SEJARAH KELUARGA MBAH
SUMIRAN
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengatar Ilmu Sejarah
Yang
dibina oleh Ibu Indah W. P . Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd
Oleh
Endra Wahyudi 130732607174
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
ILMU SEJARAH
Desember 2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah
yaitu membuat makalah yang berjudul “Sejarah Keluarga Ibu Riyatin” ini
dengan sebaik-baiknya.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu hingga dapat terselesaikannya
makalah ini. Kepada Ibu Indah Wahyu, M.Pd selaku pembimbing, yang senantiasa
memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian tugas makalah
ini. Tak lupa kepada teman-teman yang selalu membatu hingga dapat
terselesaikannya makalah ini
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak ditemukan
kekurangan. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
dalam menyempurnakan makalah ini. Selain itu penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pembaca sekalianyang telah bersedia membaca makalah ini.
Malang,
07 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB
I..... PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................ 2
1.4 Metode.......................................................................................... 2
BAB
II... PEMBAHASAN..................................................................................... 4
2.1 Latar
belakang Sejarah keluarga Bapak Sumiran........................... 4
2.2 alasan
ketidaksetujuan anaknya jika bapak sumiran menikah........ 5
BAB
III.. PENUTUP............................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 6
3.2 Saran
...................................................................................... 6
DAFTAR
RUJUKAN............................................................................................. 7
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkataan “sejarah” mula-mula
berasal dari bahasa Arab “syajaratun” (baca ; syajarah) artinya “pohon kayu”.
Syajarah an nasab berarti “pohon silsilah” Sejarah adalah sebagai ilmu, Sejarah terikat pada penalaran yang
berdasarkan fakta(Kuntowijijoyo,2001:13). bukan hanya berarti pohon, dalam arti
“pohon keluarga” juga tidak hanya berarti keturunan, asal-usul dan silsilah.
Walaupun demikian kalau mempelajari sejarah, sedikit-sedikitnya tentu
mempelajari cerita, keturunan, silsilah, riwayat, asal-usul tentang seseorang
atau kejadian. Sejarah memang tumbuh, hidup, berkembang dan bergerak terus dan
akan berjalan terus tiada hentinya sepanjang masa.
Sejarah keluarga merupakan salah
satu contoh yang paling dasar. Setiap orang pasti memiliki sejarah keluarganya.
Dalam sejarah keluarga Bapak Sumiran terdapat
suatu cerita yang menarik,yaitu ketidak setujuan anak untuk mengizinkan
ayahnya yang sudah tua untuk menikah lagi. Dari hal itu, dalam makalah ini akan
dijelaskan apa alasan ketidak setujuan anak-anaknya dan juga dijelaskan sejarah keluarganya.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana latar belakang sejarah
keluarga Bapak Sumiran?
2.
Bagaimana dengan alasan ketidak setujuan
dengan anak-anaknya jika Bapak sumiran menikah lagi?
1.2 Tujuan Penulisan
1.
Mendiskripsikan latar belakang sejarah
keluarga Bapak Sumarni.
2.
Mendiskripsikan alasan ketidak setujuan
dengan anak-anaknya jika Bapak Sumiran menikah lagi. .
1.3 Metode
1. Pemilihan Topik
Sejarah
keluarga merupakan pemilihan topik yang saya gunakan dalam
penelitian
sejarah. Karena sejarah keluarga merupakan sesuatu yang dekat
dengan kita dan mudah
dalam mencari sumber sejarah.
2. Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan kakek saya dan mewawancarai
Ibu saya untuk mengumpulkan data yang penulis inginkan. Penulis mengumpulkan
data dari kedua wawancara tersebut dan agar bisa dibandingkan dan bisa mengetahui
perbedaannya.
Dan untuk sumber primer penulis
menggunakan buku sebagai data pendukungnya.
3. Kritik
a) Kritik
Ekstrinsik
Dari hasil wawancara yang saya
lakukan dengan kakek saya menjelaskan
bahwa, awalnya orang tua dari Bapak
Sumiran yaitu yang bernama Mbah Rebo. Beliau lahir pada tanggal 11 November 1932.
Beliau mempunyai istri yang bernama Ibu Kayanah yang lahir pada tanggal 11
November 1948. Awalnya beliau bekerja
sebagai penjual tahu dan sapu. Seiring berjalannya waktu,beliau menambahkan
usahanya untuk mendistributorkan buah-buahan
terutama buah papaya dan buah jeruk ke Jakarta.
b) Kritik
Intrinsik
Dari hasil wawancara yang saya
lakukan dengan Ibu saya
menjelaskan
bahwa Bapak Sumarni setelah ditinggalkan oleh istrinya yang bernama Ibu
Kayanah, beliau ingin menikah lagi dan ingin mempunyai pendamping hidup. Namun
usahanya untuk menikah,banyak anak-anaknya yang tidak setuju jika ayahnya
menikah lagi.
3. Interprestasi
Menurut
pendapat saya, Bapak Sumiran merupakan kakek saya, Beliau merupakan anak dari
Mbah Rebo. Beliau adalah seorang anak
yang bekerja keras. Beliau mngakhiri pendidikannya sampai tingkat sd. Kemudian
sekitar usia 25 tahun, beliau menikah dengan Ibu Kayanah. Mereka dikaruniai
sebanyak 4 anak, namun saying yang satu
sudah meninggal..
Kemudian
Bapak Sumarni bekerja sebagai penjual tahu keliling dan sapu untuk membantu
keluarganya. Lalu beliau dapat menambahkan kegiatannya yakni mengirim
buah-buahan terutama buah papaya dan jeruk untuk di kirimkan ke Jakarta.
Beberapa tahun kemudian tiba-tiba ia ingin untuk menikah lagi setelah ditinggal
istrinya.Namun sayangnya banyak anak-anaknya yang tidak setuju jika beliau
menikah lagi.
4. Historigrafi
·
Bab I
Berisi
tentang latar belakang dari judul makalah yang saya buat, yakni
“Sekilas Sejarah Keluarga Bapak Sumiran”.
Sehingga
masalah
umum dalam makalah ini dapat dirumuskan yaitu, bagaimana sekilas
sejarah keluarga Bapak Sumiran? Sebaliknya, masalah khusus dalam
makalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana latar belakang sejarah keluarga
Bapak Sumiran?
2.
Bagaimana
dengan alasan ketidak setujuan dengan anak-anaknya jika Bapak sumiran menikah
lagi?
Dalam bab I juga terdapat metode yang saya gunakan dalam penelitian
sejarah. Sejarah keluarga
merupakan topik yang saya pilih dalam meneliti
sejarah, karena dekat
dengan lingkungan kita dan dalam menemukan sumber
penelitian mudah didapat.
·
Bab II
Dalam bab II berisi tentang pembahasan yang saya bahas dari rumusan
masalah. Saya membahas
mulai dari latar belakang keluarga Bapak Sumiran.
. Dalam latar belakang keluarga Bapak Sumiran
ini, Dijelaskan
bahwa orang tua dari Bapak Sumiran
bernama Mbah Rebo.
Beliau bekerja sebagai penjual tahu keliling
dan sapu. Kemudian beliau mampu mengembangkan usahanya dengan mendistribusikan
buah pepaya dan jeruk sampai ke Jakarta.Lalu beliau ingin mencari pendamping
hidup lagi, tapi anak-anaknya tidak setuju jika beliau menikah lagi.
Bab III
Dalam bab III berisi tentang penutup. Dari sini dapat disimpulkan
bahwa
Setiap manusia berhak untuk menikah,tapi
tetap harus memandang umur,agar tidak
membuat anaknya kecewa dengan keputusannya untuk menikah. Sehingga anaknya
dapat menyetujuinya.
Dari
kesimpulan tersebut dapat kita sarankan supaya kita harus selalu mendukung apa
keputusan yang terbaik yang diambil oleh orang tuanya selagi hal itu masih
dalam kebenaran,tapi jika tidak sesuai dengan pemikiran anaknya,hendaknya harus
di bicarakan dengan cara mufakat dan tidak memihak.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Latar Belakang Sejarah Bapak Sumiran
Awalnya orang tua dari
Bapak Sumiran yaitu Mbah Rebo. Mereka bermatapencaharian sebagai petani. Bapak
Sumiran lahir di desa Nggandong, Tulungagung.,tanggal 11 November 1932, Beliau
dirawat oleh orang tuanya sampai usia sekitar 12 tahun. Setelah ditinggal oleh
orang tuanya, kemudian disekolahkan oleh saudara terdekatnya sampai tingkat sd.
Beliau sangat pekerja keras dan tekun dan sungguh-sungguh dalam bekerja. Setelah
itu, Bapak Sumiran ingin membantu keluarga dari saudara terdekatnya yang
merawatnya dengan mencoba mencari nafkah. Beliau akhirnya dapat mencari nafkah
dengan cara beliau berjualan tahu keliling dan menjual sapu.. Dan hasil
penjualannya digunakan untuk membantu keluarga dari saudara terdekatnya.
Waktu itu banyak
orang-orang di sekitarnya yang mengejek beliau saat berjualan tahu keliling dan
berjualan sapu, tapi beliau mencoba bersabar mendengar ejekan itu, Namun
sayangnya untuk berjualan sapunya beliau berhenti,sehingga beliau hanya
berjualan tahu kelilingnya. Selang berjalannya waktu Alhamdulillah akhirnya
Bapak Sumiran dapat mengembangkan usahanya dari berjualan tahu keliling
sehingga dapat berkembang menjadi pabrik Tahu yang sampai sekarang masih ada di
daerah Tulungagung.
Seiring berjalannya waktu, menginjak usia beliau yang
sudah mencapai 25 tahun, Beliau mempunyai istri yang bernama Ibu Kanayah. Ibu
kanayah lahir pad tanggal 11 Novenber 1948. Mereka dikaruniai sebanyak 4 anak. Yang
satu telah meninggal. Kemudian anak-anaknya dapat beliau sekolahkan sampai pada
tingkat sd. Beberapa tahun kemudian, Bapak Sumiran waktu itu sudah bisa
mengembangkan usahanya dar berjualan tahu keliling dapat dikembangkan menjadi
Panrik Tahu yang terletak di daerah Tulungagung. Dan di wariskan Pabrik Tahu
itu untuk dikelola oleh anak-anaknya.
2.2 Alasan ketidak setujuan anak-anaknya jika
Bapak Sumiran menikah lagi
Setelah beliau
dapat mengembangakan usahanya menjadi pabrik tahu dan dikelola oleh
anak-anakmya, Bapak Sumiran juga mengembangkan usahanya dengan mengirimkan
buah-buahan terutama buah pepaya dan jeruk untuk di kirimkan ke Jakarta. Atau
didistribusikan ke Jakarta. Dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
Seiring berjalannya waktu, Bapak Sumiran asudah
mempunyai istri yang bernama Ibu Kanayah yang lahir pada tanggal 11 November
1948, Beberapa tahun kemudian semakin tua usia ibu Kanayah,akhirnya Ibu Kanayah
meninggal dunia. Akhirnya Bapak Sumiran ditinggalkan oleh istrinya.
Beberapa bulan
kemudian, tahun 2012, Bapak Sumiran ingin naik haji. Dan Alhamdulillah beliau
pada akhir tahun 2012, beliau dapat menjalankan ibadah haji ke Mekkah. Waktu di
Mekah,beliau berpikir dan berharap dapat mempunyai pendamping hidup. Dan
akhirnya di sana, beliau bertemu dengan seorang perempuan yang menurutnya cocok
untuk dijadikan pendamping hidupnya.Ia bernama Siti Fadah.
Kemudian beliau sering berkomunikasi dengannya. Lalu
akhirnya beliau melamarnya untuk dijadikan istrinya. Waktu itu beliau sudah
berumur 75 tahun. Dan akhirnya lamaran beliau diterima olehnya. Setelah pulang
dari Mekkah, Beliau berbicara kepada anak-anaknya untuk memberitahukan bahwa
beliau akan menikah lagi dengan seorang perempuan yang bertemu di Mekkah waktu
menjalankan ibadah haji. Tapi mendengar semua akan hal itu, anak-anaknya tidak
setuju dengan keputusan ayahnya untuk menikah lagi, karena usia beliau yang
sudah cukup tua yang mencapai sekutar 75 tahun. Setelah itu beliau tetap
memaksakan diri untuk menukah lagi walaupun tidak mendapat persetujuan dari
anak-anaknya.
Setelah 2 bulan
pulang dari Mekkah,akhirnya Bapak Sumiran melangsungkan pernikahannya dengan
perempuan yang ditemuinya waktu menjalankan ibadah haji. Dan setelah itu
akhirnya Bapak Sumiran di musuhi oleh beberapa anaknya. Mereka dikaruniai 2
anak.
BAB III
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Dari sini dapat
disimpulkan bahwa Setiap manusia berhak untuk menikah,tapi tetap harus
memandang umur,agar tidak membuat
anaknya kecewa dengan keputusannya untuk menikah. Sehingga anaknya dapat
menyetujuinya. Dan juga harus vtau diri dan juga jaga diri.
3.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut dapat kita sarankan supaya kita
harus selalu mendukung apa keputusan yang terbaik yang diambil oleh orang
tuanya selagi hal itu masih dalam kebenaran,tapi jika tidak sesuai dengan
pemikiran anaknya,hendaknya harus di bicarakan dengan cara mufakat dan tidak
memihak
DAFTAR RUJUKAN
Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Jogyakarta:
Yayasan Bentang Budaya
Narasumber
v Nama : Ainah
TTL : Sumbergempol, 15 januari 1765
Pekerjaan :
Wiraswasta
Status :
Menikah
Alamat : Sumbergempol, Pasuruan
v Nama : Sujito
TTL : Sumbergempol, 05 maret 1760
Pekerjaan :
Petani
Status :
Menikah
Alamat : Tulungagung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar