluarga petani
2.
Untuk
mengetahui perkembangan dari keluarga petani menjadi pengajar
3.
Untuk
mengetahui masa kecil sampai sekarang anak dari keluarga tersebut
1.4 Metode
Secara sederhana penelitian sejarah
dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu heuristic, kritik, interpretasi,
dan historiografi (Hariyono, 1995:109-112).
a)
Pemilihan topik
Alasan saya sebagai penulis topik
tentang perjalanan hidup bapak Muchid karena ada sisi menarik dalam perjalanan hidup
bapak Muchid ini. Begitu keras perjuangan yang di lakukan oleh bapak muchid
mulai menjadi seorang petani hingga menjadi seorang guru
b)
Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara
dengan narasumber Bapak muchid dan mengumpulkan data dari internet dan buku
untuk mengumpulkan data yang penulis inginkan.
c)
Kritik
Dari narasumber yang penulis wawancarai
mengaku bahwa bapak muchid merasakan pahitnya hidup ketika itu sawah miliknya
gagal panen dan mengalami kerugian yang sangat banyak.
d)
Interpretasi
Menurut penulis dari hasil wawancara
pada saat itu memang ada permasalahan hidup mulai dari gagal panen sampai toko
miliknya di bobol pencuri.
e)
Historiografi
Pada bab 1 penulis memulai dengan
pendahuluan, pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
serta metode. Sedangkan bab 2 menjelaskan bagaimana isi dari pendidikan dan
permasalahan hidup yang dialami oleh keluarga bapak Muchid
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Awal
Pembentukan keluarga Petani
Setiap
keluarga pasti ada awal mereka dibentuk dan ada pula sejarahnya mereka
dipertemukan dan kemudian disatukan dan banyak sejarah sejarah lainya. Irsa
Anata Bahtiar yang dilahirkan dari keluarga seorang petani dari seorang bapak yang
bernama Muchid dan ibu yang bernama Siti Mardliah. Bapak Muchid lahir tanggal
10 November 1964 dan ibu Siti Mardliah lahir tanggal 7 juli 1973 mereka berdua
di jodohkan oleh masing masing kedua orang tua mereka. Alasanya orang tua dari
ibu saya tidak memperbolehkan anaknya memilih calon suami sendiri. Dan pada 30
januari 1996 Irsa Anata Bahtiar dilahirkan dan berikutnya pada 19 November 2004
riskia alfiatur rosida dilahirkan
Dahulu pada awal terbentuknya keluarga bapak
Muchid adalah keluarga petani bapak Muchid yang berasal dari daerah desa
tepatnya di desa tanjungharjo kecamatan kapas kabupaten Bojonegoro yang
mayoritasnya adalah seorang petani. Masih jarang sekali orang yang menjadi
pegawai ataupun pengusaha maka dari itulah orang tua saya menjadi seorang
petani. Dan orang bapak Muchid diberi
sepetak sawah oleh kedua orang tuanya untuk dijadikan penghasilan untuk
menyambung hidup sehari hari. Pada saat awal menjadi petani bapak muchid hanya
mempunya sepetak sawah yang ditanami padi saja dan dengan berjalanya waktu bapak
muchid mencoba menanam kedelai dan kacang hijau dan hasilnya cukup lumayan. Semakin
lama usaha bapak muchid semakin berkembang dan akhirnya bisa membeli sawah
lagi. Dan bapak Muchid bisa membeli sepeda motor dari uang hasil panen pada
tahun 1994. Setelah itu hasil panen semakin melimpah pada setiap tahun hasil
panen smakin banyak dan Alhamdulillah bapak Muchid bisa mencicil untuk
mendirikan sebuah rumah. Pada tahun 1995 ibu siti mardliah mengandung anak
pertamanya dan setelah 9 bulan akhirnya anak pertamanya lahir tepatnya pada
tanggal 30 Januari 1996. Setelah anak pertama lahir bapak muchid masih
berprofesi sebagai petani tetapi pembangunan rumah agak tersendat karena
kebutuhan hidup semakin banyak. Tetapi bapak muchid tidak patah semangat untuk
menghidupi keluarga sederhana ini bapak muchid melakukan usaha antara lain
mencoba menanam jagungdan hasilnya cukup untuk kebutuhan hidup sehari hari.
Meskipun pernah merasakan keberhasilan dalam
bertani tetapi bapak muchid juga pernah merasakan kegagalan dalam bertani. Itu
terjadi berkali kali pada saat tanaman padi bapak muchid diserang hama wereng.
Pada saat itu mereka tidak panen sama sekali dan mengalami banyak kerugian
material. Kejadian itu terjadi tidak hanya sekali tetapi terjadi hampir setiap
tahun tepatnya pada tahun 1997-1998. Mereka mengalami yang namanya gagal panen
atau puso yang diakibatkan serangan hama wereng yang menyebabkan semua tanaman
yang ada di daerah itu mati. Para petani
di desa banyak yang beralih profesi karena bertani dianggap sudah tidak
menjanjikan lagi tidak terkecuali bapak muchid. Bapak Muchid mencoba mendirikan
sebuah toko kecil yang bisa menghasilkan uang lebih. Pada saat itu belum banyak
yang mendirikan toko di desaku maka dari
itulah usaha bapak Muchid bisa berkambang dengan pesat. Dengan berjalanya waktu
toko yang dimiliki oleh bapak Muchid semakin besar ukuranya dan semakin banyak
barang yang dijual antara lain; alat alat tulis, alat listrik, obat obatan dll.
Dengan berkembangya usaha bapak Muchid ini maka mereka bisa meneruskan
pembangunan rumah yang sebelumnya tersendat dan pada tahun 2001 rumah yang
selama ini dibangun akhirnya jadi dan bisa di tempati oleh seluruh anggota
keluarga bapak muchid.
Meskipun
saat itu rumah bapak muchid masih belum jadi sempurna tetapi keluarga bapak Muchid tetap menempatinya
karena ingin menjadi keluarga yang mandiri
dan tidak menumpan di rumah orang tuanya lagi. Dan saat itulah kehidupan baru
di keluarga bapak Muchid mulai di jalankan. Meskipun bapak muchid sudah
memiliki usaha baru tetapi mereka tidak melupakan pekerjaan lamanya yaitu
bertani bapak Muchid setiap sore masih menggarap sawahnya.
2.2
Perkembangan
Dari Kelurga Petani Menjadi Pengajar
Setelah bertahun tahun bapak Muchid menjadi petani dan berdagang
pada tahun 2001 bapak Mucid mencoba melamar sebagai seorang guru di sebuah
sekolah swasta di desanya dengan berbekal ijasah S1 bapak Muchid langsung di
terima menjadi seorang guru atau pengajar. Bapak Muchid dulu lulusan dari IAIN
yang ada di Bojonegoro salah satu cabang yang ada di Surabaya. Bapak Muchid dulu
di fakultas tarbiyah jurusan pendidikan agama islam ssebelumnya bapak muchid menempuh
pendidikan di sebuah Madrasah Aliyah Abu Darin di kabupaten Bojonegoro. Dulu bapak
Muchid tidak mau disuruh mondok(pesantren) sama orang tuanya karena bapak Muchid lebih suka sekolah saja
dibanding mondok.
Bapak Muchid lulus S1 pada
tahun 1997 dan pada waktu itu masih menjadi seorang petani. Setelah lulus
kuliah menjadi seorang sarjana bapak Muchid tidak langsung menjadi seorang
guru. Tetapi masih menekuni pekerjaan lamanya yaitu seorang petani setelah
beberapa tahun banyak terjadi gagal panen
bapak Muchid mencoba beralih profesi menjadi pedagang dan setelah sukses
menjadi pedagang lama kelamaan usaha itu mengalami penurunan setelah banyak berdiri toko toko di desanya. Usaha
yang dimiliki bapak Muchid ini sempat akan bangkrut saat itu pada tahun 2000 an
ketika itu keluarga bapak muchid mengalami musibah. Yaitu terjadi pencurian di
toko milik bapak Muchid itu kejadian itu membuat kerugian yang sangat besar
karena hampir semua uang yang ada raib
dicuri. Dan pada saat itu keluarga bapak muchid hampir putus asa karena sudah
tidak punya modal lagi untuk melanjutkan usaha itu.
Dan setelah itu bapak muchid
mencoba melamar menjadi seorang guru dan akhirnya diterima menjadi salah satu
guru agama di sekolah swasta tersebut setelah beberapa tahun mengajar di
sekolah itu bapak muchid melamar di sekolah lainya akhirya ada satu sekolah
swasta yang mau menerima bapak muchid sebagai guru yaitu MI tanjungharjo di
situ bapak Muchid mengajar akidah akhlaq dan sejarah. Dan pada saat itu anaknya
belajar di MI tanjungharjo dan di ajar oleh bapak muchid sendiri. Setelah bapak
muchid menjadi seorang guru ini perekonomian keluarga menjadi stabil kembali
meskipun gaji dari menjadi guru swasta itu tidak terlau banyak tetapi cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Ketika menjadi seorang guru bapak
muchid juga tidak selamanya senang karena banyak cobaan cobaan yang di alaminya
terutama tidak disukai oleh muridnya. Selain itu yang paling menyedihkan adalah
bapak mucid tidak lolos tes CPNS . pada saat itu bapak mucid mencoba mengikuti
tes CPNS di kabupaten Bojonegoro tetapi nasib tidak beruntung menghapiri bapak
muchid tidak lolos tes menjadi pegawai negeri sipil. Dan pada tahun berikutnya pun
bapak muchid kembali mencoba untuk mengikuti tes CPNS lagi tetapi kembali
gagal. Itu terjadi sampai 3X dan akhirnya umur bapak muchid sudah 40 tahun dan
itu artinya sudah tidak bisa lagi untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil.
Sementara itu ibu Siti yang
hanya lulusa MAN hanya menjadi seorang ibu rumah tangga dan menjaga toko yang
dimiliki. Ibu Siti dahulu sekolah di MAN 1 Bojonegoro dan lulus pada tahun 1992
sebelumnya ibu siti sekolah di MTsN 1 Bojonegoro lulus pada tahun 1989. Dan
saat ini usaha toko yang di kelola keluaga ini sudah mulai bangkit lagi. Saat
ini keluarga mendirikan tempat pembayaran listrik online dan Alhamdulillah
berkembang saat ini ibu Siti yang menjaga toko dan mengurusi pembayaran listrik
itu. Sementara bapak muchid yang gagal menjadi seorang pegawai negeri sipil
saat ini mengajar di 4 sekolah swasta sekaligus dan menjadi guru yang
tersertifikasi. Dan saat ini Alhamdulillah keluarga bapak mucid bisa
menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi ini.
2.3
Masa kecil Sampai
Sekarang Anak Dari Keluarga Tersebut
Irsa Anata Bahtiar lahir pada 30 Januari 1996 dari seorang bapak
yang bernama muchid dan ibu yang bernama siti mardliah dan memiliki seorang
adik yang bernama Riskia Alfiatur Rosida. Penulis terlebih dahulu akan membahas
masa kecilnya terlebih dahulu. Masa kecil penulis di mulai ketika penulis masih
bayi menurut bapak Muchid ketika penulis masih bayi penulis ini anak yang
nakal karena penulis sering menyusahkan bapak
muchid contohnya penulis sering bangun di tengah malam dan menangis dan membuat
bapk muchid bangun untuk nenangin penulis yang terus menangis sampai menjelang
subuh. Tetapi menurut ibu siti, penulis ini waktu kecil adalah anak yang baik
karena penulis tidak pernah menyusahkan ibu siti. Karena penulis waktu bayi
tidak pernah bangun di tengah malam dan tidak pernah nangis. Ketika penulis berumur
1 tahun penulis sudah mulai bisa berjalan dan bisa sedikit berbicara. Tetapi
menurut bapak muchid penulis mulai bisa berjalan dan berbicara ketika penulis
berumur 1 satu setengah tahun. Pada umur 1 tahun menurut bapak muchid, penulis baru
bisa merangkak belum bisa berjalan dan berbicara. Tetapi menurut ibu siti pada
umur satu tahun penulis sudah bisa berjalan dan berbicara.
Ketika usia menginjak 3 tahun penulis sudah disekolahkan oleh kedua
orang tua. Ketika itu penulis masih minta di tungguin ketika sekolah karena penulis
belum berani sekolah tanpa didampingi ibu siti. Penulis dahulu sekolah di taman
kanak kanak yang berada di desa. Ketika suatu hari penulis tidak di tungguin
oleh ibu siti, penulis menangis dan tidak mau sekolah lagi. Ketika itu umur penulis
baru menginjak 4 tahun dan kembali
sekolah lagi pada tahun berikutnya dan penulis mngulang lagi di taman kanak
kanak. Dan pada umur 6 tahun penulis baru beranjak dari taman kanak kanak ke
madrasah ibtidaiyah(MI). penulis kelas 1 MI pada tahu 2001 dan lulus pada tahun
2007 ketika itu banyak pengalaman buruk dan menyenangkan saat menempuh sekolah
di MI tanjungharjo.
Setelah penulis lulus dari MI tanjungharjo pada tahun2007 penulis melanjutkan
sekolah di MTsN 1 Bojonegoro. Ketika itu penulis sekolah di MTsN tidak pernah
memiliki satupun prestasi di bandingkan waktu di MI sangat jauh berbeda tetapi
Alhamdulillah penulis berhasil lulus dari MTsN 1 Bojonegoro dengan nilai
memuaskan. Setelah itu penulis melanjutkan sekolah di MAN 1 Bojonegoro setelah
melalui tes yang sangat ketet dan akhirnya penulis lolos tes dan berhasil
menjadi siwa MAN 1 Bojonegoro. Ketika menjadi siswa MAN penulis termasuk siswa yang nakal karena penulis
tidak disukai banyak oleh guru guru yang mengajar di kelas. Pada tahun 2013 penulis
berhasil lulus dengan nilai yang bagus dan penulis berhasil masuk di perguruan
tinggi negeri lewat jalur SBMPTN tepatnya di Universitas Negeri Malang.
Selanjutnya akan menceritakan anak kedua bapak muchid yang bernama
Riskia Alfiatur Rosida yang lahir pada tanggal 19 November 2004. Pada saat bayi
riskia ini menurut ibu siti sangat rewel karena setiap tengah malam pasti
bangun dan menangis. Pada saat menginjak umur 1 tahun riskia ini sudah mulai
bisa berjalan dan sedikit berbicara. Ketika menginjak usia 3 tahun riskia ini
mulai bersekolah tepatnya di play group selama kurang lebih 1 tahun. Ketika
menginjak usia 4 tahun riskia pindah ke taman kanak kanak selama kurang lebih 2
tahun riskia menempuh di taman kanak kanak itu. Setelah itu riskia melanjutkan
sekolah di MIN Kepatihan Bojonegoro. Setelah melewati tes yang sangat ketat
akhirnya riskia berhasil lolos dan menjadi siswa di MIN Kepatihan Bojonegoro.
Pada saat kelas 1 riskai memiliki banyak prestasi antara lain bisa menjadi
juara mewarnai dan mendapat rangking 1 di kelasnya. Setelah selama 1 tahun akhirnya riskia naik ke kelas
2 disaat itu prestasi riskia menurun riskia
tidak lagi memperoleh peringkat pertama di kelasnya. Saat itu riskia dimarahi
oleh bapak muchid karena prestasinya menurun. Dan sekarang riskia naik di kelas
3 MIN Kepatihan Bojonegoro
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Didalam sebuah
keluarga pasti ada sejarah terbentuknya keluarga tersebut karena tanpa adanya
sejarah tersebut sebuah keluarga tidak akan pernah terbentuk. Selain itu pasti
banyak sejarah sejarah lainya contohnya sejarah awal sebuah keluarga memiliki
pekerjaan dan sejarah masa kecil sampai sekarang anak dari keluarga tersebut
dan masih banyak sejarah yang ada didalam sebuah keluarga.
DAFTAR RUJUKAN
Kuntowijoyo. 2001. Penganta Ilmu Sejarah. Jogjakarta:
Yayasan Bentang Budaya
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
LAMPIRAN
Hasil Wawancara
Hari : Sabtu
Tanggal : 2 November
2013
Tempat : rumah bapak
muchid
Apa pekerjaan awal anda
Saya waktu pertama menikah dengan istri bekerja sebagai petani
Apakah ada ujian dalam menjalani hidup ini
Banyak sekali ujianya mulai dari gagal panen sampai kemalinga
Apakah pekerjaan anda sekarang
Sekarang ini mejadi guru di sekolah swata
Apakah anda di jodohkan
Iya pada saat itu dijodohkan sama orang tua
1.1 foto ibu siti
mardliah 1.2 foto riskia
1.3 foto bapak muchid 1.4
foto irsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar