FAKTA, PERISTIWA DAN CERITA
SEJARAH
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar
Ilmu Sejarah
yang
dibina oleh Ibu Indah W.P Utami, S.Pd., S.Hum., M.Pd
oleh
Endra Wahyudi (130732607174)
Aka Putra Brahmana (130732616141)
Ruslan Hadi N. (130732607189)
Abdul Harits (130732607175)
Rian Pratama (130732616143)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN ILMU SEJARAH
September 2013
DAFTAR ISI
Halaman sampul ……………………………………………………………….... I
Daftar isi …………………………………………………………………….........1
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………...2
A. Latar belakang ……………………………………………………………..............2
B. Rumusan masalah……………………………………………...................................2
C. Tujuan penulisan makalah………………………………………………...................3
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...4
1. Fakta sejarah ……………………………………………………............................4
2. Peristiwa sejarah …………………………………………………..........................5
3. Cerita sejarah ……………………………………………………...........................8
BAB III PENUTUP …………………………………………………………….10
1. Kesimpulan …………………………………………………………....................10
Daftar rujukan
……………………………………………………….............12
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah merupakan pelajaran masa depan. Dengan sejarah
kita dapat mengambil pelajaran untuk masa depan. Yaitu dengan cara mengambil
hal-hal positif dari masa lalu. Dalam merekontruksi sejarah tidak terlepas dari
fakta, peristiwa , dan cerita sejarah. Sejarah juga tidak lepas dari kehidupan
manusia sehari-hari. Misalnya sebuah fakta dan cerita sejarah yang selalu kita
dapat dari subjektivitas dan objektivitas sejarah ataupun dengan melakukan
observasi dari para sejarawan. Dari itulah kita bisa mengetahui peristiwa
sejarah itu. Sebuah fakta yang menyebutkan kebenaran sejarah seperti di
temukanya sebuah peninggalan kerajaan, misalnya peninggalan-peninggalan kerajaan
majapahit yang ada di Mojokerto, ataupun peninggalan batu kuno dan
tulisan-tulisan kuno misalnya sebuah candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Dan
kemudian sebuah peristiwa sejarah yang sudah di buktikan kebenaranya, misalnya
peristiwa G-30SPki ataupun peristiwa reformasi ’98. Fakta dan peristiwa
tersebut sudah terbukti kebenaranya dan sudah melekat pada kehidupan manusia
sehari-hari. Adpun fakta, peristiwa, dan cerita sejarah yang lebih dalam kita
biasa membahasnya.
1. LATAR
BELAKANG
Sejarah selalu melekat pada kehidupan manusia
sehari-hari. Di era modernisasi, banyak fakta, peristiwa, dan cerita sejarah
yang masih di ragukan kebenaranya walaupun kejadian sejarah itu sudah terjadi pada
masa lampau yang sudah lama. Menurut Ir.Soekarno, “jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah”. Dari sebuah kata-kata itulah kita sebagai
kedaulatan Negara Indonesia hendaknya sadar pentingnya menumbuhkan rasa ingin tau
kepada sebuah sejarah.
2. RUMUSAN
MASALAH
Atas dasar penentuan sebuah judul “ fakta, peristiwa, dan cerita
sejarah” ini kami telah mengidentifikasi dan dapat mengambil
permasalahan-permasalahan yang perlu di bahas. Kami juga memberi
batasan-batasan penentuan permasalahan. Adapun rumusan-rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
a.
Apa pengertian
fakta sejarah ?
b.
Berapakah
pembagian fakta sejarah itu sendiri?
c.
Apa peristiwa
sejarah itu?
d.
Apa sajakah
konsep-konsep peristiwa sejarah?
e.
Apa cerita
sejarah itu?
3. TUJUAN
PENULISAN MAKALAH
Penulisan makalah ini memilki banyak tujuan, yaitu:
a.
Ingin memperoleh
informasi fakta sejarah.
b.
Ingin mengetahui
pembagian fakta-fakta sejarah.
c.
Ingin mengetahui
proses peristiwa sejarah.
d.
Ingin memperoleh
informasi tentang peristiwa sejarah.
e.
Ingin mengetahui
tentang konsep-konsep peristiwa sejarah.
f.
Ingin memperoleh
informasi tentang cerita sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
FAKTA
SEJARAH
Fakta
sejarah adalah data sejarah yang telah di verifikasi dan diintepretasikan (di
tafsirkan) oleh sejarawan dimana hasilnya kemudian di jadikan dalil,
argumentasi, atau dasar dalam menuliskan suatu karya sejarah.
Suatu
peristiwa sejarah pasti akan meninggalkan bukti yang menunjukan kebenaran dari
suatu peristiwa. Jika bukti tersebut di kritik dan di tafsirkan maka akan
menghasilkan fakta sejarah sehingga fakta hanya merupakan sebagian dari
kenyataan atau kebenaran sejarah sehingga faktor sejarah tidak sama dengan
kenyataan atau kebenaran sejarah. Dari fakta – fakta yang ada akan disusun dan
di hubungkan untuk selanjutnya di tuliskan dan menghasilkan karya sejarah.
Ada
2 macam fakta,
yaitu:
a. Fakta
mental
Fakta
mental merupakan fakta yang di peroleh berhubungan dengan masalah batin,
rohani, dan watak manusia sehingga dapat menentukan baik buruknya bentuk
perjalanan kehidupan manusia, masyarakat atau bangsa. Fakta mental merupakan
penjelasan tentang pemikiran, pandangan, perasaan, sikap tokoh sejarah mengenai
suatu peristiwa. Peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dapat mempengaruhi
mental kehidupan masyarakat baik di masa kini ataupun di masa depan, misalnya
terjadi peperangan, memberikan fakta mental mengenai akibat perang yang
menyisakan kehidupan yang sangat memprihatinkan.
b. Fakta
sosial
Fakta
sosial merupakan sebuah hasil dari penafsiran data yang menunjukan aktifitas
hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fakta sosial merupakan
suatu bukti yang menunjukan keadaan sosial tokoh sejarah baik itu pelaku
ataupun saksi itu berada seperti suasana zaman, lingkungan, dan masyarakatnya.
Suatu
peristiwa sejarah yang di pengaruhi oleh masalah – masalah sosial yang terjadi
dalam lingkungan kehidupan masyarakat, masalah sosial yang muncul dan
berkembang di masyarakat kerap kali menimbulkan suatu peristiwa.
Misalnya
:
peperangan yang terjadi dapat menghancurkan tatanan sosial dalam kehidupan suatu bangsa. Kehidupan sosial yang sebelumnya telah terjalin dengan baik
peperangan yang terjadi dapat menghancurkan tatanan sosial dalam kehidupan suatu bangsa. Kehidupan sosial yang sebelumnya telah terjalin dengan baik
Fakta-fakta sejarah juga dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu:
a. Fakta-fakta keras (hard facts) yaitu fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya. Sebagai contoh Proklamsi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. dalam depot arsip tersimpan banyak dokumen yang mendukung atau menjelaskan peristiwa tersebut. Di dalam dokumen itu terdapat banyak data.
b. Fakta-fakta lunak (cold facts) yaitu fakta-fakta yang belum dikenal dan masih perlu diselidiki kebenarannya. Untuk menguji kebenaran fakta-fakta itu, sejarawan harus mendapatkan bukti-bukti yang kuat. Selanjutnya sejarawan juga harus pandai mengelola dan menyusun fakta-fakta agar dapat menumbuhkan rekontruksi dalam bentuk kisah. Sebagai contoh fakta tentang pembuhuhan J.F. Kennedy yang masih kontroversial siapa pembunuhnya. Dan banyak teori berbeda-beda mengenai peristiwa itu.
a. Fakta-fakta keras (hard facts) yaitu fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya. Sebagai contoh Proklamsi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945. dalam depot arsip tersimpan banyak dokumen yang mendukung atau menjelaskan peristiwa tersebut. Di dalam dokumen itu terdapat banyak data.
b. Fakta-fakta lunak (cold facts) yaitu fakta-fakta yang belum dikenal dan masih perlu diselidiki kebenarannya. Untuk menguji kebenaran fakta-fakta itu, sejarawan harus mendapatkan bukti-bukti yang kuat. Selanjutnya sejarawan juga harus pandai mengelola dan menyusun fakta-fakta agar dapat menumbuhkan rekontruksi dalam bentuk kisah. Sebagai contoh fakta tentang pembuhuhan J.F. Kennedy yang masih kontroversial siapa pembunuhnya. Dan banyak teori berbeda-beda mengenai peristiwa itu.
2.
PERISTIWA
SEJARAH
Banyak
peristiwa yang terjadi di masa lampau namun tidak semua yang terjadi di masa
lampau itu mempengaruhi masa selanjutnya atau penting. Bisa saja sebuah
peristiwa tidak dianggap terlalu penting namun setelah peristiwa itu berlalu
barulah di rasakan pengaruhnya terhadap kehidupan berikutnya. Berkaitan dengan
materi makalah ini “fakta, peristiwa, cerita sejarah” maka kita akan membahas
tentang kejadian, kenyataan, aktualitas yang terjadi di masa lampau. Sebuah
peristiwa bisa di anggap sebagai
peristiwa sejarah jika peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang
lain sebagai bagian dari proses dalam suatu konteks sejarah. Antara
peristiwa-peristiwa itu terdapat hubungan sebab akibat. Penyebab merupakan hal
yg menyebabkan suatu peristiwa dapat terjadi
Kesinambungan antara peristiwa yg satu ke
peristiwa yg lain dalam hubungan sebab akibat terdapat dalam konteks
waktu,pelaku,dan tempat.
Peristiwa – peristiwa
yang dapat di katakan sebagai peristiwa sejarah memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
a.
Peristiwa tersebut unik
Sebab hanya terjadi sekali
b.
Peristiwa tersebut besar pengaruhnya
Peristiwa atau kejadian
pada masa lampau mempunyai pengaruh yang besar pada masanya atau pada masa –
masa selanjutnya.
Peristiwa – peristiwa
yang terjadi dalam sejarah, dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
Ø Peristiwa sosial
Peristiwa sosial merupakan sejarah yang terjadi
karena oleh peristiwa – peristiwa lainnya yang menyebabkan perubahan sosial.
Ø Peristiwa ekonomi
Peristiwa ekonomi merupakan peristiwa yang
menggambarkan kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek – aspek ekonomi.
Ø Peristiwa politik
Peristiwa politik merupakan peristiwa yang
biasany berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan dapat berkaitan dengan negara,
pemerintah, partai politik, bahkan undang – undang.
Dalam sejarah sebagai
peristiwa terdapat beberapa konsep, antara lain :
Konsep perubahan,
yaitu ketidaksamaan dari suatu keadaan
yang satu dengan yang lain, dari waktu satu ke waktu yang lain. Misalnya dari
perubahan masa orde baru ke masa reformasi. Perubahan yang termasuk katagori
peristiwa sejarah ialah perubahan yang memilki makna penting bagi kehidupan
manusia. Tidak semua perubahan tercatat sebagai peristiwa sejarah.
Konsep
waktu,yaitu setiap peristiwa sejarah tidak
mungkin sebagai sesuatu yang datang dengan tiba-tiba tetapi akan selalu berda
dalam lingkaran waktu. Aspek waktu ini akan sangat terasa jika kita mencermati suatu proses pembuatan
sesuatu. Misalnya pembuatan lemari. Mulai dari pemotongan kayu yang di olah
menjadi bagian bagian bingkai, dinding, pintu, hingga membentuk sebuah lemari.
Dalam proses ini, waktu menjadi aspek yang sangat penting, bahkan waktu juga
menjadi unsur penting dalam sejarah. Sejarah adalah peristiwa dalam dimensi
waktu masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Konsep
kontinuitas dan konsep diskontinuitas, merupakan
konsep penting dalam sejarah.konsep ini berkaitan eratdengan konsep perubahan
dan perkembangan .
Kontinuitas,
yaitu manifestasi dari suatu proses perkembangan aspek kehidupan masyarakat
yang terus menerus sekalipun kondisi dan situasi berubah. Misalnya, walaupun kita sudah
merdeka tapi kita masih banyak menggunakan
hukum colonial.
Diskontinuitas,
yaitu proses perubahan atau perkembangan aspek kehidupan masyarakat yang tidak
berlanjut atau bukan merupakan kelanjutan dari sebelumnya.
3. KISAH SEJARAH
Sejarah sebagai kisah adalah sebuah cerita yang
di susun berdasarkan memori,kesan, atau tafsiran
manusia terhadap masa lalu atau bisa di sebut sejarah serba subject. Berbeda
dengan sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah dapat diartikan
pembangunan kembali peristiwa masa lampau oleh para manusia masa kini dengan
berbagai fakta dan penafsiran. Sejarah sebagai kisah dapat juga kita artikan sebagai sejarah yang dapat
terjadi berulang kali,karena kisah dari suatu peristiwa tersebut dapat ditulis
oleh siapa saja dan kapan saja.
Sejarah sebagai kisah
dapat berbentuk lisan maupun tulisan
a.
Bentuk lisan, Contoh penuturan
secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok tentang peristiwa
yang telah terjadi.
b.
Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam
buku-buku sejarah.
Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena
tergantung pada interpretasi atau penafsiran yang dilakukan oleh penulis
sejarah. Subjektivitas terjadi lebih banyak diakibatkan oleh faktor-faktor
kepribadian si penulis atau penutur cerita.
Faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat
sejarah sebagai kisah, adalah sebagai berikut.
·
Kepentingan yang diperjuangkannya
Faktor kepentingan dapat terlihat dalam cara seseorang
menuliskan dan menceritakan kisah/peristiwa sejarah. Kepentingan tersebut dapat
berupa kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok.
Contoh: Seorang pencerita biasanya akan lebih menonjolkan
perannya sendiri dalam suatu peristiwa. Misalnya, seorang pejuang akan
menceritakan kehebatanya dalam menghadapai penjajah.
·
Kelompok sosial dimana dia berada
Dalam hal ini adalah lingkungan tempat ia bergaul,
berhubungan dengan sesama pekerjaannya atau statusnya. Darimana asal pencerita
sejarah tersebut juga mempengaruhi cara penulisan sejarah. Contoh: Seorang
sejarawan akan menulis sejarah dengan menggunakan kaidah akademik ilmu sejarah
sedang seorang wartawan akan menulis sejarah dengan bahasa wartawan.
·
Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
Pengetahuan dan latar belakang kemampuan ilmu yang dimiliki
pencerita sejarah juga mempengaruhi kisah sejarah yang disampaikan. Hal
tersebut dapat terlihat dari kelengkapan kisah yang akan disampaikan, gaya
penyampaian, dan interpretasinya atas peristiwa sejarah yang akan
dikisahkannya.
·
Kemampuan bahasa yang dimilikinya
Pengaruh kemampuan bahasa seorang penutur/pencerita sejarah
sebagai kisah terlihat dari hasil rekonstruksi penuturan kisah sejarah. Hal ini
akan sangat bergantung pada kemampuan bahasa si penutur kisah sejarah.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Pengertian
fakta, peristiwa, dan cerita sejarah
yang setelah di lihat secara umum
dari para ahli sejarah memilki makna yang penting bagi kehidupan manusia
sehari-hari. Di lihat dari pengertian di atas, maka fakta sejarah di bagi
menjadi dua, yaitu:
1.
Fakta mental merupakan
fakta yang di peroleh berhubungan dengan masalah batin, rohani, dan watak
manusia sehingga dapat menentukan baik buruknya bentuk perjalanan kehidupan
manusia, masyarakat atau bangsa.
2.
Fakta sosial merupakan
sebuah hasil dari penafsiran data yang menunjukan aktifitas hubungan antar
manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Kemudian begitu juga dengan
peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah memilki ciri-ciri yang bisa di katakana
sebagai sebuah peristiwa sejarah,yaitu:
1.
Peristiwa tersebut unik
Sebab hanya terjadi
sekali
2.
Peristiwa tersebut besar pengaruhnya
Peristiwa atau kejadian
pada masa lampau mempunyai pengaruh yang besar pada masanya atau pada masa –
masa selanjutnya.
Peristiwa
sejarah juga memiliki konsep-konsep sebagai berikut:
1.
Konsep
perubahan, yaitu
ketidaksamaan dari suatu keadaan yang satu dengan yang lain, dari waktu
satu ke waktu yang lain.
2.
Konsep waktu, yaitu
setiap peristiwa sejarah tidak mungkin sebagai sesuatu yang datang dengan
tiba-tiba tetapi akan selalu berda dalam lingkaran waktu.
3.
Konsep
kontinuitas, yaitu yaitu manifestasi dari suatu proses
perkembangan aspek kehidupan masyarakat yang terus menerus sekalipun kondisi
dan situasi berubah.
4.
Konsep
diskontinuitas, yaitu proses perubahan atau
perkembangan aspek kehidupan masyarakat yang tidak berlanjut atau bukan
merupakan kelanjutan dari sebelumnya.
Sejarah sebagai
kisah sifatnya akan subjektif karena tergantung pada interpretasi atau
penafsiran yang dilakukan oleh penulis sejarah. Subjektivitas terjadi lebih
banyak diakibatkan oleh faktor-faktor kepribadian si penulis atau penutur
cerita.
Sejarah sebagai kisah di bagi bentuk dua bagian, yaitu
:
1. Bentuk lisan, Contoh penuturan
secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompoktentang peristiwa
yang telah terjadi.
2. Bentuk tulisan, dapat berupa kisah
yang ditulis dalam buku-buku sejarah
DAFTAR RUJUKAN
Gottschalk,L.1969.Understanding
History. The second edition. Translated by Notosusanto,N. Universitas
Indonesia.Jakarta.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah/PERISTIWA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar