Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 08 Desember 2013

SEJARAH PERJALANAN HIDUP KELUARGA BAPAK ACHMAD GHUFRON PADA TAHUN 1960-2004

SEJARAH PERJALANAN HIDUP KELUARGA BAPAK  ACHMAD GHUFRON PADA TAHUN 1960-2004


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh bapak Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd dan Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.








Oleh
Rojil Ali Ghufron
130732616149













UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013



BAB 1
Pendahuluan
A.   Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dan menurut beberapa ahli yakni Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Sedangkan arti keluarga bagi penulis adalah tempat dimana kita merasa dimiliki dan memiliki, dan dari setiap keluarga satu dan keluarga yang lain pasti memiliki keunikan dan cri khas tersendiri.
Keluarga juga memiliki banyak fungsi diantaranya adalah Fungsi Pendidikan, Fungsi Sosialisasi, Fungsi Agama, Fungsi Ekonomi dan masih banyak fungsi yang lainnya. dari fungsi yang sudah di sebutkan di atas perlu kita tahu bahwa keluarga adalah aspek penting dalam dasar hidup bermasyarakat.
Sebelumnya sudah di sebutkan beberapa fungsi keluarga, ada salah satu fungsi keluarga yang membuat penulis tertarik untuk membahasnya yakni fungsi ekonomi, perlu kita tahu setiap keluarga pasti memiliki status ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya, bukan hanya yang terlihat saat ini namun juga masa lalu keluarga dalam bidang ekonomi nya, banyak sekali orang-orang mapan saat ini yang memiliki kisah sangat memilukan pada masa muda nya, bahkan banyak yang mengawali semua itu dengan pengorbanan yang sangat luar biasa beratnya. Namun banyak dari mereka yang tetap tangguh dan kuat dalam melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Hal ini kembali lagi adalah dorongan dari keluarga dan diri mereka sendiri untuk segera mengakhiri masa sulit tersebut dengankeberhasilan di masa dating.
Jadi intinya setiap keluarga pasti memiliki kisah atau sejarah nya sendiri-sendiri yang tidak banyak di ketahui oleh orang lain. Maka dari itu penulis membuat topik sejarah perjalanan hidup bapak Ghufron pada masa muda nya.

B.     Latar Belakang
1.      Bagaimana sejarah perjalanan hidup Bapak ghufron pada masa muda nya?
2.      Bagaimana cara Bapak Ghufron dalam menghadapi setiap kesulitan pada masa muda nya?

C.    Tujuan 
1.      Untuk mendeskripsikan sejarah perjalanan hidup Bapak ghufron pada masa muda nya?
2.      Untuk mendeskripsikan cara Bapak Ghufron dalam menghadapi setiap kesulitan pada masa muda nya?

D.    Metode
1.      Pemilihan Topik
Penulis memilih topik yang berjudul Sejarah perjalanan hidup bapak Ghufron pada usia mudanya, Karena penulis ingin menceritakan sejarah pejalanan hidup dan permasalahan yang pernah dihadapi atau dijalani olehBapak Ghufron. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh Bapah Ghufron yang sangat bagus untuk di jelaskan, meskipun penulis tidak sepenuhnya menulis semua permasalahan tersebut karena narasumber tidak ingin semua tahu tentang permasalahannya tersebut.
2.      Heuristik

Penulis menggunakan metode wawancara dengan bapak ghufron saja karna penulis ingin menampilkan cerita yang orisinil dan langsung dari pelakunya, agar menghasilkan hasil yang lebih maksimal.

3.      Kritik/ Verifikasi

Penulis mengumpulkan data dari wawancara secara langsung terhadap bapak Ghufron. Jika dari wawancara langsung dari bapak Ghufron beliau  menyebutkan bahwa kesulitannya belum seberapa bila dibandingkan dengan kebanyakan orang lain, mungkin hal ini masih menjadi kebenaran tunggal, namun itulah yang menjadikan pertimbangan bagi penulis karna penulis ingin menampilkan kisah seutuhnya dari pelakunya sendiri.

4.      Interpretasi

Jika menurut penulis kisah sejarah ini bisa di pelajari dan di jadikan motivasi dalam menjalani hidup bahwa kehidupan itu bukan hanya tentang kebahagiaan namun juga tentang bagaiman menghadapi kesulitan dan cobaan dalam hidup.

5.      Historiografi
Pada bab 1 penulis sudah menjelaskan tentang sumber-sumber pencarian data yang dan dimulai dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode, sedangkan pada bab 2 berisi tentang pembahasan atau isi dari makalah, atau lebih tepatnya jawaban dari rumusan masalah. Dan yang terakhir adalah bab 3 yang berisi penutup, saran dan kesimpulan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah perjalanan hidup Bapak ghufron pada masa muda nya.
            Bapak ghufron lahir di jember pada tanggal 10 mei 1957 dari pasangan suami istri bapak matrajdi dan ibu suliana, keluarga kecil ini hidup dengan kesederhanaan pada saat itu, namun pada saat usianya 3 tahun bapak ghufron ditinggalkan ayahnya untuk selama-lamanya (meninggal), akibat kecelakaan. tentu hal ini adalah suatu cobaan yang berat bagi seorang anak yang baru berusia 3 tahun, dari kecil beliau sudah kehilangan sosok ayah yang menjadi panutan, saat itu yang tersisa hanya seorang ibu yang akan menemani hari demi hari kehidupan beliau.
            Mulai kejadian itu beliau dan ibu nya pindah ke Lumajang, dan di lumajang beliau dan ibunya menumpang di rumah neneknya untuk beberapa saat, hingga suatu hari ada kerabat yang mengijinkan nya untuk menempati rumahnya, sejak saat itu beliau tinggal di rumah itu, rumah tersebut hanya berurkuran 6x6 meter di tempat itulah beliau memulai kisah hidupnya. Kebetulan rumah itu berdekatan dengan rumah bibi nya yang menanggung semua beban kehidupan keluarga kecil itu.
            Pada tahun 1965 beliau menamatkan pendidikan dasarnya dan melanjutkan nya ke MTS, pada waktu belajar di MTS inilah beliau mulai mencicipi yang namanya pahitnya hidup, sepulang sekolah beliau langsung menuju rumah bibinya untuk makan siang, namun tidak semudah itu untuk mendapatkan makan siangnya, beliau harus menyelesaikan terlebih dahulu tugas yang diberikan oleh bibi nya dari mencuci piring, menyapu halaman, hingga menguras kamar mandi, beliau berkata “ sepulang sekolah saya langsung di suruh menguras bak mandi, namun yang membuat saya sedih adalah saya tidak pernah sekalipun mandi di kamar mandi tersebut” namun beliau hanya menceritakan semua perasaan itu kepada ibunya. Hari demi hari terus berlanjut selain membantu di rumah bibi nya beliau juga bekerja paruh waktu di pabrik batako, untuk mendapatkan uang jajan. di sekolah nya juga seperti itu saat teman-teman nya asyik menghabiskan uang jajannya di kantin beliu malah asyik di mushola sekolah untuk beribadah dan beristirahat, beliau berkata “kadang waktu di sekolah kehausan, saya minum air kran mushola sambil berwudlu” dan dia hanya tertawa saat menceritakan hal itu. Banyak sekali kisah-kisah memilukan lain yang tidak bisa di ceritakan dengan runtut oleh bapak ghuron “sangking banyak nya sampai lupa” ujar.nya.
            Masuk di tahun 1968 akhirnya dia menyelesaikan pendidikannya, dan dia melanjutkan ke jenjang Aliyah atau kalau sekarang MA, beliau memang memiliki basic agama yang kuat hal itu didapatnya saat mulai dari MI karena dia seringkali menginap di musholah untuk mempelajari banyak sekali ilmu-ilmu tentang agama, bayangkan di usia seperti itu beliau sudah di sibukkan dengan berbagai hal yang dimaksukkan dalam hal bertahan hidup sungguh tidak mudah. Pada masa Aliyah beliau mulai mencari pengalaman-pengalaman baru dalam hidupnya mulai dari belajar menjahit, membantu bibi nya berjualan, mendalami berbagai ilmu agama, dia adalah salah satu sosok pantang menyerah seperti yang di tuturkan oleh bu um salah satu tetangga yang mngetahui perjuangan bapak ghufron dari kecil, meskipun tidak memiliki ayah dari kecil dia mampu bekerja keras untuk pendidikannya dan ibunya, maklum beliau hanya tinggal berdua dengan ibunya.
            Pada masa aliyah beliau mulai tekun belajar menjahit karna penghasilan seorang penjahit pada waktu itu cukup lumayan, beliau belajar pada pamannya. Hingga akhirnya mahir dalam hal menjahit, awalnya beliau hanya menjadi pesuruh di toko jahit milik pamannya namun karena keuletannya beliau mampu menjadi penjahit handal di toko tersebut namun karena suatu hal akhirnya beliau keluar dari toko tersebut. Sekitar tahun 1971 beliau menyelesaikan pendidikan Aliyah nya. Setelah lulus beliua tidak tinggal diam, kira-kira tahun 1980 beliau pergi ke Surabaya untuk belajar dan bekerja sebagai penjahit, tidak lama di Surabaya kira-kira tahun 1983 beliau memutuskan untuk kembali ke Lumajang karena dia menganggap tidak ada hasil. Setelah sampai di lumajang beliau membeli mesin jahit bekas dari sisa-sisa uang yang didapatkan dari Surabaya, dengan modal mesin jahit bekas itu beliau mulai membuka jasa jahit menjahit di rumah kecilnya dari sinilah beliau mulai bisa merasakan jerih payahnya selama ini, tidak hanya berdiam pada jasa menjahit beliau juga mulai mengajar di MI di sekitar rumahnya namun hal itu tidak berjalan lama karna beliau menganggap gajinya tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari.
            Pada suatu hari kira-kira tahun 1984 beliau mencoba peruntungan dengan mengikuti tes penerimaan Pegawai Negeri Sipil di kantor Departemen Agama kabupaten lumajang, namun beliau baru di terimah pada tahun 1986 disinilah awal kesuksesan yang di rengkuh oleh bapak ghufron, beliau di tempatkan sebagai staff di kantor Departemen Agama, hingga pada tahun 1989 hingga 1999 beliau mulai menjadi staff KUA di berbagai kecamatan di kabupaten Lumajang, dan akhirnya pada tahun 2004 beliau resmi menjabat Kepala KUA, mungkin inilah puncak dari kesuksesan yang beliau raih, jawaban dari jerih payahnya selama ini beliau sudah melampaui semua siklus kehidupannya sendiri.













2.2         Cara Bapak Ghufron dalam menghadapi setiap kesulitan pada masa muda nya.

tidak banyak yang bisa disampaikan bapak ghufron dalam pembahasan kedua ini ini karena beliau cukup menikmati setiap fase dalam hidupnya jadi beliau tidak pernah merasa itu adalah hal yang penting sebaliknya beliau menggap hal itu adalah suatu proses untuk menuju proses yang lebih matang, bahkan beliau bersyukur bisa melewati fase hidup seperti itu, karena dari itu lah beliau bisa memiliki pengalaman hidup yang keras sehingga beliau bisa berusaha dan tidak hidup dengan foya-foya bahkan sia-sia.
Beberapa pesan yng beliau sampaikan yakni yang utama dari yang utama menurut beliau adalah sholat, karna seberapa banya usaha yang kita lakukan tapi tanpa di imbangi dengan sholat semua akan sia-sia, selain itu sholat bisa menjadikan kita menjadi lebih sabar dalam menghadapi masalah karna dari sholat kita bisa juga curhat kepada tuhan.
Yang kedua adalah tidak putus asa, karna semua pasti ada jalannya apabila kita cepat putus asa, semua yang kita lakukan sebelumnya adalah suatu sia-sia. Jadi kedua nya adalah hal yang penting.
Dua hal itulah yang bisa disampaikan oleh bapak ghufron dalam menjalani setiap fase kehidupannya hingga beliau meraih kesuksesan di masa tuanya. Yang terakhir di tuturkan adalah kesuksesan bukan hanya hitungan materi namun juga kebahagiaan dalam keluarga dan kebahagian dalam agama.










BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
            Bapak ghufron adalah salah seorang yang pernah mengalami kesulitan dalam hidup, namun beliau tak pernah menyerah dengan keadaan, beliau terus berjuang hari demi hari untuk kehidupan yang lebih mapan, bukan hanya berusaha saja yang beliau lakukan namun semua itu di iringi dengan doa dan kesabaran hingga beliau mampu melewati itu semua dan berakhir manis setelahnya.

3.2 Saran
            Dari kisah di atas mungkin kita sama-sama bisa belajar bahwa dalam menghadapi suatu masalah dalam hidup itu bukan lah hal yang sulit kita hanya perlu berusaha dan berdoa untuk menyelesaikannya selain kedua aspek tersebut mungkin kesabaran dan rasa pantang menyerah perlu juga dimiliki, karna semua itu adalah ramuan dalam meraih kesuksesan.

















Daftar Rujukan

Achmad Ghufron, 56 tahun, desa Labruk kidul RT/RW 18/03 kec.sumbersuko,       kab.lumajang, 5 desember 2013, via telefon.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.

























 Daftar rujukan.


                        
Hari/tanggal                                        : kamis/ 5 desember 2013
Pukul                                                   : 18.15-19.00
Metode                                                : Wawancara
Informasi                                             : bapak Achmad Ghufron
Tempat/tanggal lahir                           : Jember, 10 mei 1957
Pekerjaan                                             : Pensiunan
Alamat                                                  : desa labruk kidul RT/RW 18/03 kec.sembesuko kab. Lumajang

Pertanyaan terkait wawancara

Tanggal berapa anda di lahirkan?
saya lahir pada tanggal 10 mei 1957 di jember.
Alasan apa yang membuat anda pindah ke Lumajang?
Alasan utama yang membuat saya dan keluarga saya pindah itu adalah ketika kira-kira usia saya 3 tahun saya ditinggal pergi oleh ayah saya, dan ibu saya tidak punya pekerjaan saat itu dan akhirnya saya dan ibu pindah ke lumajang tempat kelahiran ibu saya.
apa penyebab meninggalnya ayah anda?
Kalau menurut cerita dari ibu saya sih, ayah saya meninggal Karena kecelakaan.
Dimana anda tinggal saat di lumajang?
Awalnya saya tinggal di rumah ibu saya, tak lama pindah ke rumah saudara yng tidak dipakai.
Bagaimana dengan pendidikan anda saat itu, sementara anda tidak memiliki ayah dan ibu anda tidak bekerja?
Untuk sekolah saya dibiayai oleh bibi saya, yang tempat tinggal nya tidak jauh dari rumah saya, namun dengan gantinya saya harus membantu pekerjaan dirumah bibi saya tersebut. Pernah yang membuat saya sedih yaitu waktu menguras bak mandi dan saya tidak pernah mandi di situ
Bisa di sebutkan riwayat sekolah anda?
Saya  kira-kira tahun 1965 itu lulus dari MI kota, langsung melanjutkan ke MTS dan lulus pada tahun 1968, terus lanjut ke Aliyah dan lulus pada tahun 1971
Hal yang paling berkesan saat sekolah itu apa aja?
di sekolah saat teman-teman saya asyik menghabiskan uang jajannya di kantin tp saya malah asyik di mushola sekolah untuk beribadah dan beristirahat, kadang waktu di sekolah kehausan, saya minum air kran mushola sambil berwudlu. Selain itu sepulang sekolah selain membantu di rumah bibi nya beliau juga bekerja paruh waktu di pabrik batako, untuk mendapatkan uang jajan. Dan waktu kuliah juga sempet belajar menjahit.
Setelah lulus kerja apa yang anda lakukan?
Kurang lebih tahun 1980 pergi ke Surabaya namun gk lama Cuma sekian tahun terus balik lagi ke lumajang dengan sisa uang yang saya dapat dari Surabaya saya membeli mesin jahit bekas, selain menjahit saya juga mengajar di MI dekat rumah, dan yang terakhir saya mencoba ikut tes di depag tahun 1984 dan di terima tahun 1986 hingga saat ini.
Bisa ditunjukkan cara-cara anda dalam melewati masa-masa sulit itu?
apa yah? Yah gk banyak sih mungkin Cuma berdoa dan berusaha saja dan yang paling penting jangan muda putus asa dan jangan cepat menyerah. Itu aja wes.


Lampiran foto saat bapak ghufron sudah mapan dengan keluarga nya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar