METODE
PENELITIAN SEJARAH
MAKALAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
Yang
dibina oleh Ibu Indah W.P.Utami,Sp.d.,S.Hum.,M.Pd.
Oleh :
Devi Sriwiyanti Hamzah (130732607196)
Reza Thursina (130732607190)
Rida Anggita Nurtrisna (130732607179)
Rojil Ali Ghufron (130732616149)
Tia Arinda Ayuningtias (130732607180)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
SEJARAH
SEPTEMBER
2013
i
Kata
Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kasih‐Nya, atas anugerah
hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga memberikan
kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.
Didalam
makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan
dengan topik “Metode Penelitian Sejarah”.Dimana didalam topik
tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya pengetahuan tentang
bagaimana merancang sebuah output sistem serta beberapa komponen dasar
pendukungnya.
Kami
menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang perancangan
output sistem, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran
yang lebih dalam tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Harapan
kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar
membuka cakrawala berpikir kita tentang bagaimana merancang sebuah output dalam
kehidupan kita.
Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Indah W.P. Utami, S.pd.,S.Hum, M.Pd,
selaku Dosen Pengantar Ilmu Sejarah, atas bimbingan dan dukungannya, serta
untuk teman‐teman
atas kerja samanya.
Malang,
10 September 2013
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LatarBelakang Masalah......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.
Pengertian Metode Penelitian Sejarah................................................................3
B.
Jenis-Jenis Penelitian Sejarah...............................................................................,3
C.
Proses Penelitian Sejarah...................................................................................... 4
a)
Pemilihan Topik Penelitian.............................................................................. 4
b)
Studi Pendahuluan.......................................................................................... 4
c)
Implementasi Penelitian.................................................................................. 5
D.
Tujuan dan Kegunaan Metode Penelitian Sejarah............................................10
E.
Hubungan Metode Penelitian Sejarah dengan Ilmu Sejarah............................11
BAB III PENUTUP 12
a. Kesimpulan...............................................................................................................12
b. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
syajara dansyajarah.Syajara berarti terjadi dan syajarah
berarti pohon yang kemudian diartikan silsilah.Arti harfiah syajarah melahirkan sejarah dalam
pengertian sempit, yaitu silsilah, asal-usul atau riwayat.Pada awal
perkembangan pengetahuan, sejarah dalam pengertian sempit itulah yang dipahami
secara umum oleh masyarakat.Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
pengertian sejarah pun mengalami perkembangan.Hasil sejarah tersebut,
meninggalkan suatu bentuk peninggalan budaya bangsa.Peninggalan tersebut berupa
tulisan, simbol, ornamen, bangunan-bangunan bersejarah dan sebagainya, sehingga
peninggalan tersebut dapat dinikmati dan dikenal secara nyata nilai budayanya
oleh generasi-generasi penerus bangsa.
Dalam
melaksanakan penelitiannya,peneliti
harus memiliki metode yang sesuai dengan pertimbanganprosedur yang ada.Metode penelitian
sejarah digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah
dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah
instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah menjadi sejarah sebagai kisah.
Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah.
Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan
untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar
penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where
(dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how(bagaimana).
Pertanyaan-pertanyaanitu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi?
Kapanterjadinya?Di mana terjadinya?Siapa yang terlibat dalam peristiwa
itu?Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
Dalam
proses penulisan sejarah, pertanyaan-pertanyaan dasar tersebutdikembangkan
sesuai dengan permasalahan yang perlu diungkap dandibahas. Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi sasaran penelitian sejarah,
karena penulisan sejarah dituntut untukmenghasilkan eksplanasi (kejelasan)
mengenai signifikansi (arti penting) danmakna peristiwa.Dengan metode tersebut,
rekonstruksi sejarah akan menghasilkan tulisan sejarah ilmiah. Penulisan
sejarah tanpa dilandasi oleh metode sejarah hanya akan menghasilkan tulisan
populer.
Semakin
luasnya pengetahuan mengenai ilmu sejarah ini, diharapkan dapat membuka wawasan
kita mengenai metode penelitian sejarah secara spesifik dan lebih
mendalam.Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis
untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli
terhadap konsep penelitian ilmu sejarah.
1
B.
Rumusan
Masalah
Beberapa
hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah, Metode Penelitian Sejarah.Secara
terperinci masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian metode penelitian sejarah ?
2. Apa sajakah jenis-jenis metode
penelitian sejarah ?
3. Bagaimanakah
proses penelitian sejarah ?
4. Apa
sajakah sumber data yang terdapat pada metode penelitian sejarah ?
5. Apa
tujuan dan kegunaan metode penelitian sejarah ?
6. Bagaimana
hubungan metode penelitian sejarah dengan ilmu sejarah ?
C.
Tujuan
Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pentingnya metode penelitian
sejarah
2. Memperoleh informasi tentang hubungan
Metode Penelitian Sejarah dengan ilmu sejarah
3. Mengetahui informasi tentang tujuan dan
kegunaan penggunaan Metode Penelitian Sejarah
4. Memahami Peristiwa di masa lalu
menggunakan beberapa Metode Penelitian Sejarah
5. Menambah
pengetahuan pembaca tentang bagaimana dan mengapa kejadian di masalampauterjadi
6. Untuk memenuhitugas Ilmu Sejarah
2
BAB II
PEMBAHASAN
METODE
PENELITIAN SEJARAH
A.
PENGERTIAN
Metode
penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakansebagai pedoman dalam
melakukan penelitian peristiwa sejarah danpermasalahannya. Dengan kata lain,
metode penelitian sejarah adalahinstrumen untuk merekonstruksi peristiwa
sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history
as written). Dalam ruang lingkup Ilmu Sejarah, metode penelitian itu disebut metode
sejarah.
B. JENIS-JENIS PENELITIAN SEJARAH
Jenis-jenis penelitian sejarah yaitu:
a) Penelitian sejarah
komparatif
Penelitian ini membandingkan faktor-faktor dari fenomena
dakam rentang waktu dan tempat tertentu.
b)
Penelitian yuridis-legal
Penelitian ini menyelidiki hal-hal yang menyangkut dengan
hukum, baik hukum formal ataupun nonformal dalam masa lalu.
c)
Penelitian Biografis
Meniliti kehidupan seseorang dan hubungannya dengan
masyarakat
d)
Penelitian Bibliografis
Mencari, manganalisis, membuat interpretasi, serta generalisasi
dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau
suatu organisasi.
3
C. PROSES PENELITIAN SEJARAH
a. Pemilihan Topik
Penelitian
Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan
topik yang akan diteliti. Seorang peneliti sebelum terjun ke lapangan untuk
melakukan penelitian harus membawa konsep atau gagasan apa yang akan diteliti.
Dengan demikian, peneliti harus memastikan bahwa topik inilah yang akan
diteliti. Selanjutnya, agar memperlancar semua proses penelitian akan lebih
baik apabila topik yang dipilih adalah yang mempunyai kedekatan emosional atau
kedekatan intelektual. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus
memenuhi beberapa persyaratan yaitu :
·
Topik itu harus
menarik (interesting topic), dalam arti menariksebagai obyek penelitian.
Dalam hal ini termasukadanya keunikan (uniquenesstopic).
·
Substansi
masalah dalam topik harus memiliki arti penting (significant topic),
baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
·
Masalah yang
tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic).
Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat
diperoleh.
Meskipun
topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya,
khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat
diteliti. Oleh karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai
sumber, khususnya sumber tertulis.
b.
Studi
Pendahuluan
Setelah topik penelitian
ditentukan, segera lakukan studi pendahuluan.Cari sumber-sumber acuan utama,
yaitu sumber-sumber yang diduga memuatdata atau informasi yang relevan dengan
topik penelitian. Dengan menelaahsumber-sumber acuan utama secara efektif,
peneliti akan dapat memahami ruang lingkup penelitian, baik ruang lingkup
masalah maupun ruang lingkuptemporal (waktu) dan spasial (tempat/wilayah) obyek
penelitian.
Ruang lingkup
penelitian itu kemudian dituangkan dalam rencanakerangka tulisan (laporan
penelitian).Sementara itu, telaah pulabibliografi/daftar pustaka pada setiap
sumber acuan utama yang berupa bukuilmiah. Hal itu dimaksudkan untuk mendapat
tambahan informasi sumber-sumberyang diduga memuat data tentang masalah yang
akan diteliti. Catatidentitas sumber-sumber itu menjadi bibliografi kerja.
4
c.
Implementasi Penelitian
Penelitian sejarah yang
pada dasarnya adalah penelitian terhadapsumber-sumber sejarah, merupakan
implementasi dari tahapan kegiatan yangtercakup dalam metode sejarah, yaitu
heuristik, kritik, interpretasi, danhistoriografi.
Tahapan kegiatan yang disebut terakhir
sebenarnya bukankegiatan penelitian, melainkan kegiatan penulisan sejarah
(penulisan hasilpenelitian) sebagai berikut:
v Heuristik ( Pengumpulan
Sumber )
Menurut
Notosusanto (1971:18) heuristik berasal dari bahasa Yunani Heuriskein artinya sama dengan to
find yang berarti tidak hanya menemukan, tetapi mencari dahulu. Pada tahap
ini, kegiatan diarahkan pada penjajakan, pencarian, dan pengumpulan
sumber-sumber yang akan diteliti, baik yang terdapat dilokasi penelitian,
temuan benda maupun sumber lisan.
Secara umum,Heuristikmerupakan
upaya penelitian yang mendalam untuk menghimpun jejak-jejak sejarah atau
mengumpulkan dokumen-dokumen agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa dan
kejadian-kejadian bersejarah di masa lampau.
Jejak-jejak atau dokumen-dokumen yang berhasil dihimpun itu
merupakan data-data yang sangat berharga sehingga dapat dijadikan dasar untuk
menelusuri peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau.
Namun, untuk menemukan jejak-jejak sejarah atau dokumen-dokumen bersejarah itu tidaklah
mudah . Para ahli atau sejarawan mulai dengan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya tentang peristiwa sejarah yang akan ditelitinya.
Tahap
heuristik ini banyak menyita waktu, tenaga, biaya, pikiran dan juga
perasaan.Oleh sebab itu, seyogyanya terlebih dahulu menggunakan kemampuan
pikiran untuk mengatur strategi.Selanjutnya setelah persiapan sedemikian
selesai maka terjun kelapangan dengan segala persiapan dan ilmu yang ada agar
tidak terjadi kesulitan-kesulitan saat realisasi atau prakteknya.
Berdasarkan bentuk penyajiannya,
sumber-sumber sejarahterdiri atas arsip, dokumen, buku, majalah/jurnal, surat
kabar, dan lain-lain.Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber
primer dan sumbersekunder.Sumber primer adalah sumber yang waktu pembuatannya
tidak jauhdari waktu peristiwa terjadi.Sumber sekunder adalah sumber yang
waktupembuatannya jauh dari waktu terjadinya peristiwa.Peneliti harus
mengetahuibenar, mana sumber primer dan mana sumber sekunder.Dalam
pencariansumber sejarah, sumber primer harus ditemukan, karena penulisan
sejarah ilmiah tidak cukup hanya menggunakan sumber sekunder.
5
Adapun
langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data-data dan informasi yang
dibutuhkan untuk menyusun kajian ini yakni:
-
Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan adalah suatu
penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan secara langsung ke lapangan untuk
meneliti serta mencari data-data dan informasi yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti, agar dapat dibahas berdasarkan informasi atau bukti data-data
yang ditemukan. Ada 2 teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan
data-data dan informasi penelitian lapangan, yaitu:
- Pengamatan (observasi) adalah suatu teknik yang dilakukan penulis untuk mengamati secara langsung objek yang berkaitan.
- Tradisi lisan, adalah suatu teknik
yang dilakukan dalam pengumpulan data dengan mencermati
penuturan-penuturan informasi yang sifatnya turun-temurun dan dapat
memberikan keterangan terhadap masalah yang akan diteliti untuk mewujudkan
fakta-fakta dalam rangka penyusunan sejarah lokal tersebut . 6
v
Verifikasi ( Kritik Sumber )
Setelah sejarawan berhasil mengumpulkan sumber-sumber
sejarah dalam penelitiannya, ia tidak akan menerima begitu saja sumber-sumber
yang telah didapatkan sebelumnya. Sehingga yang dilakukan peneliti sejarah
seharusnya menyaring secara kritis dengan tujuan terjaring fakta yang menjadi
pilihannya. Maka langkah inilah yang disebut dengan kritik sumber.Tujuan dari
kritik sumber agar hasilnya nanti dapat dipertanggungjawabkan. Sebab dalam
usaha mencari kebenaran seorang peneliti selalu dihadapkan pada benar, tidak
benar dan lebih-lebih meragukan. Maka dari sinilah seorang peneliti harus
menggerakkan pikirannya dan mampu menggabungkan antara pengetahuan, menggunakan
akal sehat, sikap ragu, percaya begitu saja dan melakukan tebakan inteligen
(Jacques barzun & Henry F. Graff, 1970).Kritik sumber sendiri terdiri dari:
-
Kritik Ekstern
Kritik ekstern juga bisa dikatakan
pula sebagai kritik eksternal. Kritik eksternal yang dimaksud disini ialah cara
melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Syarat setiap sumber harus
dinyatakan dahulu otentik dan integral. Sehingga dalam proses ini
perlu sekali pemeriksaan yang ketat terhadap sumber yang didapatkan. Setiap
sumber yang didapakan, peneliti juga harus mengerti atau diketahui sebagai
orang yang dipercaya.Kesaksian (testimoni) itu sendiri harus
dapat dipahami dengan jelas. Pemeriksaan yang ketat ini mempunyai alasan yang
kuat sehubungan dengan beberapa sumber telah dibuktikan palsu, dalam
penelitiaan(Investigasi) yang dilakukan telah
ditemukan bahwa sumber-sumber itu telah dipalsu atau dibuat-dibuat (fabricated). Beberapa sumber lain, meskipun asli,
ternyata dengan berbagai alasan telah memberikan kesaksian-kesaksian yang tidak
dapat diandalkan( unreliable) ( Lucey,1984:
46; CF. Gee , 1950:286-290).
Jadi
lebih lengkapnya, yang dimaksud dengan kritik eksternal adalah suatu penelitian
atas asal usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu
sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui
apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh
orang-orang tertentu atau tidak. Kritik eksternal harus menegakkan fakta dari kesaksian bahwa:
a.
Kesaksian itu benar-benar diberiakan oleh orang ini
atau pada waktu ini( authenticity).
b.
Kesaksian yang telah diberikan itu telah bertahan
tanpa ada perubahan(uncorupted), tanpa ada suatu tambahan-tambahan
atau penghilangan-penghilangan yang substansial (integrity).
Kritik eksternal memeriksa sumber
sejarah atas dasar dua butir pertama dan menegakkan sedapat mungkin otentisitas
dan integritas dari sumber itu.Otentisitas yang dimaksud disini selalu mengarah
pada istilah asli dan autentik. Tetapi antara keduanya selalu sama. Sumber asli
disini artinya sumber yang tidak palsu, sedangkan sumber yang autentik ialah
sumber yang melaporkan dengan benar mengenai suatu subyek yang tampaknya
benar.Biasanya kita banyak menemukan sebuah tulisan yang sudah dikatakan asli
tetapi tidak autentik dan sebaliknya.
Suatu sumber sejarah sangatlah
diperlukan informasi yang sangatlah lengkap baik yang berupa tanggal, tempat
(sama denga resensi buku). Sehingga yang diharapkan nantinya dalan kritik
eksternal adalah otentisitas lengkap. Semakin banyak diketahui tentang
asal–usul dari catatan maka semakin mudah untuk menegakkan kredibilitas (
keandalan). Sedangkan yang selanjutnya peneliti bukan hanya berhenti pada
otentisitasnya tetapi integritas dari sumber yang didapatkan juga harus di
seleksi. Yang diseleksi disini tidak lain kondisi sempurna dari teks, masih
murni. Dalam artian dalam teks tersebut tidak ada pengurangan dalam teks
aslinya.
7
-
Kritik Intern
Kritik intern menilai kredibilitasdata
dalam sumber.Tujuan utama kritik sumber adalah untuk menyeleksi data,
sehinggadiperoleh fakta.Setiap data sebaiknya dicatat dalam lembaran lepas
(system /kartu), agarmemudahkan pengklasifikasiannya berdasarkan kerangka
tulisan. Kritik intern atau kritik dalam, dilakukan untuk menyelidiki sumber
yang berkaitan dengan sumber masalah penelitian.Tahapan ini menjadi ukuran
sejau mana objektifitas penulis dalam mengelaborasi segenap data atau sumber
yang telah diperolehnya, dan tentunya mengedepankan prioritas. Setelah
menetapkan sebuah teks autentik,serta referensi pengarang, maka penulis akan
menetapkan apakah keaslian itu kredibel dan sejauh mana hal tersebut
mempengaruhi objek kajian. Pada tahap ini pula kita dapat keabsahan suatu
sumber yang kemudian akan dikomparasikan sumber satu dengan sumber yang
lainnya, tentunya dengan masalah yang sama.
v Interpretasi ( Penafsiran
)
Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas
masalah yang diteliticukup memadai, kemudian dilakukan interpretasi, yaitu
penafsiran akan maknafakta dan hubungan antara satu fakta dengan fakta lain.
Penafsiran atas faktaharus dilandasi oleh sikap obyektif.Kalaupun dalam hal
tertentu bersikapsubyektif, harus subyektif rasional, jangan subyektif
emosional.Rekonstruksiperistiwa sejarah harus menghasilkan sejarah yang benar
atau mendekatikebenaran.Tahapan ini menuntut kehati-hatian dan
integritas penulis untuk menghindari interpretasi yang subjektif terhadap fakta
yang satu dengan fakta yang lainnya, agar ditemukan kesimpulan atau gambaran
sejarah yang ilmiah.Rangkaian fakta-fakta itu harus menunjukkan diri sebagai
suatu rangkaian dalam bermakna dari kehidupan masa lampau masyarakat atau
bangsa.sejarawan harus melakukan interpretasi terhadap fakta. Dalam kegiatan
inilah sejarawan tidak bisa menghindarkan diri dari sudut pandang
(subyektivitas), karena untuk menentukan fakta mana yang dianggap sesuai,
biasanya berlandaskan pada kecenderungan pribadi, pada kelompoknya, pada
teori-teori penafsiran dan pada pandangan hidup bangsa. (ibid)
Disinilah
sejarawan melakukan subyektifitas yang dituntut objektif, sejarawan tidak boleh
menipu dirinya sendiri dan pembacanya.Oleh karena itu harus benar.
8
v Historiografi ( Penulisan
)
Kegiatan terakhir dari penelitian sejarah
(metode sejarah) adalahmerangkaikan fakta berikut maknanya secara
kronologis/diakronis dansistematis, menjadi tulisan sejarah sebagai kisah.Kedua
sifat uraian itu harusbenar-benar tampak, karena kedua hal itu merupakan bagian
dari ciri karyasejarah ilmiah, sekaligus ciri sejarah sebagai ilmu.Selain kedua
hal tersebut, penulisan sejarah, khususnya sejarah yangbersifat ilmiah, juga
harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan karyailmiah umumnya,yaitu:
a)
Bahasa yang digunakan harus bahasa yang baik dan benar menurut
kaidahbahasa yang bersangkutan. Karya ilmiah dituntut untuk menggunakankalimat
efektif.
b)
Merperhatikan konsistensi, antara lain dalam penempatan tanda
baca,penggunaan istilah, dan penunjukan sumber.
c)
Istilah dan kata-kata tertentu harus digunakan sesuai dengan
kontekspermasalahannya.
d)
Format penulisan harus sesuai dengan kaidah atau pedoman yang
berlaku,termasuk formatpenulisan bibliografi/daftar pustaka/daftar sumber.
Kaidah-kaidah tersebut harus benar-benar
dipahami dan diterapkan,karena kualitas karya ilmiah bukan hanya terletak pada
masalah yang dibahas,tetapi ditunjukkan pula oleh format penyajiannya.Pada
tahap ini, fakta-fakta yang telah dirumuskan atau diinterpretasikan itu
selanjutnya dirangkaikan untuk mengungkapkan kisah sejarah yang menjadi topik
dalam penulisan makalah ini secara kronologis dan menjelaskan maknanya. Adapun
tujuan dari penulisan yang telah dilakukan yaitu menciptakan kembali totalitas
daripada fakta sejarah dengan sesuatu cara yang tidak menggerogoti masa lampau yang sesungguhnya.
9
D. TUJUAN DAN
KEGUNAAN METODE PENELITIAN SEJARAH
Tujuan dari metode penelitian sejarah adalah agar
memudahkan bagi peneliti untuk mengkaji bahan penelitiannya.Berbicara
ruang lingkup dalam penelitian sejarah sebenarnya tidak lain tujuannnya agar
penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari fokus permasalahan yang akan
dibahas nantinya, maka perlu sekali peneliti membatasi ruang lingkup waktu
(temporal), tempat (spacial) dan materi.Peneliti membutuhkan metode agar objek penelitiannya
terangkum secara sistematis. Maka dengan cara seperti inilah
seorang peneliti tidak akan kesulitan lagi.
Pembelajaran sejarah umumnya ialah suatu perkenalan
dengan riwayat manusia di dunia,yaitu manusia yang memperjuangkan kehidupan
yang bahagia, adil, dan makmur.Lagi pula,supaya dapat mencapai kesadaran tentang
dasar dari tujuan hidup manusia pada hakekatnya. Dalam hubungan ini maka
pembelajaran sejarah adalah suatu usaha untuk ikut membentuk jiwa manusia.
Dalam sejarah tampak pula betapa benyak corak perjuangan itu.Perjuangan itu
meliputi seluruh kehidupan manusia, kebudayaan, politik, ekonomi, sosial, dsb.
Peristiwa-peristiwa penting yang mengenai perjunagan itu
layak di kenal dan di pahamkan oleh pelajar.Maka dapatlah di tegaskan bahwa
tujuan pembelajaran sejarah pada umumnya untuk memperkenalkan pelajar kepada riwayat perjuangan manusia untuk
mencapai kehidupan yang bebas, bahagia, adil, dan makmur,serta menyadarkan
pelajar tentang dasar dan tujuan kehidupan manusia berjuan pada umumya.
10
E.
HUBUNGAN
METODE PENELITIAN SEJARAH DENGAN ILMU SEJARAH
Antara
metode penelitian sejarah dengan ilmu sejarah mempunyai tugas yang sama yaitu
untuk mendapatkan objek yang sedang diteliti oleh seorang peneliti itu sendiri.
Jika metode penelitian sejarah dikaitkan dengan ilmu sejarah maka yang dimaksud
dengan metode penelitian sejarah tidak lain adalah bagaimana mengetahui sejarah
.Secara definisi metode penelitian sejarah adalah seperangkat prinsip dan
aturan yang sistematis, didesain untuk memberikan bantuan dalam upaya
mengumpulkan sumber bagi sejarah, menilai secara kritis dan menyajikan suatu
sintesis yang biasanya dalam bentuk tertulis dari hasil yang didapatkan.
11
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian
sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah. Jika
tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau
bahkan sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami
kaidah-kaidah metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian
itu menghasilkan karya sejarah ilmiah.Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk
menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas.Eksplanasi itu
diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses penulisan
sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau
konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik,
dll.). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi
mengenai masalah yang dibahas, perlu dilakukan secara interdisipliner dengan
menggunakan pendekatan multidimensional (multidimensional approach). Hal
itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai ilmu.
Oleh karena itu,
penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan pengembangan kebudayaan.Sejarah
mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau, termasuk kebudayaan.
12
B. Saran
Dalam pembuatan metode penelitian sejarah
kita harus memiliki sumber yang otentik karna melihat kegunaan metode sejarah
sebagai instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah, hal inilah yang harus
di tekankan untuk melakukan metode penelitian sejarah agar tidak terjadi
kesalahpahaman sumber sejarah.
Penulis
berharap, pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
13
DAFTAR RUJUKAN
Ali,R.M.1963.Pengantar
Ilmu Sejarah Indonesia.Jakarta:Bharata
Ramdani,D.2013.Pengertian
Metode Penelitian Dan Jenis-Jenis Metode Penelitian,(Online),(http://sinergimuda.blogspot.com/2013/01/pengertian-metode-penelitian-dan-jenis.html),diakses 09 September 2013
Kurniawan,D.2013.Pengertian
Dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode Penelitian,(Online),(http://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode-penelitian-dan-metode-penelitian/),diakses 01 September 2013.
Pradinata,A.2013.Metode
Penelitian Sejarah (metode sejarah),(Online),(http://andripradinata.blogspot.com),diakses 09 September 2013.
Sarkowi.2013.Metode
Penelitian Sejarah; Heuristik.(Online),(http://sejarahbudayaa.blogspot.com),diakses 31 Agustus 2013.
Prasetyo.T.H.2012.Metodelogi
dan Historiografi Sejarah.(Online),(http://www.fkip.untag-banyuwangi.ac.id),diakses 08 September 2013.
14
terimakasih sanggat membantu
BalasHapus