Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 07 Desember 2013

SEJARAH PERJALANAN HIDUP KELUARGA BAPAK SISWANTO 2007-2011

PERJALANAN HIDUP KELUARGA BAPAK SISWANTO 2007-2011


HISTORIORAFI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Bapak. Prof. Dr. Hariyono, M.Pd


Oleh
Dian Putri Andriani
130732607182






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN ILMU SEJARAH
November 2013





Asalamualaikum Wr.Wb,Alhamdulilah,puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rachmat dan hidayah-nya.Sholawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.Tauladan sejati sampai akhir zaman sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah  yang berjudul “HISTORIOGRAFI” .Dengan baik tanpa halangan yang berarti.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah .
Terselesainya penulisan Makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak,untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bpk.Hariyono selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing dan memberikan arahan kepada penulis
2.Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan doanya
            Penulis  menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan.Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi peerkembangan ilmu pengetahuan dan sumbangan ilmiah yang sebesar besarnya  bagi penulis dan pembaca


Malang, November 2013


Penulis

Keluarga adalah sebuah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan satu sama lain. Keluarga adalah dasar dari kehidupan semua orang, yang saling bekerja sama dalam satu hal dalam suatu kegiatan seperti halnya melakukan pekerjaan rumah yang terbagi-bagi dan selalu bekerja sama.
Tidak ada manusia yang bisa melepaskan diri dari sejarah. Setiap manusia lahir dan menjalani sejarah kehidupnya. Dalam perjalanan hidup hingga menjadi manusia dewasa, setiap manusia dipengaruhi atau bahkan mempengaruhi  sejarah keluarganya.. Setiap manusia pasti secara langsung atau bahkan tidak langsung terkadang tidak suka akan sejarah kehidupan keluarganya tetapi seseorang juga akan menyadari arti dari sebuah keluarga yang mungkin terkadang enggan untuk mengingatnya  tetapi secara langsung atau tidak langsung  seseorang tersebut akan menyadari arti dari keluarga itu tersebut. Oleh karena itu dalam perkuliahan Pengantar Ilmu Sejarah, saya ingin menuliskan sejarah keluarga saya dan keluarga kehidupan saya.

Pada makalah ini  penulis akan merumuskan rumusan masalah yakni:
1.      Bagimanakah sejarah perjalanan kehidupan Bapak Siswaanto?
2.      Apa permasalahan perjalanan kehidupan Bapak Siswanto pada tahun 2007-2011?

1.      Untuk menjelaskan bagaimana sejarah hidup keluarga Bapak Siswanto pada tahun 2007-2010
2.      Untuk menjelaskan apa saja permasalahan perjalan hidup Bapak Siswanto pada tahun 2007-2010



1.4 Metode
Secara sederhana penelitian sejarah dapat dijelaskan dalam beberapa langkah, yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi (Hariyono, 1995:109-112)

11.Pemilihan Topik Masalah
Penulis memilih topik yang berjudul sejarah perjalanan hidup dan permasalahan sosial keluarga  dari bapak  Siswanto pada tahun  2007 - 2011. Karena penulis ingin menceritakan sejarah pejalanan hidup dan permasalahan yang pernah dihadapi oleh Bapak Siswanto  karena begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh Bapah Siswanto yang  sangat menarik dan dapat dijadikan pelajaran oleh keluarga walaupun sepenuhnya  tidak semua  permasalahan tersebut  diceritakan karena narasumber tidak ingin semua tahu tentang permasalahannya tersebut.

22. Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan keluarga Bapak  Siswanto dan mengumpulkan data dari internet untuk mengumpulkan data yang penulis inginkan. Penulis mengumpulkan data dari wawancara dan dari internet agar bisa dibandingkan dan bisa mengetahui perbedaannya.

33. Kritik/ Verifikasi
Penulis mengupulkan data dari wawancara dengan salah satu keluarga Bapak Siswanto dan mengumpulkan data dari internet agar dapat dibandingkan antara lain dari wawancara menyebutkan pertikaian rumah tangga yang sering disebutkan akibat terlalu sibuk bekerja  dan jarangnya komunikasi atau bertemu kepada keluarganya. Sedangkan dari internet pertikaian tersebut bisa diatasi jika kedua belah pihak bisa saling tetap berkomitmen dengan baik seperti dan pintar membagi waktu untuk berkomunikasi.

14.  Interpretasi
Jika menurut penulis pertikaian seperti ini sudah menjadi hal wajar di zaman sekarang ini sebab tidak sedikit keluarga yang bercerai tentang persoalan seperti  itu tetapi alangkah baiknya jika pertikaian semacam itu bisa dibicarakan baik-baik sebab menyadari jika apabila hal-hal semacam itu ditindak lanjuti ke pengadilan akan menjadi pengaruh psikis terhadap anak .

25.   Historiografi
Pada bab 1 penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara mengumpulkan wawancara  agar memperkuat suatu peristiwa yang telah terjadi,sedangkan bab 2  menjelaskan bagaimana isi dari perjalanan hidup darn permasalahan hidup yang dijalani oleh keluarga Bapak Siswanto
 BAB 2
PEMBAHASAN

 2.1 Bagaimanakah sejarah perjalanan kehidupan Bapak Siswanto?
             Awal mula Bapak Siswanto Dilahirkan dari sepasang suami istri Bapak Salim dan Ibu Minatun yang menikah pada tahun 1961 dan  pekerjaan Bapak Salim adalah seorang petani sedangkan Minatun seorang pedagang. Mereka dikarunai 4 orang anak. Pada tahun 1963 anak pertama perempuan yang bernama Susmiati ,  pada tahun 1967 Bapak Siswanto , mempunyai dua adik yang ternyata sama laki-laki yaitu  pada tahun 1970 adikny  yang bernama  Sutryono dan  pada tahun 1972 adik bungsu nya yang bernama Heru Basuki.
            Bapak Siswanto lahir di desa Serut  kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung, tepatnya 18 September 1967. Siswanto kecil mengenyam pendidikan SD nya di SD SERUT 01 , lalu melanjutkan ke jenjang sekoalah menengah pertama di SMP 03 TULUNGAGUNG dan memasuki jenjang menengah atas yaitu STM 01 TULUNGAGUNG. Bapak Siswanto ini adalah anak yang berprestasi dalam bidang olahraga terbukti piagam seperti lari , bola voli dan paskibraka Tulungagung. Setelah lulus dari STM bapak Siswanto disuruh melanjutkan ke Angkatan Polri tetapi bapak Siswanto sangat menolak sebab dia tidak ingin sekali menajdi seorang Polisi.Karena terus didesak bapak Siswanto merantau di kerabatnya yang bernama Kaisan di Solo. Karena baginya merantau sangat mengasikkan beliau sering merantau di berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Batam dan terakhir di Malayasia. Di Malaysia sendiri dia mempunyai saudara yang pada akhirnya membujuk bapak Siswanto untuk menjadi warga negadra ganda akibatnya bapak Siswanto sendiri sekarang bisa menjadi berkewarganegaran ganda di Indonesia dan Malaysia.
Lama merantau  Bapak Siswanto merasa bersalah dan merindukan akan kampung halamannya dan memutuskan untuk pulang sebab akibat dari merantaunya bapak Siswanto jarang berkomunikasi dengan keluarganya. Setelah dirumah ternyata bapak Siswanto di desak agar segera menikah. Tetapi bapak Siswanto tetap menolak, lama kelamaan di desak bapak Siswanto merasa risih dan akhirnya memutuskan untuk menikah, tetapi disini bapak Siswanto dijodohkan oleh tetangga desanya, bapak Siswanto memberontak tidak mau karena bapak Siswanto sendiri sudah memiliki seorang kekasih lain tetangga desa juga. Tetapi pada akhirnya dia menuruti keinginan Ibunya sebab bapak Siswanto merasa waktu STM dia merasa nakal dan merasa seenaknya sendiri dan pada akhirnya dia menerima perjodohan tersebut.
            Ibu Fitrotin Musayadah alias istri dari bapak Siswanto dilahirkan dari keluarga yang besar. Dari sepasang suami istri H. Karidi dan H. Ngadilah yang menikah pada tahun 1966. Pekerjaan H. Karidi adalah pengusaha sandal bangkiak sedangkan istrinya adalah seorang pedagang. Mereka dikarunia 9 orang anak. Anak pertama pada tahun 1968  anak perempuan yang bernama Nurul Barokatin, lebih setahun anak keduanya  lahir anak laki-laki pada tahun 1969 yang bernama Mohamad Nur Iza Alfalah. Disusul anak ketiga laki-laki pada tahun 1972 yang bernama Mansur Hadi, anak keempat lahir anak perempuan yang bernama Ibu Fitrotin Musayadah pada tahun 1976. Kemudian pada tahun 1979 anak perempuan lagi yang bernama Alquril Ainin, lebih setahun lahir anak perempuan pada tahun 1980 yang bernama Sri Wahyuni. Kemudian pada tahun 1984 lahir lagi anak laki-laki yang bernama Sulton Baroroh, disusul adiknya laki-laki pada tahun 1988 yang beranam Ruckhy Madkur dan yang terkahir pada tahun 1996 yang bernama Rohi Zaidin Ridwan.
            Masa kecil ibu Fitrotin Musayadah lahir di Tulungagung Kec. Boyolangu Kab. Tulungagung pada tanggal 12 Februari 1976. Masa Kecil Ibu Fitrotin Musayadah mengeyam di SD Serut 02. Ibu Fitrotin Musayadah melanjutkan sekolah menengah pertamanya di SMP 03 Tulungagung. Setelah SMP ibu Fitrotin disuruh untuk melanjutkan sekolah perawat di Surabaya tetapi karena malas untuk melanjutkan sekolah, ibu Fitrotin memilih ikut kursus memasak tetapi keinginnanya ditolak. Ibu Fitrotin radang dan meninggalkan rumah, tetapi perbuatannya itu sudah diketahui sebelumnya, ketika hendak meninggalkan rumah itu ternyata dicegah dan pada akhirnya ibu Fitrotin didesak untuk menikah saja.
            Ibu Fitrotin menolak karena pada saat itu ibu Fitrotin sudah mempunyai kekasih yang kekasihnya merantau di Australia. Akhirnya ibu Fitrotin tidak di desak lagi dan mengikuti kursus memasak, srtaun setelah kejadian itu ternyata kekasihnya belum pulang, dan pada akhirnya ibu Fitrotin didesak dan akhirnya dijodohkan oleh pemuda tetangga desanya, dengan sangat berat akhirnya ibu Fitrotin Musayadah akhirnya mau menikah dan menerima perjodoha tersbut.
            Sebelum menikah kedua mempelai alias Bapak Siswanto dan Ibu Fitrotin menjalani seperti ritual pernikahan yang bertradisi Jawa. Bapak Siswanto dan ibu Fitrotin menikah tepatnya 10 November 1993. Pada saat itu bapak Siswanto hanya bekerja sebagai pedagang, karena merasa bosan hanya dengan pekerjaan tersebut bapak Siswanto memilih kembali merantau ke Malaysia. Tetapi pada saat itu ibu Fitrotin sendiri sedang mengandung, dengan terpaksa bapak Siswanto meninggalakn istrinya karena di desak ekonomi juga. Beberapa bulan kemudian ibu Fitrotin melahirkan tepatnya 19 September 1994, anak pertama yaitu perempuan yang bernama Dian Putri Andriani.
            Masa kecil Dian Putri Andriani ini bersekolah di TK Budi Utomo, bersekolah dasar di SD SERUT 03, melanjutkan di SMPN 03 TULUNGAGUNG dan melanjutkan di SMKN 01 BOYOLANGU dan melanjutkan di Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Malang.

2.2 Apa permasalahan perjalanan kehidupan Bapak Siswanto pada tahun 2007-2010?

            Disetiap kehidupan aspek keluarga pasti ada permasalahan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Entah permasalahan tersebut sepele atau tidak sepelepun setiap permasalahan keluarga sudah menyangkut aspek kehidupan berkomitmen, karena sebuah perkawinan pasti tidak lepas dari yang namanya masalah. Hendaknya setiap permasalahan keluarga sebaiknya dibicarakan dengan baik dan segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut , karena jika dibiarkan berlarut biasanya akan ada kekerasan seperti KDRT , yang sering dialami oleh keluarga pada zaman ini. Misal KDRT yang dialami oleh setiap anggota keluarga, karena kecerumbuan sosial,perselingkuhan dsb.
            Waktu 14th pernikahan Bapak Siswanto dan Ibu Fitrotin dilanda berbagai masalah pernikahan yang wajar dan pada umumnya permasalahan tersbut bisa dihadapi bersama serta sabar menghadapi setiap permasalahan. Pada tahun belakang ini tepatnya tahun 2007 keluarga bapak Siswanto dan Ibu Fitrotin sendiri mengalami retakan kehidupan berumah tangga.
            Retakan tersebut diakibat karena kurangnya komunikasi dan kedekatan secara lahir dan batin. Ketidakharmonisan keluarga dalam rumah tangga tersebut dikarenakan Bapak Siswanto bekerja di Malaysia dan ibu Fitrotin bekerja pedagang. Karena jarak yang jauh permasalahan kurangnya keharmonisan karena jarang bertemu dibiarkan berlarut-larut dan menjadikan putus komunikasi lama sekitar 1 bulan.
            Permasalahannya sepele karena sibuk berdagang Ibu Fitrotin bekerja jam 3 pagi sampai jam 8 pagi di Pasar pagi Ngunut, karena capek bekerja biasanya ibu Fitrotin selalu tidur sore, akibatnya jika malam bapak Siswanto menghubungi selalu tidak diterima sehingga bapak Siswanto mengansumsi bahwa ibu Fitrotin main belakang alias selingkuh. Merasa tidak seperti itu ibu Fitrotin radang karena telah dituduh macam-macam karena pada kenyataannya ibu Fitrotin tidak seperti apa yang dituduhkan.Permasalahan tersebut dibiarkan berlarut-larut sehinggan efeknya menimbulkan jarangnya komunikasi diantara mereka berdua.
            Permasalahan tersebut diketahui oleh orang tua ibu Fitrotin sehingga  orang tua ibu Fitrotin menghubungi bapak Siswanto. Akhirnya pada tahun 2008 awal bapak Siswanto pulang dan menyelesaikan pertikain tersebut, tidak malah baik permasalahannya malah runyam karena ibu Fitrotin meminta cerai dengan alasan bapak Siswanto menelantrakan ibu Fitrotin selama 1 bulan, tetapi bapak Siswanto tidak mau. Akibat perbedaan pendapat muncul dan membawa pernikahan diujung kehancuran sebab mereka berdua memiliki yang ego tinggi.
            Karena kedua orang tua bapak Siswanto dan ibu Fitrotin tidak mau anaknnya berpisah karena fikirnya lebih baik mempertahankan keluarga sebab sudah mempunyai anak dan karena permasalahan mereka hanya permasalahn sepele. Bapak Siswanto dan ibu Fitrotin di mediasi dan pada akhirnya bisa kembali baik dan menjalani keluarga seperti biasanya.
            Akhirnya pada tahun 2010 , solusi dari permasalahan tersebut akhirnya ibu Fitrotin ikut di Malaysia bersama bapak Siswanto tinggal disana. Semenjak kejadian tersebut pertikaian yang dialami dihadapi dengan sabar dan tidak memikirkan egonya. Tapi mereka berdua tiap tahun sekali pulang dan tetap menjalani tugas dan kedudukan sebagai orang tua walaupun merea ada di Malaysia.


BAB 3

3.1 Kesimpulan

     Kesimpulannya  dari keluarga bapak Siswanto adalah  setiap suatu permasalahan itu harus diselesaikan dengan cepat tidak berlarut-larut sehingga tidak menimbulkan asumsi yang tidak-tidak dan setiap masalah harus diselesaikan dengan secara baik-baik serta tidak memeikirkan ego yang tinggi.

3.2 Saran
     Dalam menghadapi suatu masalah hendakanya harusnya berfikir positif dan tidak cepat mengambil asumsi sendiri. Setiap berkomitmen kepercayaan dan pengertian terhadap pasangan itu sangat penting untuk kehaarmonisan suatu keluarga.Karena keharmonisa keluarga bertujuan untuk mencapai keselarasan dan keserasian dalam berumah tangga.





DAFTAR RUJUKAN


 Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/keluarga diakses pada tanggal 2 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar