UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh
Ibu.Indah W.P Utami
Disusun Oleh :
AAN ARIFA /
130732616150
DIAN PUTRI /
130732607182
KHENDRO HUTOMO /
130732616139
RISKY APRILYA W
/ 130732607200
YOGA PRADANA
PUTRA / 130732607177
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN ILMU SEJARAH
SEPTEMBER 2013
Asalamualaikum
Wr.Wb,Alhamdulilah,puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan
rachmat dan hidayah-nya.Sholawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad
SAW.Tauladan sejati sampai akhir zaman sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Makalah yang berjudul “PERIODISASI SEJARAH”.Dengan baik tanpa
halangan yang berarti.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Sejarah .
Terselesainya
penulisan Makalah ini adalah berkat dukungan dari semua pihak,untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :
1.Bu.Indah W.P
Utami selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing dan memberikan arahan
kepada penulis
2.Orang tua penulis yang selalu
memberikan dukungan dan doanya
3.Segenap pihak yang telah ikut andil
dalam proses penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak
memiliki kekurangan.Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan.Semoga tulisan ini dapat
memberikan manfaat bagi peerkembangan ilmu pengetahuan dan sumbangan ilmiah
yang sebesar-besarnya bagi penulis dan
pembaca.
Malang,31
Agustus 2013
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
1. KATA
PENGANTAR................................................................................................ i
2. DAFTAR
ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah........................................................................... 1.1
Rumusan Masalah................................................................................... 1.2
Topik Pembahasan................................................................................... 1.3
Latar Belakang Masalah........................................................................... 1.1
Rumusan Masalah................................................................................... 1.2
Topik Pembahasan................................................................................... 1.3
Tujuan
Penulisan...................................................................................... 1.4
BAB II PEMBAHASAN
Pembakakan
Zaman Prasejarah................................................................ 2.1
Pembabakan
Sejarah Berdasarkan Geologi............................................. 2.2
Pembabakan
Sejarah Berdasarkan Arkeologi.......................................... 2.3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................... 3.1
Saran......................................................................................................... 3.2
Daftar Rujukan......................................................................................... 3.3
Saran......................................................................................................... 3.2
Daftar Rujukan......................................................................................... 3.3
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Waktu merupakan salah
satu konsep dasar sejarah selain ruang dan kegiatan manusia, perubahan dan
kesinambungan ini merupakan unsur penting dari sejarah yaitu masa lalu. Suatu
momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun
waktu yang satu berbeda dari kurun waktu lain nya. jadi sejarah adalah suatu
peristiwa dalam suatu rentang waktu yang berlangsung terus menerus yang
melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia. Periodesasi atau pembabakan
adalah salah satu produk penukisan sejarah dalam rangka memahami rangkaian
tersebut yang di dasarkan pada momentum
perubahan sebagai tanda pemisahan waktu.
1.2 Rumusan
Masalah
Pada makalah ini akan
merumuskan rumusan masalah yakni,
1. Bagaimanakah
pembabakan zaman prasejarah?
2. Bagaimanakah
pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi?
3. Bagaimanakah
pembabakan zaman prasejarah berdasarkan arkeologi?
1.3 Topik Pembahasan
Topik pembahasan makalah ini adalah membahas tentang
Periodesasi sejarah dari zaman Arkaikum sampai zaman Perundagian.
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
Bagi penulis makalah makalah ini diharapkan dapat mengarahkan kegiatan penelitian tentang
periodisasi sejarah yang lebih mendalam.
Bagi pembaca makalah
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas periodisasi sejarah dari zaman arkaikum sampai
perundagian,yang dibagi menjadi pembabakan berdasarkan geologi dan arkeologi.
Bagi penulis makalah makalah ini diharapkan dapat mengarahkan kegiatan penelitian tentang
periodisasi sejarah yang lebih mendalam.
Bagi pembaca makalah
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas periodisasi sejarah dari zaman arkaikum sampai
perundagian,yang dibagi menjadi pembabakan berdasarkan geologi dan arkeologi.
BAB
2
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH
Zaman
Prasejarah adalah zaman ketika manusia belum mengenal atau menggunakan tulisan.
Sedangkan zaman sejarah adalah zaman ketika mengenal manusia menggunakan
tulisan.
Pembakan
Zaman Prasejarah di bagi menjadi 2 yaitu :
2.2
Pembabakan Zaman
Prasejarah berdasarkan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a.
ARKAEKUM / zaman
tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
b.
PALEOZOIKUM /
zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
c.
MESOZOIKUM/zaman
sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
d.
NEOZOIKUM / zaman
hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1. Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
2. Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1. Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
2. Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
1.Zaman
Pleitocen/Dilluvium berlangsung
kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
2.Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
2.Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
2.1 Pembabakan Zaman
Prasejarah berdasarkan Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman yaitu Zaman Batu,dan Zaman Logam, seperti pada uraian materi berikut ini.
a. Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman yaitu Zaman Batu,dan Zaman Logam, seperti pada uraian materi berikut ini.
a. Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.
Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut,
melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe
benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa,
yaitu:
1. Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.
1. Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman
ini, yaitu:
- Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
- Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)
Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak
genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang
atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan).
Contohnya: kapak genggam.
2. Batu Tengah
Madya/Mesolithikum
Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.
Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.
1. Ciri zaman Mesolithikum:
a. Nomaden dan masih melakukan food
gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris
sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang
di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
c. Alat-alat zaman mesolithikum
antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan
(batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
d. Alat-alat diatas banyak ditemukan
di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum
yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche
antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan
alat-alat dari tulang.
2. Tiga
bagian penting kebudayaan Mesolithikum:
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan
kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan
dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat
serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia
pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid
Untuk
mengetahui bentuk pebble, amati gambar 8 berikut ini. Gambar 8. Peninggalan Zaman Mesolithikum.
3. Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
- Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
- Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
- Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
- Pakaian dari kulit kayu
- Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
Manusia
pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia
(Khamer-Indocina)
Bentuk kapak tersebut dapat Anda amati pada gambar 9 berikut ini.
4.Batu Besar / Megalitikum
Pada zaman
ini adalah manusia pendukungnya telah menciptakan bangunan-bangunan besar yang
terbuat dari batu. Bangunan-bangunan yang berkaitan dengan sistem kepercayaan
mereka diataranya Manusia pendukung peradaban zaman batu percaya kepada roh
nenek moyang serta pohon-pohon besar sebagai sistem kepercayaan mereka atau
sering disebut animisme dan dinamisme. Hasil kebudayaan
Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan
terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan
sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3. Sarchopagus/keranda atau peti
mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat
5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup
6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka.
Berikut
adalah salah satu contoh benda peninggalan megalitikum
Gambar diatas adalah Punden beundak undak.
b. Zaman Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
zaman ini
terbagi menjadi 2 zaman yaitu :
1.Zaman Perunggu
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu. Dan sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
• Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian.Kegunaannya sebagi alat perkakas.
• Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara keagamaan dan maskawin.
• Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera
• Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor (Jabar)
• Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu. Dan sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
• Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio, Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian.Kegunaannya sebagi alat perkakas.
• Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah : Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara keagamaan dan maskawin.
• Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan di Madura dan Sumatera
• Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan Bogor (Jabar)
• Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
2. Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
• Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
• Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
• Mata pisau
• Mata pedang
• Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
• Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
• Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
• Mata pisau
• Mata pedang
• Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul(Yogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung (Jawa Timur)
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah
berdasarkan arkeologinya
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan
Ciri-ciri Kehidupan masyarakat
Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.
Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.
Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.
Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.
Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a.
Masa berburu dan
mengumpulkan makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
Ciri zaman ini adalah :
• Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
• Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
• Tempat tinggalnya : gua-gua
• Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa
• Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman batu tengah (Mesolithikum)
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
Ciri zaman ini adalah :
• Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
• Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
• Tempat tinggalnya : gua-gua
• Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa
• Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman batu tengah (Mesolithikum)
b.
Masa bercocok
tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
Ciri ciri dari zaman ini adalah :
• Ciri zaman ini adalah :
• Telah mulai menetap
• Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
• Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
• Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
• Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
• Alat-alatnya sudah diupam/diasah
• Telah mulai menetap
• Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
• Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
• Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
• Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
• Alat-alatnya sudah diupam/diasah
Zaman bercocok tanam ini bersamaan dengan zaman
Neolithikum (zaman batu muda) dan Zaman Megalithikum (zaman batu besar)
c. Masa
perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah
mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu
tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama
perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
Ciri ciri dari zaman ini adalah :
• Manusia telah pandai membuat alat-alat dari logam
dengan keterampilan dan keahlian khusus
• Teknik pembuatan benda dari logam disebut a cire perdue yaitu, dibuat model
cetakannya dulu dari lilin yang ditutup dengan tanah liat kemudian dipanaskan
sehingga lilinya mencair. Setelah itu dituangkan logamnya.
• Tingkat perekonomian masyarakat telah mencapai kemakmuran
• Sudah mengenal bersawah
• Alat-alat yang dihasilkan : kapak corong, nekara,pisau, tajak dan alat pertanian
dari logam
• Telah mencapai taraf perkembangan sosial ekonomi yang mantap
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulannya periodesasi sejarah adalah dasar kerangka teori pembabakan waktu atau periodesasi dalam sejarah menunjukan hasil pemikiran yang berbeda beda.Namun yang terpenting penyusunan periodesasi adalah kontinuitas.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini kami
berharap pembaca lebih bisa memahami tentang periodisasi sejarah dari zaman
arkaekum sampai zaman perundagian
DAFTAR
RUJUKAN
http://sejarah-bse,blogspot.com
Sumarno, dkk. 1997.Sejarah
Budaya 3A, Yudhistira,Jakarta.
Wuryantoro Edhie, 1997.
Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta.
http://historyspendelbontang.blogspot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar