SEJARAH
PERJALANAN HIDUP KELUARGA BAPAK ACHMAD GHUFRON
PADA TAHUN 1960-2004
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina
oleh bapak Bapak Prof. Dr.
Hariyono, M.Pd dan Ibu Indah W.P. Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd.
Oleh
Rojil Ali Ghufron
130732616149
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember
2013
BAB 1
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. Dan menurut beberapa ahli yakni Salvicion dan Celis
(1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Sedangkan arti
keluarga bagi penulis adalah tempat dimana kita merasa dimiliki dan memiliki,
dan dari setiap keluarga satu dan keluarga yang lain pasti memiliki keunikan
dan cri khas tersendiri.
Keluarga juga memiliki banyak fungsi diantaranya
adalah Fungsi Pendidikan, Fungsi
Sosialisasi, Fungsi Agama,
Fungsi Ekonomi dan masih banyak fungsi yang
lainnya. dari fungsi yang sudah di sebutkan di atas perlu kita tahu bahwa
keluarga adalah aspek penting dalam dasar hidup bermasyarakat.
Sebelumnya sudah di sebutkan beberapa fungsi
keluarga, ada salah satu fungsi keluarga yang membuat penulis tertarik untuk
membahasnya yakni fungsi ekonomi, perlu kita tahu setiap keluarga pasti
memiliki status ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya, bukan hanya yang
terlihat saat ini namun juga masa lalu keluarga dalam bidang ekonomi nya,
banyak sekali orang-orang mapan saat ini yang memiliki kisah sangat memilukan
pada masa muda nya, bahkan banyak yang mengawali semua itu dengan pengorbanan
yang sangat luar biasa beratnya. Namun banyak dari mereka yang tetap tangguh
dan kuat dalam melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Hal ini kembali lagi
adalah dorongan dari keluarga dan diri mereka sendiri untuk segera mengakhiri
masa sulit tersebut dengankeberhasilan di masa dating.
Jadi
intinya setiap keluarga pasti memiliki kisah atau sejarah nya sendiri-sendiri
yang tidak banyak di ketahui oleh orang lain. Maka dari itu penulis membuat
topik sejarah perjalanan hidup bapak Ghufron pada masa muda nya.
B.
Latar
Belakang
1. Bagaimana
sejarah perjalanan hidup Bapak ghufron pada masa muda nya?
2. Bagaimana
cara Bapak Ghufron dalam menghadapi setiap kesulitan pada masa muda nya?
C.
Tujuan
1. Untuk
mendeskripsikan sejarah perjalanan hidup Bapak ghufron pada masa muda nya?
2. Untuk
mendeskripsikan cara Bapak Ghufron dalam menghadapi setiap kesulitan pada masa
muda nya?
D.
Metode
1. Pemilihan
Topik
Penulis memilih topik yang berjudul Sejarah perjalanan hidup bapak Ghufron pada
usia mudanya, Karena penulis ingin menceritakan sejarah pejalanan
hidup dan permasalahan yang pernah dihadapi atau dijalani olehBapak Ghufron.
Begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh Bapah Ghufron yang sangat bagus
untuk di jelaskan, meskipun penulis tidak sepenuhnya menulis semua permasalahan
tersebut karena narasumber tidak ingin semua tahu tentang permasalahannya
tersebut.
2.
Heuristik
Penulis menggunakan metode wawancara dengan bapak
ghufron saja karna penulis ingin menampilkan cerita yang orisinil dan langsung
dari pelakunya, agar menghasilkan hasil yang lebih maksimal.
3.
Kritik/ Verifikasi
Penulis mengumpulkan data dari wawancara secara
langsung terhadap bapak Ghufron. Jika dari wawancara langsung dari bapak
Ghufron beliau menyebutkan bahwa
kesulitannya belum seberapa bila dibandingkan dengan kebanyakan orang lain,
mungkin hal ini masih menjadi kebenaran tunggal, namun itulah yang menjadikan
pertimbangan bagi penulis karna penulis ingin menampilkan kisah seutuhnya dari
pelakunya sendiri.
4.
Interpretasi
Jika menurut penulis kisah sejarah ini bisa di
pelajari dan di jadikan motivasi dalam menjalani hidup bahwa kehidupan itu
bukan hanya tentang kebahagiaan namun juga tentang bagaiman menghadapi
kesulitan dan cobaan dalam hidup.
5.
Historiografi
Pada bab 1 penulis sudah menjelaskan tentang
sumber-sumber pencarian data yang dan dimulai dengan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan metode, sedangkan pada bab 2 berisi tentang pembahasan atau
isi dari makalah, atau lebih tepatnya jawaban dari rumusan masalah. Dan yang
terakhir adalah bab 3 yang berisi penutup, saran dan kesimpulan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah perjalanan hidup Bapak
ghufron pada masa muda nya.
Bapak
ghufron lahir di jember pada tanggal 10 mei 1957 dari pasangan suami istri
bapak matrajdi dan ibu suliana, keluarga kecil ini hidup dengan kesederhanaan
pada saat itu, namun pada saat usianya 3 tahun bapak ghufron ditinggalkan
ayahnya untuk selama-lamanya (meninggal), akibat kecelakaan. tentu hal ini
adalah suatu cobaan yang berat bagi seorang anak yang baru berusia 3 tahun,
dari kecil beliau sudah kehilangan sosok ayah yang menjadi panutan, saat itu
yang tersisa hanya seorang ibu yang akan menemani hari demi hari kehidupan
beliau.
Mulai
kejadian itu beliau dan ibu nya pindah ke Lumajang, dan di lumajang beliau dan
ibunya menumpang di rumah neneknya untuk beberapa saat, hingga suatu hari ada
kerabat yang mengijinkan nya untuk menempati rumahnya, sejak saat itu beliau
tinggal di rumah itu, rumah tersebut hanya berurkuran 6x6 meter di tempat
itulah beliau memulai kisah hidupnya. Kebetulan rumah itu berdekatan dengan
rumah bibi nya yang menanggung semua beban kehidupan keluarga kecil itu.
Pada
tahun 1965 beliau menamatkan pendidikan dasarnya dan melanjutkan nya ke MTS,
pada waktu belajar di MTS inilah beliau mulai mencicipi yang namanya pahitnya
hidup, sepulang sekolah beliau langsung menuju rumah bibinya untuk makan siang,
namun tidak semudah itu untuk mendapatkan makan siangnya, beliau harus
menyelesaikan terlebih dahulu tugas yang diberikan oleh bibi nya dari mencuci
piring, menyapu halaman, hingga menguras kamar mandi, beliau berkata “ sepulang
sekolah saya langsung di suruh menguras bak mandi, namun yang membuat saya
sedih adalah saya tidak pernah sekalipun mandi di kamar mandi tersebut” namun
beliau hanya menceritakan semua perasaan itu kepada ibunya. Hari demi hari
terus berlanjut selain membantu di rumah bibi nya beliau juga bekerja paruh
waktu di pabrik batako, untuk mendapatkan uang jajan. di sekolah nya juga
seperti itu saat teman-teman nya asyik menghabiskan uang jajannya di kantin
beliu malah asyik di mushola sekolah untuk beribadah dan beristirahat, beliau
berkata “kadang waktu di sekolah kehausan, saya minum air kran mushola sambil
berwudlu” dan dia hanya tertawa saat menceritakan hal itu. Banyak sekali kisah-kisah
memilukan lain yang tidak bisa di ceritakan dengan runtut oleh bapak ghuron
“sangking banyak nya sampai lupa” ujar.nya.
Masuk
di tahun 1968 akhirnya dia menyelesaikan pendidikannya, dan dia melanjutkan ke
jenjang Aliyah atau kalau sekarang MA, beliau memang memiliki basic agama yang
kuat hal itu didapatnya saat mulai dari MI karena dia seringkali menginap di
musholah untuk mempelajari banyak sekali ilmu-ilmu tentang agama, bayangkan di
usia seperti itu beliau sudah di sibukkan dengan berbagai hal yang dimaksukkan
dalam hal bertahan hidup sungguh tidak mudah. Pada masa Aliyah beliau mulai
mencari pengalaman-pengalaman baru dalam hidupnya mulai dari belajar menjahit,
membantu bibi nya berjualan, mendalami berbagai ilmu agama, dia adalah salah
satu sosok pantang menyerah seperti yang di tuturkan oleh bu um salah satu
tetangga yang mngetahui perjuangan bapak ghufron dari kecil, meskipun tidak
memiliki ayah dari kecil dia mampu bekerja keras untuk pendidikannya dan
ibunya, maklum beliau hanya tinggal berdua dengan ibunya.
Pada
masa aliyah beliau mulai tekun belajar menjahit karna penghasilan seorang
penjahit pada waktu itu cukup lumayan, beliau belajar pada pamannya. Hingga
akhirnya mahir dalam hal menjahit, awalnya beliau hanya menjadi pesuruh di toko
jahit milik pamannya namun karena keuletannya beliau mampu menjadi penjahit
handal di toko tersebut namun karena suatu hal akhirnya beliau keluar dari toko
tersebut. Sekitar tahun 1971 beliau menyelesaikan pendidikan Aliyah nya.
Setelah lulus beliua tidak tinggal diam, kira-kira tahun 1980 beliau pergi ke
Surabaya untuk belajar dan bekerja sebagai penjahit, tidak lama di Surabaya
kira-kira tahun 1983 beliau memutuskan untuk kembali ke Lumajang karena dia
menganggap tidak ada hasil. Setelah sampai di lumajang beliau membeli mesin
jahit bekas dari sisa-sisa uang yang didapatkan dari Surabaya, dengan modal
mesin jahit bekas itu beliau mulai membuka jasa jahit menjahit di rumah
kecilnya dari sinilah beliau mulai bisa merasakan jerih payahnya selama ini,
tidak hanya berdiam pada jasa menjahit beliau juga mulai mengajar di MI di
sekitar rumahnya namun hal itu tidak berjalan lama karna beliau menganggap
gajinya tidak mencukupi untuk hidup sehari-hari.
Pada
suatu hari kira-kira tahun 1984 beliau mencoba peruntungan dengan mengikuti tes
penerimaan Pegawai Negeri Sipil di kantor Departemen Agama kabupaten lumajang,
namun beliau baru di terimah pada tahun 1986 disinilah awal kesuksesan yang di
rengkuh oleh bapak ghufron, beliau di tempatkan sebagai staff di kantor
Departemen Agama, hingga pada tahun 1989 hingga 1999 beliau mulai menjadi staff
KUA di berbagai kecamatan di kabupaten Lumajang, dan akhirnya pada tahun 2004
beliau resmi menjabat Kepala KUA, mungkin inilah puncak dari kesuksesan yang
beliau raih, jawaban dari jerih payahnya selama ini beliau sudah melampaui
semua siklus kehidupannya sendiri.
2.2
Cara
Bapak Ghufron dalam menghadapi setiap kesulitan pada masa muda nya.
tidak banyak
yang bisa disampaikan bapak ghufron dalam pembahasan kedua ini ini karena
beliau cukup menikmati setiap fase dalam hidupnya jadi beliau tidak pernah
merasa itu adalah hal yang penting sebaliknya beliau menggap hal itu adalah
suatu proses untuk menuju proses yang lebih matang, bahkan beliau bersyukur
bisa melewati fase hidup seperti itu, karena dari itu lah beliau bisa memiliki
pengalaman hidup yang keras sehingga beliau bisa berusaha dan tidak hidup
dengan foya-foya bahkan sia-sia.
Beberapa pesan
yng beliau sampaikan yakni yang utama dari yang utama menurut beliau adalah
sholat, karna seberapa banya usaha yang kita lakukan tapi tanpa di imbangi
dengan sholat semua akan sia-sia, selain itu sholat bisa menjadikan kita
menjadi lebih sabar dalam menghadapi masalah karna dari sholat kita bisa juga
curhat kepada tuhan.
Yang kedua
adalah tidak putus asa, karna semua pasti ada jalannya apabila kita cepat putus
asa, semua yang kita lakukan sebelumnya adalah suatu sia-sia. Jadi kedua nya
adalah hal yang penting.
Dua hal itulah
yang bisa disampaikan oleh bapak ghufron dalam menjalani setiap fase
kehidupannya hingga beliau meraih kesuksesan di masa tuanya. Yang terakhir di
tuturkan adalah kesuksesan bukan hanya hitungan materi namun juga kebahagiaan
dalam keluarga dan kebahagian dalam agama.
BAB III
PENUTUP
3.1
kesimpulan
Bapak
ghufron adalah salah seorang yang pernah mengalami kesulitan dalam hidup, namun
beliau tak pernah menyerah dengan keadaan, beliau terus berjuang hari demi hari
untuk kehidupan yang lebih mapan, bukan hanya berusaha saja yang beliau lakukan
namun semua itu di iringi dengan doa dan kesabaran hingga beliau mampu melewati
itu semua dan berakhir manis setelahnya.
3.2
Saran
Dari kisah di
atas mungkin kita sama-sama bisa belajar bahwa dalam menghadapi suatu masalah
dalam hidup itu bukan lah hal yang sulit kita hanya perlu berusaha dan berdoa
untuk menyelesaikannya selain kedua aspek tersebut mungkin kesabaran dan rasa
pantang menyerah perlu juga dimiliki, karna semua itu adalah ramuan dalam
meraih kesuksesan.
Daftar
Rujukan
Achmad Ghufron, 56
tahun, desa Labruk kidul RT/RW 18/03 kec.sumbersuko, kab.lumajang, 5 desember 2013, via telefon.
Hariyono.
1995. Mempelajari
Sejarah Secara Efektif.
Malang: Pustaka Jaya.
Daftar rujukan.
Hari/tanggal : kamis/
5 desember 2013
Pukul :
18.15-19.00
Metode :
Wawancara
Informasi : bapak
Achmad Ghufron
Tempat/tanggal
lahir : Jember, 10 mei 1957
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat :
desa labruk kidul RT/RW 18/03 kec.sembesuko kab. Lumajang
Pertanyaan terkait wawancara
Tanggal
berapa anda di lahirkan?
saya lahir pada tanggal
10 mei 1957 di jember.
Alasan
apa yang membuat anda pindah ke Lumajang?
Alasan utama yang
membuat saya dan keluarga saya pindah itu adalah ketika kira-kira usia saya 3
tahun saya ditinggal pergi oleh ayah saya, dan ibu saya tidak punya pekerjaan
saat itu dan akhirnya saya dan ibu pindah ke lumajang tempat kelahiran ibu
saya.
apa
penyebab meninggalnya ayah anda?
Kalau menurut cerita
dari ibu saya sih, ayah saya meninggal Karena kecelakaan.
Dimana
anda tinggal saat di lumajang?
Awalnya saya tinggal di
rumah ibu saya, tak lama pindah ke rumah saudara yng tidak dipakai.
Bagaimana
dengan pendidikan anda saat itu, sementara anda tidak memiliki ayah dan ibu
anda tidak bekerja?
Untuk sekolah saya
dibiayai oleh bibi saya, yang tempat tinggal nya tidak jauh dari rumah saya,
namun dengan gantinya saya harus membantu pekerjaan dirumah bibi saya tersebut.
Pernah yang membuat saya sedih yaitu waktu menguras bak mandi dan saya tidak pernah
mandi di situ
Bisa
di sebutkan riwayat sekolah anda?
Saya kira-kira tahun 1965 itu lulus dari MI kota,
langsung melanjutkan ke MTS dan lulus pada tahun 1968, terus lanjut ke Aliyah
dan lulus pada tahun 1971
Hal
yang paling berkesan saat sekolah itu apa aja?
di sekolah saat teman-teman saya asyik menghabiskan uang jajannya di
kantin tp saya malah asyik di mushola sekolah untuk beribadah dan beristirahat,
kadang waktu di sekolah kehausan, saya minum air kran mushola sambil berwudlu. Selain
itu sepulang sekolah selain membantu di rumah bibi nya beliau juga bekerja
paruh waktu di pabrik batako, untuk mendapatkan uang jajan. Dan waktu kuliah
juga sempet belajar menjahit.
Setelah lulus kerja apa
yang anda lakukan?
Kurang lebih tahun 1980 pergi ke Surabaya namun gk lama Cuma sekian tahun
terus balik lagi ke lumajang dengan sisa uang yang saya dapat dari Surabaya saya
membeli mesin jahit bekas, selain menjahit saya juga mengajar di MI dekat
rumah, dan yang terakhir saya mencoba ikut tes di depag tahun 1984 dan di terima
tahun 1986 hingga saat ini.
Bisa ditunjukkan cara-cara
anda dalam melewati masa-masa sulit itu?
apa yah? Yah gk banyak sih mungkin Cuma berdoa dan berusaha saja dan yang
paling penting jangan muda putus asa dan jangan cepat menyerah. Itu aja wes.
Lampiran foto saat bapak ghufron sudah mapan dengan keluarga nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar